PART 5

73 10 3
                                        

Satu minggu berlalu, semenjak menikah Isshil jadi sering diam di rumah setelah pulang sekolah. Nunggu suami pulang, biar kayak di film film katanya.

Minggu sore, Marco izin keluar. Dia bilang mau pergi sama teman teman SMA nya dulu. Isshil cuma ngangguk dan bilang jangan pulang malem.

Di kamar, Isshil cuma duduk di kasur sambil selonjoran. Bosen, gak ada kerjaan. Dalam keadaan gini tangan Isshil jadi gatal, pengen mencari tau isi rumah Marco.

Isshil memang sudah seminggu di rumah ini, tapi ia tidak tahu menahu soal seluk beluk rumah Marco.

Banyak larangan yang Marco berikan pada Isshil. Tapi yang paling aneh adalah tidak boleh membuka gudang belakang. Hal itu membuat Isshil makin penasaran.

'Apa di gudang itu ada mahkluk peliharaan pak Marco ya ??',  batin Isshil ngelantur.

"Ahh gak mungkin kalo itu, terus isi nya apaan ??" monolong Isshil yang masih mikir sendiri.

"Apa aja dah, yang penting gue liat dulu tuh gudang isinya apaan", putus Isshil pasti sambil berjalan ke gudang.

Setelah sampai di depan pintu, Isshil jadi ragu. Ia merinding tiba tiba.

"Kalo gak ada apa apa, kenapa gue jadi merinding gini sih", Isshil mengusap tengkuknya, bulu kuduk nya merinding disko.

"Buka gak yaa ??" Isshil sudah memegang handle pintu, memutarnya pelan, tapi belum sempat terbuka Isshil menutupnya lagi.

Isshil ragu, ia menarik tangannya lagi. Was was, Isshil langsung kepikiran adegan film horor yang saat ngebuka pintu muka ancur si setan langsung nongol, Isshil bergidik ngeri.

Tapi, karena rasa kepo Isshil yang lebih besar dari rasa takutnya, ia memberanikan diri ngebuka itu pintu.

Setelah pintu kebuka, kepala Isshil melongok kedalam, 'gak ada apa apa, cuma barang bekas dan tumpukan kardus biasa' batin Isshil lega.

Saat masuk lampu ruangan itu otomatis menyala. Terang dan gak ada yang aneh aneh, Isshil berjalan ke arah tumpukan figura di atas meja gudang itu.

"Inikan ?", Isshil terkejut. Bukan apa apa, itu hanya foto foto Marco dari bayi sampai dewasa.

"Lucunya... Gue gak tau kalo pas bayi pak Marco imut juga" ucap Isshil gemas.

"Tapi, kenapa di letakin di sini ?" Isshil membawa semua figura itu keluar gudang dan menutupnya kembali.

Saat sedang asik ngelap figura Isshil kaget, ada amplop yang jatuh dari salah satu figura.

"Apaan nih ?", gumam Isshil membuka amplop kusam itu.

Isshil menyernyit tidak suka, amplop itu ternyata berisi foto seorang gadis yang memeluk Marco erat.

'siapa sih ni orang ?' batin Isshil cemburu.

Gadis itu, rambutnya panjang lurus sepinggang, matanya biru cerah, kulitnya putih. Emang rada mirip ama Marco, tapi tetap aja Isshil cemburu.

Isshil badmood, niat baik nya mau memajang foto Marco langsung hilang. Isshil kembali ke gudang dan meletakkan tumpukan figura tadi ke tempat asalnya. Keluar dengan bibir yang mengerucut sebal dan pipi yang menggembung.
.
.
.
.
Pukul 07.30, Marco pulang dengan tampang datar kayak biasanya.

Ia mencari Isshil ke dapur tapi tidak ada. Selain di dapur pasti Isshil ada di kamar.

"Sil", panggil Marco saat membuka pintu. Dan benar, Isshil ada di kamar, tiduran sambil tengkurap.

"Sil ?", panggil Marco lagi karena Isshil yang tidak menyahut panggilannya.

"..." masih tidak ada sahutan.

Marco menghampiri Isshil dan duduk disisi ranjang  sambil memerhatikan yang Isshil sedang tiduran.

"Sil—"

Grookkk

Marco sweetdrop , 'ini yang namanya princess ?' batin Marco bertanya tanya.

Di sekolah Isshil memang bersikap layaknya putri yang anggun, elegan, sopan, dan berwibawa. Tapi ternyata, di rumah ia adalah seorang gadis pemalas dengan kelakuan absurd. Kenapa Marco tau Isshil pemalas ? Karena, abang tersayang Isshil sudah menceritakan semua tentang diri Isshil, termasuk sikapnya yang malas dalam berbagai hal malas bangun, malas mandi, malas hidup, ehh—

Marco hanya geleng geleng sambil membalik tubuh Isshil. Dan lebih parah dari waktu itu, Isshil gak cuma ngilerin guling, tapi juga bantal dan meluncur deras ke kasur.

Marco cuma menghela napas pelan. 'Nyesel saya gak bolehin kamu bawa Bradley kesini, kalo tau kamu bakalan ngiler sampe segini banyaknya udah saya suruh kamu bawa kasur sendiri aja' batin Marco nyesel.

Sekali lagi, Marco memerhatikan Isshil dengan seksama. 'Cantik sih, imut juga. Tapi..' Marco menyernyit, menatap lekat Isshil yang masih tertidur pulas.

Ngorok, ngiler, dan cara Isshil tidur dengan kaki yang kesana kemari, memang membuat orang ilfeel melihatnya. Tapi, wait.. Isshil tidur cuma pake dress tipis dan pendeknya hanya setengah paha, apalagi posisi tidurnya yang gak bisa diam membuat dress pendek itu makin tersingkap, memperlihatkan paha putih mulus milik Isshil.

'Sexy..' batin Marco yang masih memandangi paha Isshil.

"Nghhhh.." lenguh Isshil sambil mengeliat dan meraba raba sesuatu, sampai tangan lembutnya meraba suatu benda asing(?) yang tidak seharusnya ia sentuh.

'Astagfirullah' Marco melotot horor, menatap tangan yang sedang meraba raba aset berharga miliknya.

"Benda apaan nih, kok keras yaa ?", tanya Isshil masih merem, tangannya masih meraba dan mulai menekan benda itu.

Tanpa Isshil ketahui, seseorang tengah menahan sesuatu atas perbuatannya.

"S-sil tangan kamu", suara Marco mengintrupsi kegiatan raba raba Isshil.

Isshil langsung bangun dan menjauh dari Marco. Isshil baru sadar dengan apa yang ia lakukan.

Malu. Itulah yang Isshil rasakan, wajah nya merah sampai ke telinga. Jantung nya dag dig dug gak karuan. Tangannya gemetar. Ia tau betul benda apa yang ia raba barusan.

"Ma-ma-ma-maaf p-pak, Isshil ga-gak sengaja beneran !!" ucap Isshil, yang saking malunya ia menutup muka merahnya dengan bantal yang terkena genangan iler tadi.

Marco tidak menjawab mukanya kembali datar. Tapi, matanya menatap lurus ke emerald Isshil.

"Pa-pak ?"

"Hn ?"

"Bapak gak marah ?", tanya Isshil ragu ragu. Dan jawaban yang Isshil dapat hanya gelengan pelan. Isshil menghela napas lega.

"Saya gak marah, tapi..", Marco terdiam sebentar. Jantung Isshil kembali berdetak kencang, ia tahu hal apa yang akan di ucapkan.

"Kamu harus tanggung jawab, karena udah bikin Jhony bangun". Lanjut Marco dengan seringai yang amat sangat mengerikan di mata Isshil.

'Mampus..' batin Isshil pasrah.

Tbc.

Berminat untuk voment ?

Yang beb yuhuuu.. Author balik lagi. Gak jadi hiatus. Sebenarnya ini part udh lama jadi draf dan author males post. Author butuh dukungan dari kalian. Berminat untuk klik bintang ?

My Wife Is ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang