Aku, Kutu dan Jerawat Part 2

64 7 4
                                    

Halo semuaa

Ayo kita lanjutkan menceritakan sejarah. Ingat kata Bung Karno
"JAS MERAH" Jangan Sekali-Sekali Melupakan Sejarah. Edukasi dikit boleh dongg... biar menambah wawasan anak zaman now. Nak, zaman penjajahan itu mengerikan! Termasuk dijajah jerawat dan dibully teman! Jangan sekali melupakan sejarah kita pernah jerawatan parah dulu. Sebelum raga kamu jadi raga superpower seperti sekarang ini, jangan sombong! Kita pernah jerawatan. Dengan mengingat sejarah, secara tidak langsung kita jadi pribadi yang rendah hati dan bijak menanggapi semua hal serupa yang kita temui di masa sekarang.

Masih membahas sejarah, andai teman yang membully itu dianalogikan sebagai Belanda yang menjajah bangsa ini dan sedangkan jerawat kita analogikan sebagai aseng pribumi yang mengkhianati bangsa ini, maka menjadi :

Perjuanganku lebih mudah karena mengusir Alya penjajah materi, Perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan jerawat sendiri -says Author Fathiya (presiden di kulitnya sendiri)

.
PENJAJAHAN MUKA FATHIYA OLEH JERAWAT DI TAHUN KE 2.


Saat itu aku menginjak kelas 3 SMP tahun 2015. Anak kelasnya tentu berbeda dari kelas dulu. Meski aku dulu bukan pribadi yang takutan menghadapi suasana baru, tetap saja aku berharap semoaga aku dapat anak kelas yang baik-baik. Yang bukan tukang nyinyir, dan nyebelin lainnya.

Alhamdulillah aku dapat anak kelas yang baik. Senangnya, ternyata aku sekelas lagi sama Salmin!😁 seneng banget deh aku  bisa sekelas lagi sama dia😊. Mana kita duduknya depan belakangan lagi, yang mana semakin tambah akrab dibanding sampingan kanan kiri. Ya nggak?

Samping kanan kiri, depan belakang, hmm.... aku jadi optimis. Optimis pada hal apa thor? Cinta!
Orang yang selalu mensuportnya dibelakang kesuksesannya selalu terasa lebih dekat dengannya. Uwaaaa!!! Thats My love story yang berakhir tragis...😵 hahahahaa

My love story ini nggak akan aku buatkan bab khusus. Because thats terlalu tragis dan sia-sia😭

Kenapa sia-sia?
Sia-sia aku mencintainya. Kini ia sudah bersama orang lain. Dan dikala ada masalah ia baru ngaku kalau selama ini dia suka sama aku!😢 

Klise ini emang terlihat dia yang jahat dan aku yang bego. But nggak seperti yang kalian pikirkan guys. Dia bukan orang yang suka manfaatin orang dikala susah. Dia justru membantu orang di kala susah. Dia baik, itulah kenapa aku selalu support dia dulu, selain aku suka sama dia tentunya. Setiap ada apa-apa dia nggak ragu cerita sama aku. Dan selama kita masih bersama, aku inget banget dia pernah bilang kalo ada orang didekatnya yang suka sama aku. Aku sih cuek. Hahahah.
Aku pikir duku dia nggak suka aku. Ternyata kita sama-sama saling menyukai. Dan entah kenapa takdir belum menyatukan kita sekarang (senyum miris) 😅

Intinya kita malah sama-sama mencintai dalam diam. Kalau cinta, bahasanya terlalu alay ya!😂 okelah aku ganti, jadi suka dalam diam. Disitulah tragisnya. Inilah konsekuensi nya. Thats why untuk tahun ini dan kedepannya aku memutuskan untuk menjadi pribadi yang ramah dan berani.

*Nb : Tenang, dia bukan anak wattpad. Dia nggak akan baca ini.

Oke! Ayo kita balik ke topik.

Depan belakangan sama Salmin, aku sampingan sama Tochiro, yang selalu jadi juara kelas. Dia selalu menempati posisi 1-2-3. Seperti formasi. Wkwkwk.
Aku senang punya teman yang sama-sama jerawatab (Tochiro juga jerawatan). Kami bisa saling sharing dan memahami. Aduh kok jadi jijika ya😂. Jijik soalnya malah ngebayangin ini :

"Aduhh!! Jerawat aku meletuuss..!!" Teriakku (misalnya)

"Ini ada tisu! Guys bentar ya! Biar fathiya beresin dulu bencana di negaranya!" Kara Tochiro selaku negara tetangga.

Fathiya After SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang