Eyes and Lips

20.8K 2.7K 198
                                    

/a.n
Untuk chapter ini kalian diwajibkan play media nya, ok?

nUntuk chapter ini kalian diwajibkan play media nya, ok?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"T-taeyong? Apa yang kau lakukan d—mphh"

Belum sempat Jaehyun menyampaikan rasa keterkejutan nya, lelaki mungil yang sedari tadi menderingkan bel rumahnya secara tidak sabaran langsung menyerang Jaehyun dengan ciuman kasar. Entah apa yang merasuki Taeyong hingga ia bisa seagresif ini.

Setelah berhasil melakukan sebuah kesepakatan dengan sang Ayah. Hasilnya, Taeyong bisa berangkat besok, jika ia mau dijodohkan oleh Ayahnya baik dengan sesama lelaki maupun wanita. Dan Taeyong akan menyanggupi jika setelah tiga bulan menikah, ia boleh meminta cerai kemudian pergi kemana saja tanpa diketahui oleh keluarga nya bahkan Ayahnya.

Setelah urusan dengan Ayahnya selesai. Taeyong segera mendatangi rumah Jaehyun. Dan disinilah ia sekarang, berada tepat dihadapan Jaehyun. Menyerang sang atasan dengan ciuman tidak terduga.

Perlahan Jaehyun mulai menikmati permainan amatir Taeyong yang begitu tergesa. Tangannya menarik kaki Taeyong agar mengalung pada pinggangnya. Tungkai panjangnya mulai mundur secara teratur; membawa Taeyong masuk ke dalam rumahnya tanpa melepas ciuman mereka.

Taeyong semakin kasar menggigit bibir atas pria yang mendekapnya, seperti ingin mencari sesuatu didalam rongga tersebut. Jaehyun melepaskan ciuman nya ketika dirasa Taeyong sudah mulai terengah.

"Taeyong? Is everything okay?" Tanya Jaehyun keheranan.

Demi Tuhan, ia sungguh senang sekali Taeyong mendatangi nya dan langsung menyerangnya seperti ini, tapi di satu sisi, Jaehyun tau Taeyong sedang tidak baik-baik saja.

"Sajangnim." Taeyong menyandarkan kepala pada bahu tegap Jaehyun. Berbisik pelan pada telinga pria Jung itu. "I wan't you, right now."

Jaehyun terkesiap. Ia rasa aroma mulut Taeyong tidak seperti orang yang baru saja meminum alkohol. Badan nya juga tidak panas layaknya orang yang sakit demam sehingga menyebabkan si manis mengigau. Tetapi kenapa Taeyong malah mengatakan hal yang tidak-tidak?

Jika Taeyong sudah memberinya izin, ia tidak akan pernah melepaskan Taeyong meski pria itu meminta berhenti. Singa yang terpancing harus ditidurkan agar kembali tenang.

"Taeyong jangan bercanda!" Sergah Jaehyun. "Sekali saja kau biarkan aku masuk, aku tidak akan melepaskanmu walau kau berteriak memintaku berhenti."

Taeyong menatap manik legam Jaehyun dengan sayu, jemarinya menyisip pada sela-sela rambut bagian atas telinga Jaehyun. "Apa aku terlihat bercanda, sajangnim? Just do it, I trust you."

Detik selanjutnya Jaehyun membawa Taeyong kembali pada ciuman panas. Langkahnya membawa mereka pada kamar Jaehyun. Ia membanting tubuh Taeyong di ranjang dan menindih si pria mungil.

Lengan kekar Jaehyun mulai menggerayangi tubuh Taeyong. Berkali-kali Taeyong berhasil dibuatnya melenguh hanya karena sentuhan-sentuhan yang diberikan nya. Taeyong menekan tubuh Jaehyun agar semakin merapat dengan tubuhnya menggunakan kaki nya yang masih mengalung sempurna di badan kokoh lelaki Jung tersebut.

Graduation Sweet | Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang