PART 8

78 9 0
                                    

"Perempuan itukan........"

KRING..KRING..KRING..

Belum sempat Isshil menyelesaikan ucapannya, bel pelajaran ke 3 sudah di mulai. Isshil segera lari menuju kelasnya, masa bodoh dengan perempuan tadi. Cemburu bisa nanti, ia lebih memilih ke kelas sebelum Pak Moses selaku guru Matematika nya masuk.

Karena, bagi Seseorang yang sangat disiplin macam Pak Moses tiada kata maaf bagi yang terlambat barang sedetik.

Dan beruntungnya Isshil, Dewi fortuna mungkin sedang memihak padanya, saat sampai di kelas, Isshil tidak melihat adanya tanda tanda keberadaan pak Moses.

Isshil menghela napas lega, 'syukur deh' batin Isshil sambil duduk ke tempatnya.

Baru 30 detik Isshil merasa lega. Sekarang sudah tegang lagi. Bukan Pak Moses yang masuk tapi Pak Marco.

'Lah.. Perasaan hari ini gak ada Fisika deh'.

Isshil nengok ke arah samping, ke arah Micell yang juga menatapnya dengan tatapan bertanya seolah mengatakan 'itu yang nongol kok pak Marco ?' pada Isshil.

Satu kelas senyap. Mereka semua tahu, sekiller-killernya Pak Moses lebih killer lagi Pak Marco. 'Mana jadwal hari ini UH lagi, mpozz deh' begitulah kira-kira batin satu kelas nelangsa.

"Karena hari ini jadwalnya UH, silahkan kumpulkan buku-buku kalian yang berhubungan dengan Matematika ke atas meja saya. Di atas meja kalian hanya ada alat tulis", kata kata setajam silet itu sontak membuat satu kelas protes (dalam hati).

Pasalnya, saat UH dengan Pak Moses buku-buku itu cuma di simpan di tas atau loker meja. Dengan begitu, peluang nyontek masih besar, tapi sekarang jangankan nyontek ngelirik samping aja gak bakal bisa.

UH pun di mulai, kelas auto sunyi senyap sepi. Tidak ada suara lain, selain suara jam. Bahkan mungkin para murid di kelas MIPA 1 tidak ada yang benapas, dapat dilihat dengan jelas dari wajah mereka yang seperti mayat hidup. Pucat dan kaku, bedanya keringat mereka meluncur deras dari pelipis masing-masing.

Sangat berlawanan dengan pengawas tamvan tapi sadis di depan sana, yang tengah menatap murid muridnya dengan tatapan santai tapi horor di mata para siswa yang sedang mengerjakan soal.

40 menit berlalu, sampai sekarang belum ada tanda tanda para siswa akan mengumpulkan jawaban mereka.

Sama halnya dengan Isshil yang sekarang tengah menggigit bibirnya, tinggal 1 soal lagi dari 20 soal yang di berikan yaitu nomor 20.

Sudah 5 menit ia mengerjakan soal laknat itu tanpa ada hasil. 'Demi apa gue udah belajar satu buku, tapi gak pernah ketemu soal macem ini' batin Isshil gusar.

Isshil tau betul, kalo Pak Moses gak pernah ngasih soal entah itu UH atau latihan dengan jumlah genap, pasti selalu ganjil. Ini pasti soal tambahan dari guru tersayang mereka yang tengah melihat ke arahnya.

Isshil jadi salting. 'Njirr.. Masih sempet aja gue salting di keadaan darurat kek gini' Isshil langsung menunduk. Sambil mengerjakan soal terakhir dan..

KRING..KRINGG..KRINGG..

Waktu menjawab soal selesai. Seisi kelas langsung ribut.

"Kumpulkan jawaban kalian", titah Pak Marco yang bagai melodi kematian di telinga mereka.

Isshil menghela napas pasrah sambil menatap lembar jawabannya. Ia yakin bahwa jawabannya benar semua, kecuali nomor 20. Dengan memantapkan hati Isshil maju duluan untuk mengumpulkan jawabannya tanpa melihat ke arah guru tampan nya itu. Isshil langsung keluar kelas untuk istirahat.

**********

Isshil berjalan sendiri menuju kantin. Dua sahabatnya itu telah hilang entah kemana. Sambil jalan Isshil terus melamun memikirkan perempuan yang bersama Marco tadi.

"Silll !!!!", teriakan itu membangunkan Isshil dari lamunannya.

Isshil menengok dan memasang wajah datar, siapa lagi yang memanggilnya dengan teriakan seperti itu selain kedua sahabatnya.

"Kenapa lo ngelamun ?", tanya Micell menepuk pundak Isshil.

"Gak", jawab Isshil lesu

"Yaelah sil, gak usah ngeboong. udah gue bilang lo gak pinter boong", ucap Micell sambil menoyor kepala Isshil. Isshil hanya mendengus sambil menepis tangan Micell.

"Jujur deh", tembak Kathrine serius.

Isshil menyerah, tidak ada yang bisa yang disembunyikan dari kedua sahabatnya itu.

"Kayaknya..... Pak Marco..... Selingkuh deh...", cicit Isshil sambil menunduk.

"APAA ???", pekik Micell dan Kathrine heboh.

Tbc.

Holaaaa... Author come back :) lama banget up date ya ? Sebelum nya author mau bilang Selamat hari raya idul fitri dan maaf buat cerita ini yg up nya lama banget.. P

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Wife Is ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang