Pembuktian Renjana (2)

3.7K 533 108
                                    

Belajar dari trisemester pertama, Minho kali ini juga mengonsumsi vitamin supaya kesehatannya selalu baik.

Sudah tidak mau lagi dia terbaring lemah dan malah menyusahkan kesayangannya.

Minho juga sudah bekerja seperti biasa. Datang tepat waktu dan pulang tepat waktu pula, tidak seperti tiga bulan lalu yang jadwal kerjanya menjadi berantakan.

"Aku berangkat ya sayang, kalau ada apa-apa langsung hubungi aku," Minho berucap lalu mencium kening indah Jisung, kemudian berujung mencium calon baby Lee yang masih terbungkus tubuh dan baju Jisung.

"Jangan hubungi kak Sanghyuk lagi, kasihan dia. Kan kamu sudah punya suami yang tampan ini."

Senang direpotkan memang Lee Minho ini.

Minho baru tahu jika Jisung pernah meminta kakak ipar untuk membelikan kedondong ketika dirinya sakit. Setelah kejadian itu, tiap kali Jisung merasa ingin apapun akan langsung dituruti oleh Minho untuk menebus rasa bersalahnya waktu itu.

"Iya kak iya, sudah sana berangkat biar nanti pulangnya juga cepat."

Kembali Minho cium kening Jisung lalu kedua pipi yang kian berisi dan yang terakhir bibir merah muda yang tampak selalu menggoda.

"Sudaaah kakak, sana berangkaat!!!!"

Minho menyengir sejenak lalu berjalan keluar rumah sembari melambaikan tangan kerap.

Jisung menggelengkan kepala tak habis pikir. Itu tadi sosok yang sama dengan potret yang dielu-elukan para karyawan karena kewibawaannya.

Hanya Jisung yang tahu hal ini.

Tidak boleh bekerja, tidak boleh mengerjakan pekerjaan rumah, tidak boleh keluar rumah, tidak boleh ini, tidak boleh itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak boleh bekerja, tidak boleh mengerjakan pekerjaan rumah, tidak boleh keluar rumah, tidak boleh ini, tidak boleh itu. Huft, Jisung sungguh muak tapi dia tidak mau membantah fatwa dari sang suami.

Tidak lagi, kali terakhir dia membantah hal itu, Jisung terpleset di dapur karena memaksa memasak padahal sudah dilarang oleh Minho. Untung dia dan bayinya tidak apa-apa. Setelahnya Jisung benar-benar menuruti semua perintah Minho. Bekerja membuat sketsa yang hanya duduk sekali pun tidak dia lakukan, kalau kata Minho, "Meski hanya duduk tapi tetap saja kamu harus berpikir."

Tapi sungguh Jisung bosan!!!!

Jisung tidak terbiasa memanjakan otak dan tenaganya seperti ini. Rasanya dia seperti orang mati.

"Aku harus bagaimana? Lama-lama aku mati bosan di sini!" Gerutu Jisung.

Ini baru dua jam Minho bekerja tapi Jisung sudah tidak tahan ingin menghubungi suaminya itu.

Dia menimang-nimang. Menekan-nekan layar sentuh ponselnya kerap. Bosan Jisung.

"Halo?"

Yap, Jisung memutuskan untuk menelepon Minho guna memberatas kebosanan yang menerpa.

Entitas Candu | minsung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang