5

135 17 1
                                    

*Sebelum cerita mulai, karena aku yakin beberapa dari kalian gak akan baca note di bawah, aku bakal bilang di atas.

Sama mau nanya, chapter 2-nya ada dua ya? Kalau iya, cara ngapus satunya gimana sih? Aku bingung @_@

Btw, cewek yg cocok jadi emaknya Taeyong siapa ya? Plis lah aku bingung..

Udah gitu aja, cuss

.
.
.

Author POV

Semua orang memandangi Jaehyun. Bahkan Yeji yang tadi menghinanya jadi diam.

Jaehyun berjalan ke sisi belakang Taeyong berdiri di sana dengan tangan yang dikaitkan di belakang(bayangin aja posisi istirahat di tempat tapi kakinya rapet).

"Jaehyun-ah, kau terlihat sangat tampan." puji Jaejoong dengan senyum meneduhkannya.

"Terima kasih tuan Lee." balas Jaehyun tak kalah ramah.

"Jaay," rengek Taeyong.

"Ne?"

"Jay jaay.."

"Wae?"

"Jay jay jaaay.."

"What do you want, master?" ucap Jaehyun, sabar (Apa yang kamu inginkan, tuan?)

"Aku hanya ingin memanggil namamu, ehe." jawab Taeyong dengan big baby smile-nya.

Jaehyun gemas astaga

Dia langsung mengacak-acak rambut Taeyong dan dibalas kekehan imut dari sang oknum.

Jaejoong tersenyum melihat kedekatan putranya dan Jaehyun,  jarang-jarang Taeyong menampakkan sisi imutnya seperti ini--kepadanya saja juga demikian. Tapi kalau dengan Jaehyun, entah kenapa anak itu jadi lebih rileks--he is exhilarated when there's Jaehyun beside him.

Pilihan Jaejoong tidak pernah salah.

Sepertinya.

-•-•-

Pertemuan itu sudah selesai, Jaehyun dan Taeyong langsung pulang(diantar oleh Donghae tentunya). Di dalam mobil, Taeyong jadi ceria sekali(Jaehyun pikir itu karena makanan2 tadi merupakan favorit Taeyong semua).

"Jay, jay! Tadi mousse coklatnya enak bangett, nanti kita buat itu bareng2 ya!" seru Taeyong sambil mengamit salah satu lengan Jaehyun. Jaehyun terkekeh, "Tentu saja tuan, apapun untukmu."

Selanjutnya Taeyong berceloteh ria, entah tentang materi perusahaan yang membosankan, Ten dan Lisa, atau kadang mengomentari anak2 'The Reaper' yang menurutnya bipolar.

"Oh ya Jay, akhir pekan nanti, kamu bakal gelut sama anak 'Black Wolferine' ya kan?"

Jaehyun mengangguk.

"Kalian bakal memakai senjata?"

"Mungkin kami hanya membawanya untuk berjaga-jaga---maksudku, kalau tidak benar² dibutuhkan ya, tidak akan dipakai." jawab Jaehyun.

"Milik Johnny?" Jaehyun mengangguk, "Tapi kalau Yuta, Chan dan aku sepertinya juga akan memakai senjata milik kami--kau tau, pedang--atau dalam kasusnya Chan, tiger claw. Mengingat Johnny kan pengoleksi pistol--tidak cukup dengan kebutuhanku, Chan dan Yuta."

Taeyong mengangguk mengerti.

"Kalau begitu, aku boleh ikut tidak?"

Die For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang