part 4

747 4 0
                                    

Setelah dokter mengurus tentang kepindahan Silvia Dimas mempersiapkan tiket pesawat dan hotel yg akan di tempati setelah mereka di Singapura.

Selama di Singapura Silvia menjalani berbagai kemoterapi dan memakan berbagai macam obat hal itu membuat hati Dimas sedih dan hancur dia selalu berfikir mengapa tidak dia saja yg mengalami hal yg menyakitkan itu dan kenapa harus Silvia.selama berbulan bulan Silvia terus dirawat di RS Singapura dan setiap kali dokter memeriksanya dia selalu berkata bahwa kondisi Silvia semakin memburuk tentu saja hal itu membuat hati Dimas semakin hancur dia tidak sanggup jika di tinggal kan oleh istrinya secepat ini apalagi dulu dia selalu menyakiti hati Silvia dan belum pernah membalas semua perbuatan Silvia .
"Dokter bagaimana keadaan istri saya"dokter memeriksa Silvia jam 12.00

"Istri bapak keadaan nya semakin memburuk dan yg tadinya stadium awal sekarang melanjut ke stadium 2 jika istri bapak sembuh itu hanya tergantung mukjizat dari Tuhan saja"

"Tolonglah dokter lakukan yg terbaik untuk istri saya saya akanembayar berapapun yg dokter minta"dengan persaan yg hancur dimasihon kepada dokter agar menyembuhkan istrinya

"Baiklah saya akan berusaha sekuat tenaga tapi bapak membantu kami cukup dengan doa supaya ibu Silvia cepat sembuh"

Setiap saat Dimas berdoa kepada Allah SWT.agar menyembuhkan istrinya agar mereka kembali bersama dan menjalani masa depan bersama.alhamdulillah semenjak 7 bulan di Singapura keadaan Silvia semakin membaik dan setelah menjalani perawatan di sana Silvia sudah divonis dia sembuh total dari penyakit ganas itu dan setelah diperbolehkan pulang tapi Dimas tidak ingin membawa Silva langsung pulang ke Indonesia dia membiarkan Silvia istirahat dan menetap di Singapura selama 2 bulan.
"Bagaiman keadaan mu sayang apakah kau semakin membaik kalau kau sudah membaik kita bisa pulang ke Indonesia"tanya Dimas setelah dia dan Silvia sampai di hotel setelah mereka lelah seharian berjalan jalan di Singapura
"Aku sudah membaik sayang lagi pula kita harus pulang kan pasti orang tua kita khawatir"
"Baiklah sayang aku aku akan memesan tiket malam ini dan kita pergi besok pagi dan sekarang kita istirahat saja dulu aku tidak mau kau sakit lagi dan membuatku khawatir dan itu rasanya tidak enak sayang"sambil memeluk Silvia Dimas melepas rindunya yg sangat berat kepada Silvia dulu dia tidak dapat memeluk Silvia karena dirumah sakit dan sekarang aku bisa memeluk Silvia dengan sepuas hatimu.

Sinar matahari membuat Silvia terbangun dan ketik dia bangun dia merasakan pelukan yg sangat erat dari Dimas yg tidak ingin melepaskan pelukannya pelan pelan Silvia melepas tangan Dimas dari pinggangnya dan dia langsungenuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan mempersiapkan barang barang yang akan dibawanya pulang ke Indonesia.setelah menyelesaikan semuanya pekerjaan nya dia melihat Dimas yg masih tidur dia membangunkan nya dengan menggoyang goyangkan tubuh Dimas sehingga membuat nya terbangun
"Sayang bangun lihat sudah jam berapa nanti kita terlambat dan ketinggalan pesawat"sambil menggoyangkan tubuh Dimas,Silvia membangunkan Dimas
"Ehmm sebentar lagi ya aku masih mengantuk"sambil melihat jam Dimas melihat masih ada waktu 5 menit untuk tidur,tapi Silvia tidak membiarkan Dimas untuk tidur lagi dan dia membawa tangan Dimas menunju kamar mandi agar Dimas segera mandi dan mereka bisa makan bersama.
Setelah Dimas menyelesaikan mandinya mereka berdua turun untuk makan di restoran yang ada di hotel setelah mereka makan mereka langsung menuju ke bandara untuk kembali ke Indonesia tidak lama kemudian mereka sampai di bandara dan setelah 5 menit pesawat yg mereka gunakan lepas landas menuju Indonesia setelah melakukan perjalanan kurang lebih 5 jam akhirnya mereka sampai di bandara Soekarno Hatta.


perjodohan yang menyatukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang