Sudah pernah dikatakan jika mendapatkan Jisung itu adalah perkara sulit. Sebenarnya tidak terlalu sulit, Minho hanya terlalu lama menjadi lelaki pengecut yang mendekati secara sembunyi-sembunyi.
Delapan tahun lalu, saat dunia Minho belum dipenuhi oleh Han Jisung. Minho adalah lelaki pekerja keras yang menentang keinginan papanya demi menggapai cita, di negeri orang.
Dia belajar dengan mengambil studi teknik informatika di salah satu perguruan tinggi milik negeri sakura, negera tetangga. Dengan modal nekat dan tentu saja berkat aksi penentangan untuk jadi dokter meneruskan kemampuan sang ayah.
Satu tahun setengah kemudian, tanpa sengaja dia bertemu lelaki manis yang langsung memenuhi atensinya.
"Permisi, apa gedung T4 berada di sini?"
Lalu Minho menunjukkan arah menuju T4.
Hanya seperti itu pertemuan mereka, tapi itu saja sudah sangat membekas di ingatan Minho dan hampir membuat lelaki pintar itu gila karena tiap malam harus berakhir tersenyum sembari membayangkan wajah si manis beserta suaranya.
Setelah melakukan hal gila lain, contohnya berbicara dengan bulan, bertanya mengapa ada manusia yang begitu memikat padahal hanya sekali lihat, Minho berhasil mengetahui nama si manis.
Han Jisung, teknik sipil angkatan satu tahun di bawahnya, dari Korea Selatan. Seperti dirinya dia mendapat beasiswa pula untuk kuliah di negeri sakura ini. Beruntunglah ada kakak tingkat bernama Chan yang dengan baik hati membocorkan informasi itu pada Minho.
Tahu dia menyukai Jisung, Minho tidak langsung gencar mendekati. Dia masih sembunyi-sembunyi, bisa dibilang sebuah perjuangan abal-abal dan itu berjalan selama satu setengah tahun. Dia malu untuk dekat dengan sang pujaan hati, mengobrol pun bisa dihitung jari, hanya berani memberi hadiah kecil-kecilan, itupun dititipkan pada Chan.
Sampai suatu hari Jisung menemui Minho dan membuat pemuda paling pintar di jurusannya itu sadar.
"Kak, kalau ingin mendekatiku jangan lewat kak Chan dong! Mau dia yang malah jadian denganku?"
Kalimat retoris Jisung kala itu langsung menusuk kepala Minho. Menyambungkan lagi kabel-kabel yang sempat terputus dan malah memutus kabel bernama logika.
Minho kerahkan semua yang bisa dia lakukan untuk Jisung tak kenal lelah, dia lebih berani mengungkapkan perasaan pada pujaan hatinya itu, selalu jujur, dan mendekat secara terang-terangan.
Jisung?
Lelaki manis itu sebenarnya sudah jatuh hati tanpa perjuangan keras sosok Lee Minho. Jisung jatuh dengan perhatian kecil Minho yang seperti selalu ada di setiap dia butuh.
Seperti saat dia melupakan tugas statistika ㅡyang entah mengapa menurut Jisung sangat susah dan dia malah keasyikan nongkrong di cafe sampai larut malam menuju dini hari bersama Chan, sepupunya.
"Aku tahu kemarin kamu di cafe bersama kak Chan dan aku melihat Jaemin tadi ribut soal tugas ini di kantin fakultas teknik-"
Kalimat terpotong. Ini masa Minho masih mendekati secara sembunyi-sembunyi jadi dia melanjutkan, "Oh, Jaemin juga sudah kuberi buku ini, difotokopi sih, tapi kamu tidak perlu fotokopi, cukup pinjam buku ini saja."
Han Jisung sudah baper wahai Lee Minho.
Itu hanya salah satu contoh, Jisung berkali-kali mendapat kemudahan hidup seperti itu dengan bantuan Minho.
Mereka memang sudah lama disatukan oleh benang merah kehidupan bernama jodoh. Tapi menyadarinya sangat lama.
Kilas balik dulu sebelum melanjutkan yang manizz manissss~
Terima kasih banyak untuk support kalian di chap sebelumnya ♡♡ luv yaaaa
Selamat satu tahun, stay ♡♡ tetap stay ya ❤😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Entitas Candu | minsung✓
أدب الهواةSelalu disembunyikan dari siapapun, tidak ada yang tahu jika pemilik JF corp berwajah tampan itu telah memiliki teman hidup yang begitu membuatnya candu. [30 April 2019ㅡ 02 Februari 2020]