RADHEIRA 38

439 12 0
                                    

'Ternyata memang benar. Inilah akhirnya. Aku akan pergi dan kita menjadi orang asing lagi.'

*****

Kedua remaja itu turun dari atas panggung setelah menyelesaikan penampilan duet mereka. Dheira dan Dheivin bisa bernafas lega karena sudah menyelesaikan tugas nya dengan baik kepada Pak Adi.

Pak Adi pun sangat bangga kepada mereka. Terutama kepada Dheira.

"Akhirnya gue bisa lega juga sekarang" Ujar Dheira dengan helaan nafas dalam.

Sedangkan Dheivin hanya biasa saja. "Gue juga. Penampilan Lo bagus"

Dheira sedikit terkejut mendengarnya. Bisa juga Dheivin memuji. "Penampilan gue bagus kena Lo juga. Permainan gitar Lo tadi keren!"

"Arigato Dheira" Dheira tertawa mendengarnya. Lucu juga Dheivin berbicara Jepang.

"Lo lucu juga ya kalo ngomong Jepang. Tapi kalo sama gue jangan sering pake bahasa itu, soalnya gue ga ngerti hehe" Dheivin tertawa kecil. "Santai aja. Gue paham kok"

Kini keduanya berjalan beriringan. Entah akan kemana Dheira dan Dheivin juga tidak tahu. "Lo mau kemana habis ini?" Tanya Dheira

"Nyari sahabat² gue." Dheira mengangguk. "Lo sendiri mau kemana?"

Dheira merasa kenapa suasana jadi awkward gini. Perasaan tadi biasa saja. "Sama. Cari sahabat gue"

"Siapa?" Tanya Dheivin

"Ya Venilah Dheiv!" Dheira terkekeh.

"Nggak cari Darga?" Pertanyaan Dheivin membuat Dheira menoleh. "Seperti yang gue bilang. Dunia Darga bukan cuma gue, begitupun sebaliknya"

Keadaan hening seketika. "Lo kenapa Dhei? Gue masih butuh jawaban" seketika Dheira terdiam. Kenapa Dheivin kembali mengingatkannya tentang hal itu?

"Kenapa gimana sih Dheiv? Jawaban apa?." Tanya Dheira seakan tidak mengerti.

"Sikap Lo tadi pagi. Jujur sama gue, Lo kenapa?" Dahi Dheira berkerut. Kenapa juga Dheivin sekhawatir itu terhadapnya?

"Kan gue udah bilang gue nggapapa. Lo nggak percaya banget sama gue"

Dheivin tersenyum miring. Dheira tidak pandai membohongi dirinya. "Gue nggak bodoh"

"Gue tau Dhei sebenarnya Lo kayak mau jauhin gue. Sebenernya Lo kenapa? Gue salah apa sama Lo?"

Dheira menghentikan langkahnya membuat Dheivin juga ikut berhenti. Dheira tatap mata sipit itu dalam². "Lo salah. Gue nggak ngejauhin Lo. Lo tenang aja. Gue bakal bantu Lo kok." Jujur. Saat ini Dheira mati²an menahan agar terlihat biasa saja.

"Gue pegang kata kata Lo."

Dheira dan Dheivin kembali melanjutkan langkahnya. Keadaan benar² terasa canggung.

Dheira melirik lelaki disampingnya sekilas. Ia harus yakin dengan apapun setelahnya. Dheira harus siap, karena memang itu tugasnya. Lagipula Dheivin juga menganggapnya hanya untuk membantunya, bukan untuk yang lain. Karena Dheira tahu bahwa ia takkan mungkin bisa memenangkan hati Dheivin, sedangkan hati Dheivin sendiri sudah ada yang memiliki.

"Dheiv" panggilnya

"Hmm?"

"Setelah pensi selesai temuin gue ditaman belakang." Setelah mengatakannya Dheira berlalu meninggalkan Dheivin yang dibuat bingung.

Apa yang akan Dheira lakukan?

*****

"Dheira!"

RADHEIRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang