Satu Pena Berjuta Rasa

8

Mungkin masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa aku menyukaimu.
Namun, begitulah kenyataannya.
Akhir-akhir ini hidupku sedikit kacau.
Hanya karena yang dipikiranku selalu saja dirimu.
Tidak, bukan hanya.
Ini sudah tidak bisa disebut hanya.
Ini sangat mengganggu.
Tak bisakah kau menyapa ku lebih dulu ?
Agar aku tenang.
Bukan seperti biasanya, aku seperti wartawati.
Dan dirimu seperti narasumber ku.
Itu sangat lucu, namun aku tak pernah bisa tertawa.
Aneh memang, tetapi mau bagaimanapun itulah kenyataannya.

Kota Berirama, 18 Mei 2019 11:01 PM