Puisi Untukmu

129 11 2
                                    

Jam pertama adalah olahraga.

Kali ini Disya tidak berniat mengikuti pelajaran itu karena sedang kedatangan bulan. Ia malas banyak gerak.

Jadilah ia sendirian di dalam kelas tanpa gangguan siapapun. Disya mengeluarkan ponsel dari dalam tas dan segera menyumpal kedua telinganya dengan earphone.

Lagu dari Fiersa Besari -Waktu Yang Salah- mengalun indah di telinga Disya. Ia mulai membuka aplikasi Instagram hanya untuk stalking akun milik Nazmi.

Kiriman terbaru dari laki-laki yang sedang dikaguminya berupa foto Nazmi beserta teman-teman hadrohnya yang banyak mendapat komentar manis dari akun Instagram yang kebanyakan cewek.

Disya tersenyum kecut. Ia segera keluar dari aplikasi Instagram itu dan beralih mengeluarkan buku diary yang selalu ia bawa di dalam tas.

Di atas kertas putih itu, pena milik Disya mulai bergerak menuliskan perasaanya saat ini.

Paus Terbang
Aku akan terus menyukai mu
Hingga paus bisa terbang
Aku akan terus memendam rasa
Hingga paus bisa terbang
Aku akan terus menunggu mu
Menyadari bahwa selama
Paus masih hidup di air
Aku akan terus mengagumi mu

Disya akan menunggu sampai ia benar-benar menyerah tentang perasaannya pada Nazmi.

Sampai waktu di mana ia bertemu dengan Nazmi dan perasaannya biasa saja, tak ada debaran yang membuatnya salah tingkah seperti sekarang.

Untuk sekarang ia masih kuat, masih ingin terus berjuang walau rasanya usahanya berjalan di tempat.

Nazmi tetap tak meliriknya.

***

Memendam RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang