Rindu Sendiri [재용]

Partie 2

Don't copas my work
.
.
.
Pure from my Brain, totally mine.
.
.
.
Let's read, hope you like it 😊 if you like it don't forget to like and comment.

Waktu demi waktu ku berlalu
Keinginanmu mulai tumbuh

Sudah berjalan 5 hari setelah kejadian itu—Taeyong mengajak Jaehyun untuk makan bersama— dan Jaehyun sama sekali tidak mendapati raga Taeyong.

"Di mana laki-laki itu? Apa ia sakit? Tck sial! Mengapa aku justru memikirkan dia?" Katakanlah Jaehyun sudah gila, ia bahkan berbicara sendiri.

"Sudahlah Jaehyun harusnya kau senang, benalu itu sudah tidak mengikutimu lagi." Jawab Jaehyun pada dirinya sendiri.

Teman-temannya hanya bisa tertawa melihat Jaehyun yang sudah seperti orang hilang akal begitu.

"Hey Jaehyun, ini sepertinya karma untukmu. Hahaha..."

"Atau jangan-jangan kau sudah mulai jatuh cinta dengan laki-laki cantik itu?"

"Aww, ternyata Jaehyun sedang jatuh cinta."

"Tsk, diam kalian!" Setelah itu Jaehyun langsung melesat menuju rooftop. Tempat terakhir ia dan Taeyong bertemu di universitas.

Tak dapat dipungkiri ketika hati sudah berkata, maka otak pun tidak bisa berhenti memikirkan hal itu. Kepala Jaehyun terasa penuh oleh bayang-bayang wajah Taeyong.

"Aku ingin menenangkan diriku. Mungkin dengan aku berdiam di rooftop dapat menghilangkan sedikit bayanganlaki-laki itu." Gumam Jaehyun sembari mengusap pelipisnya.

Kakinya melangkah, kaki kanan beradu dengan kaki kiri. Menciptakan irama langkah yang beraturan. Langkahan kakinya semakin cepat kala mendengar teriakan dari arah belakang.

"JAEHYUN OPPA! TUNGGU AKU!"

"Tidak lagi dengan perempuan sialan itu." Jaehyun kesal setengan mati dengan perempuan tak beretika itu.

Akhirnya daripada berjalan, Jaehyun memilih untuk berlari menuju rooftop.

Dikira sang perempuan itu sudah tidak mengikutinya lagi, ia mendudukkan diri di sofa yang memang disediakan oleh pihak universitas bagi mahasiswa yang suka beristirahat di rooftop.

Namun, sepertinya ketenangan itu harus sirna ketika Jaehyun mendengar derap kaki seseorang. Lebih tepatnya langkah kaki seorang wanita dengan sepatu high heels. Jaehyun mendecak kesal.

Tanpa menunggu lagi, Jaehyun segera berdiri dan membalikkan tubuh atletisnya menghadap seorang perempuan yang sedang menyenderkan tubuhnya di pintu. Perempuan itu memamerkan senyumannya. Yang mana membuat Jaehyun muak.

"YUQI! Sudah berapa kali aku mengatakan padamu kalau aku tidak bisa menerima cintamu!" Ucap Jaehyun geram. Perkataan Jaehyun seolah angin lalu bagi perempuan itu.

"Jaehyun sayang, aku sangat mencintaimu. Tak bisa kah kau melihat ke arahku sedikit saja? Aku sudah menyukaimu sejak kita sma dahulu." Ucap Yuqi dengan nada manja yang dibuat-buat.

"Dasar JALANG! Don't you like a businessman who already have wives? Kau tidak menginginkanku, tapi uang ku kan? Pergi Yuqi!" Perkataan Jaehyun kali ini sepertinya sangat menyakitkan, terlihat dari perubahan raut wajah Yuqi.

"J-Jaehyun, kau jahat. Hiks..." setelahnya Yuqi pun pergi meninggalkan Jaehyun yang terlihat tidak peduli padanya.

"Hah...akhirnya aku bisa tenang." Jaehyun pun melanjutkan acaranya yang tertunda karena perempuan 'sialan' itu. Ia menyandarkan punggungya pada sofa dan memejamkan matanya.

Semilir angin menerbangkan helaian rambut milik Jaehyun. Jaehyun merasa kesepian, ia merindukan cerewetnya Taeyong. Apakah kau sudah mengaku kalah Pangeran?

"Taeyong, sepertinya aku kalah. I miss you so bad, I'm sorry Taeyong." Ujar Jaehyun, bahkan mata elang miliknya hampir meneteskan bulir-bulir air sebening kristal.

"Tak inginkah kau kembali pada pangeranmu ini putri? Pangeranmu ini mengaku kalah. Hiks" satu isakan lolos dari dari mulut sang dominan, disusul lagi dengan isakan dan seterusnya sampai ia tertidur.

Apa yang membuat seorang Lee Taeyong yang terkenal pekerja keras berhenti mengejar Jung Jaehyun. Padahal ia  sudah bertekad, bahwa ia tidak akan pernah berhenti mengejar Jaehyun sampai pemuda tampan itu jatuh pada pesonanya.

Apa yang terjadi dalam 5 hari terakhir ini?