6[butuh waktu]

746 37 0
                                    

Asyiappp malam minggu yg penuh kegabutan:)

Maaf kalau Partnya mengecewakan...

Gue Lihat Kalian antusias dengan cerita ini karena pada masukin ke reading list,Padahal tadinya gue pengen unpub...bisa vote and Komen...

"Queena,bisakah kita makan siang bersama?"tanya Aldrick.saat ini Aldrick sedang berada di ruangan rpibadi cafe milik nya.

"Tentu saja pak"ucap Queena sambil menunduk.

Aldrick menyuruh ku duduk di ruangan pribadinya,yang sofanya terletak dipojok ruangan dan menghadap langsung kejalan raya dengan pemandangan bunga bermekaran di sisi bawah jendela ruangan.

"Queena, menurutmu cantikan bunga Mawar atau bunga melati?"tanya Aldrick ketika pandangan nya jatuh kepada bunga yang bermekaran disisi bawah jendela ruangan nya.

"Melati"jawab Ku singkat sambil tersenyum menatap bunga bunga yang bermekaran indah di depan sana.

"Kenapa?, bukankah Mawar terlihat lebih cantik?"

"Cantik,tapi berduri.".ucapku lesu.

"Tapi,bunga melati digunakan untuk hiasan kuburan? "Heran Aldrick membuatku terkekeh.

"Setidaknya,bunga melati berguna untuk orang yang bahkan Sudah tidak bernyawa"

"Misalnya,kau diberi dua pilihan.orang tua,atau cinta?"ucap Aldrick ketika mengingat masalah yang menimpanya.

"Cinta datang dengan terbiasa.mencintai tidak cuma bisa sekali,orang yang kau cintai belum tentu takdir tuhan yang memang diciptakan untukmu.tapi orangtua adalah priototas utama bagi seorang anak.tanpa restu orang tua,semua tidak akan berjalan dengan lancar."

"Kadang aku perlu banyak belajar darimu"ucap Aldrick sambil tersenyum kepadaku.

Senyum nya indah...

"Kau single?"tanya nya membuat ku kaget.

"m-maksud mu?"

"Maksud ku,status mu single atau sudah punya?"

"Memang nya ada yang mau dengan ku?"jawab ku sambil terkekeh pelan,guna bergurau.

"Ada kok yang mau,contohnya aku"

"E-uh?bisa saja kau,Al".ucap sambil tertawa renyah.aku tau dia hanya bercanda.

"Aku tau pasti kau hanya anggap aku sedang bercanda"

"Aku tau ini terlalu cepat untukmu Queena.tapi,entah kenapa aku nyaman saat bersama dengan mu"

"Salah kalau aku suka sama kamu?".tanya Aldrick.

Aku menatap Aldrick dengan pandangan sedikit terkejut.bagaimana bisa seorang CEO terkenal sepertinya bisa suka dengan gadis kampungan seperti ku.

Aku menatapnya sambil tersenyum miris.aku dan Aldrick berbeda,ya kami berbeda.

Aku tidak berharap banyak bisa menjadi Cinderella seperti ditokoh kartun yang bertemu dengan seorang pangeran.pasti orang tua Aldrick tidak akan pernah menerimaku.aku bukan anak dari seorang pengusaha manapun.

Aditama...di kartu keluarga,namaku sudah break list.jadi,masih bisakah aku di sebut sebagai bagian dari mereka?

"Tapi,secepat ini?maksudku,kita baru bertemu beberapa hari ini?".

"Aku tidak menuntut kamu untuk bisa menjawabnya sekarang.kamu bisa menjawab kalau memang hatimu sudah mempertimbangkan semuanya dengan matang.aku merasa lega bisa memberitahukan perasaan ku kepada mu,aku takut kalah start oleh yang lain"balas Aldrick sambil tersenyum,memperlihatkan kedua bulan sabit dibawah matanya yang membentuk sebuah lekungan.

Alone||Come When There Is A WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang