"Sajangnim, anda harus makan siang terlebih dahulu."
Taeyong berujar lembut untuk kesekian kalinya; berusaha membujuk atasan nya yang sedari tadi hanya fokus pada kertas-kertas yang menumpuk.
"Sudah ku katakan berapa kali Taeyong, aku sedang sibuk, jangan ganggu aku!" Jaehyun menyahut tanpa melirik Taeyong sama sekali.
Andai saja Johnny tidak memberi amanat untuknya supaya memaksa Jaehyun makan siang, sedari tadi juga ia pasti akan kembali ke dapur dan makan siang disana.
"Tapi sajangnim, anda harus memperhatikan kesehatan anda juga. Lima suap dan anda boleh melanjutkan pekerjaan anda."
Jaehyun akhirnya mengalihkan pandangan dan menatap Taeyong—dengan tajam. "Siapa kau hingga berani memaksaku?" ujarnya dingin; berhasil membuat nyali Taeyong menciut.
Tapi, dengan pantang menyerah, lelaki manis itu memilih menyunggingkan senyum nya lalu mengambil tempat makan yang awalnya ia letakkan diatas meja Jaehyun. "Ahli gizi anda tentunya. Untuk apa sajangnim menerimaku disini jika aku tidak memperhatikan jadwal makan dan kesehatan anda. Jadi, ayo makan terlebih dahulu Jaehyun sajangnim." Taeyong menyodorkan sendok yang sudah ia siapkan.
Yang Taeyong katakan memang tidak sepenuhnya salah, sayangnya—malah perkataan nya sangat benar. Ayahnya—Jung Yunho, sengaja merekrut ahli gizi di perusahaan, yang sebelumnya nya tidak pernah diadakan, agar makanan yang disediakan kepada karyawan adalah makanan sehat serta baik dikonsumsi, selain itu, ia juga ingin pola makan anak sulungnya teratur. Terhitung beberapa kali Jaehyun masuk rumah sakit karena pola makan yang sembarangan serta terlalu fokus pada pekerjaan tanpa memperhatikan jadwal makan nya. Tidak lucu bukan seorang CEO muda juga tampan meninggal karena tidak pernah makan.
Jaehyun kembali memfokuskan diri pada kerjaannya, ia beralih memegang laptop sebelum berujar kembali. "Suapi aku."
"Pardon?"
Jaehyun berdecak kecil mendengar jawaban Taeyong, apa suaranya tidak cukup keras hingga lelaki itu meminta nya mengulang?
"Cepat suapi aku Lee Taeyong atau taruh tempat makan itu di tempat sampah"
Ok, lebih baik opsi pertama. Sudah dibilang Taeyong bukan lah orang yang mubazir, ia akan menangis jika makanan nya terbuang sia-sia.
Taeyong menarik salah satu kursi dan menempatkan nya tepat disebelah Jaehyun. Mula-mula ia meletakkan sumpit di atas meja terlebih dahulu; memakai sendok saja akan lebih memudahkan nya dalam menyuapi Jaehyun. Kemudian ia mulai menyendokkan nasi serta lauk pauk dan menyodorkan nya di depan mulut Jaehyun.
Lelaki itu membuka mulutnya dan langsung melahap makanan tersebut dengan mata yang tidak beralih sama sekali.
Terbilang cukup sulit bagi Taeyong untuk menyuapi Jaehyun karena posisinya yang berada di samping, sehingga ia harus lebih mencondongkan badan nya ke arah Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Graduation Sweet | Jaeyong ✔
FanfictionR̶e̶l̶α̶т̶ι̶o̶ɴ̶ Sweeт ✘ Graduation Sweet ✔ Taeyong hanya tidak tau, seseorang yang datang pada hari kelulusan nya, sesosok lelaki yang ia sebut sebagai 'sang tuan baik hati' adalah seseorang yang akan menjadi takdir masa depannya. Warning ⚠ BxB are...