part 3

1K 7 0
                                    

Sudah 3 Minggu kami berlibur di Bali dan akhirnya kami pulang ke rumah.semenjak kami kembali di rumah aku sudah tak pernah melihat Dimas pergi bersama wanita lain dan meniduri atau pun membawa wanita yg bukan Mukhrim nya kerumah kami,ya kerumah kami semenjak kami menikah kami tidak tinggal di rumah orang tua Dimas ataupun orang tua Silvia .semenjak liburan kami di Bali dan sejak malam itu Dimas sekarang lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dia lebih sering sholat dan bukan hanya sholat wajib saja tapi dia juga mengerjakan sholat Sunnah dan dia juga sering membangunkan ku untuk ikut sholat berjamaah dengan nya. Semenjak malam itu sudah 3 bulan kami menjalani pernikahan seperti yg di inginkan kami sering sarapan bersama dan juga menghabiskan waktu bersama."pagi sayang aku sudah selesai masak ayo kita makan bersama dan kau harus segera berangkat ke kantor"Silvia  menggoyang-goyangkan tubuh dimas yg tidak bangun juga tapi Dimas malu menarik tangan Silvia sehingga Silvia terjatuh ke dalam pelukannya karena dia tidak akan menyadari kalau Dimas akan menariknya dengan kuat.
"Ayolah sayang bangun sebelum makanannya dingin dan kau terlambat kerja lihatlah sudah jam 07.30 dan hanya tersisa 30 menit lagi sebelum kau terlambat kerja"tapi Dimas tidak menghiraukan perkataan istrinya itu
"Ooh sebentar lagi sayang aku masih mengantuk"tapi Silvia mendengar kan perkataan suaminya itu di menarik tangan Dimas menuju kamar mandi.setelah selesai mandi Dimas langsung menuju meja makan dan melihat istrinya sedang menyiapkan makanan untuk suaminya itu dan Dimas langsung mencium sekilas bibir istrinya dan membuat istrinya itu kaget dan mencubit perut Dimas.

Selesai makan tiba tiba Silvia merasakan perutnya yg terasa sakit dan kepalanya yg pusing,melihat istrinya yg kesakitan Dimas langsung membawa Silvia menuju kamar mereka.
"Kau tidak apa apa sayang apa yang sakit aku akan membawamu ke rumah sakit ya"
"Tidak perlu sayang aku hanya sakit perut saja dan hanya sedikit pusing"tapi Dimas tidak mendengar perkataan istrinya itu dia langsung mengendong istrinya menuju mobil dan membawanya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit suster langsung membawanya menuju ruangan UGD dan Dimas menggurus administrasi di ruangan resepsionis setelah mengurus itu semua Dimas langsung menelpon orangtuanya dan orang tua Silvia.
"Nak Dimas anak mama kenapa apa yang terjadi"wajah panik mama Silvia membuat Dimas takut
"Dimas tidak tau mama Silvia tiba tiba saja merasakan sakit di perut nya dan kepalanya pusing"setelah menjelaskan semua kepada orang tuanya dan orang tua Silvia dokter keluar dari ruangan itu dan Dimas langsung menanyai dokter tersebut dengan banyak pertanyaan.
"Apa yg terjadi pada istri saya dokter apakah dia baik baik saja"
"Bapak tenang dulu sebelumnya saya minta maaf kepada bapak dan keluarga semuanya"
"Ooh ayolah dokter jangan bicara terbelit terbelit ayo langsung bicara saja"sambil dengan nada sedikit marah Dimas terlihat sedih dan tidak sabaran
"Sebenarnya istri bapak terkena kanker rahim stadium awal dan gejala sakit perut dan kepala pusing itu adalah gejala awal akibat kanker yg dia rasakan"mendengar perkataan dokter tersebut membuat hati Dimas terasa hancur dan rasanya bumi ini berhenti berputar.
"Apakah saya boleh melihat istri saya dokter"
"Ooh tentu saja dia sudah menunggu bapak dari tadi tapi setelah itu bapak segera keruangan saya untuk membicarakan tentang penyakit istri bapak dan obat yg harus ditebus"
"Baiklh dokter saya akan segera ke sana"tanpa basa basi Dimas langsung masuk menuju ruangan tempat Silvia dirawat.melihat Silvia tertidur lemah membuat Dimas merasa kasihan dan ada satu hal yg dibenci Dimas yaitu mengapa tidak dia saja yg merasakan sakit yg dialami oleh Silvia.tanpa pikir panjang lagi Dimas langsung memeluk istrinya dan mencium kening istrinya itu.
"Apakah sakit sekali sayang aku mohon bertahanlah demi aku dan demi masa depan kita sayang aku tidak sanggup bila kehilangan kamu"setelah cukup lama melihat Silvia Dimas keluar dari ruangan Silvia .
"Bagaimana keadaan Silvia dimas"mama langsung bertanya kepada Dimas begitu melihat Dimas keluar dari ruangan Silvia
"Silahkan mama lihat sendiri aku mau keruangan dokter dulu ya ma"sambil tergesa gesa Dimas langsung menuju ruangan dokter.dimas mengetuk pintu dokter dan masuk keruangan itu.
"Apa yg ingin dokter bicarakan sama saya"

"Saya ingin mengatakan tentang perencanaan pemindahan rumah sakit ibu Silvia ke rumah sakit yg ada di Singapura"

"Tapi menggapa harus dipindahkan dokter"

"Karena rumah sakit yg ada di Indonesia tidak memiliki fasilitas yang memadai apakah bapak bersedia dengan rencana pemindahan itu?"

"Saya setuju saja dokter yg penting dokter lakukan yg terbaik untuk istri saya soal biaya dokter tidak usah permasalahkan saya akan memberikan semua nominal yg dokter minta"

"Baiklah saya membuat pengusulan tentang pemindahan istri bapak dengan salah satu rumah sakit yg terkenal dan memiliki fasilitas yang lengkap,baiklah saya permisi dulu"dan Dimas kembali menuju ke ruangan silvia

perjodohan yang menyatukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang