Sebuah awal

60.8K 5.7K 1.3K
                                    

Jaehyun melangkahkan kaki nya dengan terburu-buru. Ia menggeram kesal ketika baru saja melewati pintu utama hotel, ia sudah disambut oleh banyak sekali insan yang memenuhi seisi lobby.

Jika tau hari ini akan diadakan sebuah wisuda, ia tidak akan mau mengadakan rapat bersama para kolega-kolega besarnya disini.

Salahnya juga tidak menanyakan pada tanggal ini akan ada acara apa, tetapi hanya menanyakan ruangan untuk meeting yang kosong.

Jaehyun melirik sekilas jam yang melingkar apik di pergelangan tangan nya. Jarum dari jam tersebut terus berdetik secara berirama, semakin membuat detikan nya maju, dan waktu berlalu. Sekali lihat saja ia tau bahwa ia sudah telat menghadiri rapat.

Jaehyun menghembuskan nafas pelan dan mencoba melewati ratusan umat yang mulai menyesakkan itu. Dengan sedikit tergesa, ia berjalan dengan cepat tanpa memusingkan tatapan orang-orang padanya.

Jaehyun sudah terbiasa di tatap seperti itu. Tatapan memuja dan terpukau dari orang-orang atas ketampanan dan aura berwibawa serta mendominasi nya yang begitu pekat, jangan lupakan bentuk tubuhnya yang tercetak jelas walaupun ia melapisi tubuhnya dengan sebuah jas.

Sebelum membelokkan tubuhnya kearah lorong hotel dibagian kiri, matanya sempat menangkap sebuah sosok yang sedang berdiam diri, sendirian,dan matanya memandang kosong kedepan.

Sosok itu berdiri di pojok kanan di depan sebuah pilar yang menjulang tinggi. Dari wajahnya tersirat sebuah kesedihan yang mendalam, pandangan sendu dan kosong.

Jaehyun menatap sosok itu lama. Hatinya tergerak untuk mendekati sosok mungil tersebut. Jujur saja ia adalah orang yang cuek sekitar, ia tidak mau mencampuri urusan orang lain. Tetapi sosok itu, sosok mungil yang sialnya begitu cantik dan mempesona itu, seakan menarik dirinya untuk mendekat. Membuat sebuah perasaan timbul-perasaan ingin melindungi sosok tersebut.

Ia mendecak kesal, sebelum menghampiri salah satu penjual bunga didekat sana. Membeli sebuket bunga dengan selipan boneka di dalam nya.

Tadinya ia ingin membeli salah satu bungab yang terdapat selipan cokelat di dalam nya; bukan boneka, tetapi ia urungkan niatnya tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tadinya ia ingin membeli salah satu bungab yang terdapat selipan cokelat di dalam nya; bukan boneka, tetapi ia urungkan niatnya tersebut. Bisa saja lelaki mungil itu memiliki alergi yang sama seperti dirinya-alergi terhadap cokelat.

Jaehyun mulai berjalan mendekati sosok yang menarik perhatian nya tersebut. Mencoba mengabaikan pandangan orang-orang yang seakan bertanya kepadanya; untuk apa orang seperti Jaehyun ada di sebuah acara wisuda dengan sebuket bunga ditangan nya?

Ya, kira-kira begitulah pandangan orang-orang terhadap Jaehyun.

Mereka bahkan semakin tercekat ketika Jaehyun mendatangi Taeyong, nama sosok mungil yang sedari tadi ia perhatikan, dan memeluk sosok itu dengan hangat disertai senyuman menawan nya.

"Hey darling, congratulations for your graduation. I'm proud of you, babe"
________________________________________

Taeyong berjalan memisahkan diri dari teman-teman nya yang lain. Mereka sedang tertawa bersama keluarga masing-masing, dan Taeyong tidak mau merusak momen bahagia tersebut.

Graduation Sweet | Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang