7

97 6 0
                                    

Ya, aku tau kau tidak peduli.
Barangkali mungkin kau tak merasa, jika semua ini kutujukan padamu.
Aku belum pandai merangkai kata-kata manis untukmu.
Tetapi aku akan tetap merangkainya untukmu, tak peduli sejelek apa.
Toh, dirimu juga tak peduli.

Selamat malam, kamu.
Aku tak tau kau sedang apa disana.
Berbagai hal berada dipikiranku, apa yang sedang kau lakukan.
Apakah kau sedang melihat langit kesukaanmu dan menyaksikan rasi favorite mu?
Atau kau sedang bermain game online yang mampu mempertebal kacamatamu?
Mungkinkah kau sudah tidur dan sedang menikmati indahnya bunga tidur dengan ada hadirnya didalamnya?
Atau kau sedang asyiik berbalas pesan WA dengannya ?
Jelas saja aku tak mengerti.
Tapi, ku harap kau sedang bahagia saat ini.
Eh, bukan hanya untuk saat ini, tetapi untuk selamanya.
Ya, itu tidak masuk akal, mana ada seseorang bisa berbahagia selamanya.
Tetapi, bukankah kalimat itu yang selalu dirangkai oleh kebanyakan penulis ? Ah, sudahlah.
Baiklah, aku akan mengganti kalimatnya.
Ya, aku berharap selamanya kau bahagia.
Tapi, aku juga berharap kau mampu melewati masa sedihmu tanpa menggores hatimu sedikit pun.
Aku menyayangimu, entah sebagai apa.
Intinya, aku menyayangimu.
Selamat Malam, jangan tidur terlalu malam.
Tidak baik buat kesehatan.
Terima Kasih sudah membaca ini, jika kau membaca.
Tapi aku selalu ingat, kau tidak suka membaca.
Jadi, mungkin kau tak membaca ini.
Memang, selalu serumit ini.

Kota Berirama, 18 Mei 2019 10:53 PM

Satu Pena Berjuta RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang