It's Hurt?

6.8K 317 35
                                    

Hai hoooooooo. Bagaimana part spesialnya?maaf jika kurang terasa ya guys.

Btw, minal Aidin ya guys. Iya tau telat tapi gak apa-apa ya wkwk.

Anyway, jika cerita ini ada versi E-Booknya ada yang mau gak ya?hehe. 

Hari ini Raja dan Dara memutuskan untuk kembali setelah hampir seminggu berada di negeri singa tersebut. Selain itu pula kepulangannya ke Indonesia juga karena hal penting yaitu peringatan hari kematian adiknya, dia biasanya setiap tahun selalu pergi ke makam adiknya untuk melepas rindu dan Raja hampir melupakan itu jika saja si tengik Steffano tidak menelfon dirinya.

Cuaca terik siang hari ini tidak menyurutkan langkah sepasang anak manusia itu membelah kerumunan bandara Changi tersebut. Setelah berdesak-desakan sedikit mereka akhirnya Mereka memasuki ruang tunggu VVIP di bandara tersebut. Tepat 15 menit kemudian seorang asistennya memasuki ruang tunggu yang dihiasi keheningan itu dan memberitahukan bahkan segala izin penerbangan sudah rampung. Kedua pasang manusia itu dengan gerakan sinkron segera berdiri dan mengikuti asisten yang berjalan di depan mereka menuju pesawat jet yang terparkir apik di landasan tersebut.

Perjalanan kali ini terasa amat singkat, Dara sejak memasuki pesawat sudah terlelap di samping Raja. Hingga tidak terasa mereka sudah sampai di bandara Soekarno-Hatta.

Raja, yang melihat Dara tertidur, dengan sigap menggendongnya ala bridal style dan segera memasuki mobil yang sudah berada di landasan pacu tersebut dan melesat pergi menuju Mansionnya.

(Mercedes-Benz AMG CLA 35)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Mercedes-Benz AMG CLA 35)

Setelah menempuh perjalanan 1 jam dikarenakan suasana kota Jakarta yang selalu macet. Akhirnya Raja dan Dara yang masih tertidur itupun sampai di Mansion mereka. Dengan sigap Raja menggendong Dara dan memindahkan Dara ke kamar tidur mereka.

Saat, melewati ruang tamu mata Raja terfokus pada satu titik yang sedang santai duduk di Sofa mahalnya itu sembari mengangkat kakinya ke meja berbahan kayu Jati itu.

what the fucking do you here Steffano ?”  tanya Raja yang sudah hafal sifat tengil adik lelakinya itu.

“oh-my Brother! Long time no see” Sapa Steffano tanpa memandang Raja yang berdiri menjulang di belakang sofa yang ia duduki

“bukannya aku sudah menyuruhmu untuk tidak datang ke rumah ku?  tanya Raja. Seingatnya ia sudah memberi peringatan untuk tidak datang kerumahnya apalagi disana akan ada Dara wanitanya.

ayolah. Apa yang membuatmu melarang ku untuk datang kesini? jawab Steffano seraya membalikkan tubuhnya “Wait—What the fucking you doing Adirajada? You—oh my God! You—fuck. ” sambung Steffano saat melihat Raja yang sedang menggendong Dara sedari tadi itu.

Sir, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang