Akira pov
Kami berjalan dengan suasana yang lengang lagi, aku tidak berani berbicara kepadanya karena aku takut dia akan berkata kasar lagi padaku, aku bingung kenapa dia menjadi seperti ini apakah ada yang salah denganku ataupun dengan dirinya sendiri. Aah aku bingung batinku. Aku menggaruk - garuk kepalaku sambil berfikir keras. Kami sudah sampai di kelas, suasana hatiku sedang buruk entah aku bisa belajar dengan serius atau tidak.Author pov
Kring...
Bel masuk berbunyi, Sakura segera melepaskan headphone nya dari telinganya dan meletakkannya di lehernya seperti biasa, dia sempat melirik Akira dengan wajah datar dan mengambil buku dari tasnya, sedangkan Akira, dia hanya termenung menunggu guru yang mengajar mereka masuk.
"selamat pagi anak-anak!" ucap guru itu "se.. Selamat pagi Arata-sensei!" jawab murid-murid, dia adalah guru matematika yang terkenal dengan ke- killerannya, ya dialah guru killer itu."Akira-San, ada Arata-sensei!" kata Sakura berisik memecahkan lamunan Akira "ah, terima kasih telah memberitahu" kata Akira, entah mengapa Sakura mengangguk sambil tersenyum dengan manis, membuat mood Akira naik drastis, dia sangat semangat untuk belajar hari ini.
Selama pembelajaran baik Akira ataupun teman-teman yang lainnya selalu memperhatikan pembelajaran, hanya Sakura saja yang kurang memperhatikan, dia memang seperti memperhatikan, tetapi Akira bisa merasakan sebenarnya Sakura tidak terlalu memperhatikan pelajaran bersama Arata-sensei, Akira memutuskan untuk bertanya setelah pelajaran usai. "Sakura-chan" kata Akira "apa?" tanya Sakura, wajahnya kembali datar "kamu pasti tidak memperhatikan pelajaran kan?" tanya Akira "memangnya kenapa?" tanya Sakura "nggak apa-apa" jawab Akira, sebenarnya Akira masih ingin bicara tetapi guru lain sudah masuk.
Saat jam istirahat, seperti biasa Akira pergi ke kantin untuk membeli susu kotak kesukaannya, sedangkan Sakura hanya duduk di kelas sambil mengeluarkan bekalnya, "hai, aku membelikanmu ini" kata Akira yang sudah sampai di kelas seraya duduk di kursi ya "arigatou" kata Sakura datar. "aku mau nanya" kata Akira sambil mengeluarkan bekalnya dari tas "kamu kok awalnya senyum tiba-tiba jadi datar seperti tadi" kata Akira "trus kenapa?" tanya Sakura "nggak apa-apa sih, hanya saja kamu itu berubah sejak hari pertama kamu sekolah" kata Akira menatap Sakura "tidak semua hal membutuhkan penjelasan" kata Sakura sambil menatap bekalnya.Lengang, (lengang terus nih suasana-author :3), yah, bagaimana nggak lengang, Sakura sibuk makan sambil mendengarkan lagu anime, sedangkan Akira makan sambil sibuk membaca komiknya, dan akhirnya mereka selesai makan Sakura langsung mengemas bekalnya "aku ke toilet dulu" kata Sakura dengan datar, Akira hanya mengangguk sambil memperhatikan komiknya. Dia meminum susu coklatnya dan segera pergi ke toilet, ketika dia sedang berjalan dia melihat Sakura yang berjalan sendirian tanpa ekspresi dan sambil menunduk, Akira segera menghampiri Sakura, membuat cewek-cewek di sekitarnya melihat ke arah mereka berdua "hei kok, kamu sendirian disini?" tanya Akira "aku hanya mau ke kelas," kata Sakura tersenyum "ayo kita ke kelas, ah tapi sebentar kita ke toilet dulu ya, kamu tunggu saja diluar sebentar," kata Akira "OK," kata Sakura pendek, mereka sama-sama tersenyum dan terlihat jelas oleh cewek-cewek yang lain, mereka memperhatikan Sakura dan Akira dan ketika mereka (Sakura & Akira) berbalik, cewek-cewek itu langsung menggosip (kerjaan para cewek :3).
Mereka tiba di kelas, Akira masih mengingat Sakura yang tersenyum tadi, dan sekarang yah dia sedang mendengarkan lagu animenya dengan wajah datar tanpa ekspresi lagi "huh, lagi-lagi ekspresi itu," kata Akira bergumam pelan "aku akan mengingat ekspresinya tadi sebagai mood booster ku!" kata Akira pelan. Dan dia membaca kembali komik yang disukainya itu sampai bel masuk berbunyi. Kriiing... Bel berbunyi menandakan pelajaran berikutnya akan dimulai, Akira menyimpan komiknya dalam tasnya dan mengeluarkan buku-buku pelajarannya, Sakura mematikan lagunya dan segera mengambil buku-buku pelajaran. Dan pelajaranpun dimulai...
§§§
Kriingg...
Bel pulang pun berbunyi, terdengar suara hiruk pikuk siswa dan siswi yang berseru, Sakura segera menyimpan buku-bukunya dan Akira juga melakukan hal yang sama, "nah ayo kita pulang" kata Akira tersenyum dia mengharapkan balasan senyuman dari Sakura "ok" kata Sakura pendek dan ekspresi nya tidak sesuai dengan yang diharapkan Akira, dia menjawab datar (datar melulu-Author//biarin 😛-Sakura), ketika berjalan tiba-tiba Sakura bertanya pada Akira "hei bodoh, kamu mau tetap jadi temanku?" tanya Sakura (kasar banget nih orang - Author), "hmm? apa maksudmu?" tanya Akira sepertinya dia sudah terbiasa dipanggil bodoh oleh Sakura "jawab! Iya atau tidak!" kata Sakura (selow aja nggak usah ngegas - Author) "Bagaimana pun kamu aku tetap akan menjadi temanmu" kata Akira dengan ekspresi yakin sambil tersenyum "walaupun aku menamparmu, menendangmu, berkata kasar padamu, membuatmu marah-" kata-kata Sakura langsung dipotong oleh Akira "iya, aku akan selalu menjadi temanmu, eh ralat, sahabatmu" kata Akira sambil memegang pundak Sakura, Sakura seketika menunduk dan tanpa Akira sadari, setetes air mata terlihat di pipi Sakura dan Akira langsung mengguncang tubuh Sakura "hoi Sakura-chan!" kata Akira "Arigatou, Arigatou gozaimasu* Akira-san" kata Sakura menatap Akira "kamu nggak apa-apa?" tanya Akira memastikan "nggak apa-apa kok, aku hanya terharu" kata Sakura sambil mengusap air matanya "terharu?" Akira mengerutkan keningnya "selama..selama ini..aku berusaha memiliki teman mulai dari sejak aku tk, tapi tidak ada yang mau, awalnya mereka mau tapi ketika aku berkata kasar sekali pada mereka, mereka langsung menjauhiku..dan hari ini aku melihat kamulah sahabatku yang pertama dan yang paling tulus menerimaku, " kata Sakura menatap Akira "aku seperti itu karena aku ingin menguji kamu apakah kamu tetap akan menjadi temanku jika tiba-tiba aku seperti itu," kata Sakura air mata menetes lagi dari matanya, Akira langsung mengusapnya "sudah-sudah Bagaimana pun kamu adalah sahabatku, walaupun kamu yang kedua sih, " Akira menatap Sakura "eh? Kamu punya sahabat yang pertama?" Sakura bertanya "iya, dia tetanggaku kami sudah bermain sejak kecil" Akira menjawab "dia laki-laki atau perempuan?" Sakura bertanya "dia laki-laki, besok aku kenalin kalau kamu mau, wah sudah jam segini ayo buruan!" kata Akira menarik tangan Sakura "ah, iya" kata Sakura.Mereka sudah sampai di depan rumah Sakura, "kamu nggak masuk dulu?" tanya Sakura "nggak usah deh, soalnya nanti aku telat nyampai rumah" Akira menjawab "hati-hati ya!" kata Sakura menatap Akira sambil tersenyum "iya!" Akira membalas dengan senyumnya.
Akira akhirnya tiba di rumahnya, rumah Akira biasa saja , ayahnya adalah wakil direktur di perusahaannya dan sebagai tangan kanan direktur sedangkan ibunya adalah seorang guru di suatu sekolah dasar, makanya Akira terkesima melihat rumah Sakura yang besar, dan disebelah rumahnya ada rumah yang sama besarnya dengan rumah Akira, ya itulah rumah sahabat Akira, ayahnya adalah seorang dokter, dan ibunya seorang ibu rumah tangga, dia bersekolah di sekolah yang sama dengan Sakura dan Akira, tapi dia berada di kelas sebelah. Dia ini pendiam, sejak kecil Akira sudah mengetahuinya dan di kelasnya pun dia tidak punya teman, dia sudah terbiasa sendiri.
Bersambung
Gimana ceritanya readers
Arti kata: *terimakasih
Sorry ya update nya lama, bag. 2 juga kemaren itu lama, karena paket habis 😅😅😅, kirimkan kritik dan saran kalian ya dikolom komentar
Nah kira-kira siapa ya sahabat Akira ini? Tunggu kelanjutannya ya! I 💖 you readers
KAMU SEDANG MEMBACA
si syal merah
AdventureYamato Akira seorang siswa SMA kelas 1 bertemu kembali dengan cinta pertamanya ketika masih kelas 2 SD,yaitu Ichigo Sakura. Ichigo Sakura seorang siswi pindahan juga bertemu dengan cinta pertamanya yaitu Yamato Akira pada waktu dan tempat yang sama...