KRINGGG.... KRINGGG...
Jam weker di nakas samping tempat tidur berbunyi keras, memaksa Isshil bangun dari tidurnya. Dengan nyawa yang masih terkumpul setengah, Isshil meraba-raba nakas dan mengambil jam wekernya yang masih berbunyi.
Mematikan dan melihat sekilas angka yang ditunjukkan oleh jarum jam, 05.15. Isshil mengucek matanya yang masih terbuka setengah.
Sebenarnya ia malas sekali untuk bangun apalagi dengan badan yang super pegal dan nyeri, tapi karena ini hari senin, maka dengan berat hati ia pun harus meninggalkan kasur empuknya.
Menghela napas panjang, Isshil merasakan gravitasi kasurnya semakin kuat. Tapi apalah daya, ia harus segera bangun, mandi, dan memasak untuk suami tertjintah nya.
Masalah suami, Isshil baru sadar bahwa ada seonggok makhluk tamvan yang masih tertidur nyenyak di sampingnya.
Isshil menengok ke sisi ranjang sebelah kirinya, menatap dalam wajah seseorang yang tengah tertidur pulas. 'Pas tidur ganteng, apalagi bangunnya' batin Isshil kagum.
"Oke, cukuplah sudah... Gak usah di pandang lagi, entar gue gak jadi bangun lagi", Isshil penepok pipinya pelan dan beranjak dari kasur.
Baru berjalan selangkah, Isshil sudah merasakan nyeri di bagian bawahnya, ia meringis dan kembali duduk.
'Sakit.. Mamah tolongin Isshil'
Isshil mengusap ujung matanya yang mulai berair, memaksakan berjalan ke kamar mandi dengan jalan yang aneh bak orang habis khitanan.
.
.
.
Setelah acara mandinya selesai, Isshil turun ke dapur untuk membuat sarapan.Membuka kulkas dan mencari bahan makanan yang ada, untungnya kulkas Marco isi nya selalu lengkap, tidak seperti kulkasnya yang isinya cuma air putih.
Agar tidak ribet, Isshil hanya memasak omelet daging dan segelas susu untuk sarapan.
Tanpa menunggu Marco, Isshil langsung makan dengan bringas, tidak peduli ia akan keselek karena cara makannya. Sejak tadi malam ia belum makan, jadi maklumlah ia makan seperti kesetanan.
Kalau membahas malam, Isshil jadi teringat apa yang terjadi tadi padanya dan Marco tadi malam. Pipinya kembali bersemu.
'bego, gue mikirin apaan sih'
Isshil menggeleng keras sambil menepok-nepok pelan pipinya. Tanpa menyadari ada seseorang yang sedari tadi memerhatikannya dengan wajah datar.
"Kamu pasti mikir yang aneh-aneh karena tadi malam, kan ?", tuduh Marco yang sialnya benar.
Isshil menunduk dan menggeleng pelan. "E-engak kok !", tegas Isshil.
"Terus kenapa muka kamu merah gitu ?", tanya Marco dengan sebelah alis terangkat.
"A-a-ahh tau ah, ini Isshil udah bikinin sarapan, bapak makan dulu aja", sanggah Isshil mengalihkan topik pembicaraan. Marco mengangguk.
"Kamu udah sarapan ?".
"Udah".
"Udah belajar ?"
"Udah".
Isshil bangkit dari duduknya, membawa peralatan makan untuk di cuci.
Marco yang memerhatikan Isshil dari tadi menyernyit heran saat melihat cara berjalan Isshil yang mirip kura kura.
"Sil, kamu kenapa ?".
"Apanya yang kenapa pak ?", Isshil bertanya balik dengan santai.
"Jalan kamu..., kayak kura kura", jawab Marco dengan ekspresi aneh di mata Isshil.
![](https://img.wattpad.com/cover/186312210-288-k851140.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is Children
HumorRate T-M Bagaimana Sikap Marco Si Wali kelas menghadapi sifat manja manja galak Isshil Si Princess kelas sekaligus istrinya ??? Baca aja dah,, ane gk pinter buat deskripsi. Humor gagal, miss typo, tidak sesuai EYD, dan segala kekurangan yang ada. M...