1. PRINCE AND WHITE HORSE

4.8K 169 12
                                    

Mohon untuk meninggalkan komentar, yang ditujukan kepada LovelyBumsso, sebagai pemilik cerita ini.

Berikan kesan kalian pada cara penulisannya, alur cerita, juga tingkat feel yang kalian rasakan.

------------------------------------------------

Seperti biasa, aku hanya duduk melamun disini. Ah, bukan melamun sebenarnya, aku terlalu menikmati ciptaan Tuhan yang begitu sempurna itu. Selalu, hal ini lah yang selalu aku lakukan, memandangi pemandangan indah di depan mata almond ini. Berbagai ekspresi selalu aku keluarkan ketika menatap pemandangan itu. Indah, ya kata itu tidak munafik untuk keluar dari bibir siapa pun yang melihatnya. Aku tidak seperti teman-temanku yang lain, bahkan aku tak punya teman baik disini, mungkin hanya teman sekali sapa, sisanya tidak ada. Tapi biarlah, aku lebih suka seperti ini, tidak ada yang mengusikku dan dunia tenangku.

Aku menyunggingkan senyum tipisku kala melihat pemandangan di depanku ini sedang menyugar rambutnya. Ah tampan sekali dia. Ya, dia seorang namja, teman sekelasku, bahkan orang yang aku suka, ups. Sebelumnya perkenalkan, aku Kim So Eun, siswi Junior High School yang baru masuk ke sekolah ini sekitar satu bulan yang lalu. Aku siswa baru disini, itulah alasannya aku tak punya teman baik disini. Ayahku hanya pegawai biasa, ibuku hanya sebagai ibu rumah tangga yang biasa mengurus keperluan kami dan membereskan rumah, dan adikku, dia 2 tahun di bawahku. Aku bukan keturunan keluarga berada, ekonomi keluargaku bisa dikatakan cukup, aku tidak suka muluk-muluk membicarakan tentang keluargaku. Aku sekolah disini karena ayahku dipindah tugaskan di kantor pusat. Jangan salah paham, ayahku hanya pekerja sebagai pegawai Bank biasa saja.

Hidup dalam keluarga yang sederhana tidak membuatku menuntut kedua orang tuaku menyekolahkanku di sekolah elite seperti ini. Aku bisa bersekolah disini karena beasiswa yang diajukan rekan kerja ayahku waktu itu, jadilah aku mengikuti tesnya dan akhirnya aku salah satu siswa beruntung itu. Aku pintar? Tidak, hanya saja aku orang yang rajin dan tekun. Cukup! Cukup saja perkenalanku. Aku sedang sibuk memperhatikan pangeran berkuda putih itu yang kini duduk di kursinya. Betapa menawan sekali dirinya, rasanya dia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang sempurna. Tampan, baik dan kaya.

"Melamun?" aku tersentak kaget dengan tepukan pelan di bahu kananku. Ah mengganggu saja, dia teman yeojaku, maksudku dia selalu menyapaku lebih dulu dari pada yang lain, yang bahkan enggan untuk bertegur sapa. Mungkin dia satu-satunya orang yang mau bereteman denganku.

"Tidak, aku tidak melamun. Kenapa?" aku menanyakan perihal dirinya yang kini duduk di sebelah kanan kursiku. Menatapku intens, ah menakutkan.

"Aku lapar, kajja kita pergi ke kantin!" dia menatapku begitu intens tapi hanya ajakan ke kantin yang ia utarakan, menyebalkan sekali dia.

Lagi-lagi aku melihatnya. Namja itu, aku sempat terdiam sesaat sebelum tarikan dari temanku ini. kami memilih tempat duduk yang dekat dekat jendela, tempat ini adalah favoriteku jika makan di kantin. Entah kenapa kantin saat ini sangat penuh, meja dan kursi sudah penuh dengan siswa. Aku kembali melihatnya, ia sedang memegang nampan yang penuh dengan menu makan siangnya, ah tunggu, dia mau kemana? Kenapa aku merasa dia menuju ke arahku? Kupalingkan wajahku ke arah jendela untuk menutupi wajah gugupku.

"Hai.." ah ya ampun, apakah suara itu berasal darinya? Kulirik sebentar orang yang menyapa kami. Oh Tuhan, ternyata itu benar dirinya. Sapaannya tadi di jawab oleh temanku, aku hanya menampilkan senyum kakuku. Aah, aku gugup sekali.

"Boleh aku duduk disini? Meja yang lain sudah penuh." Jelasnya sambil mengarahkan kepalanya ke sekeliling ruang kantin ini, memang benar jika kantih sudah penuh.

"Boleh, duduk saja. Iyakan So Eun-ah?" aku hanya membalasnya dengan senyum dan mengangguk singkat, aku takut jika bersuara mereka akan mendengar suara bergetarku karena gugup.

Love IN Silence [Completed] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang