---------------------------------------
Sejak saat itu kami jarang bertemu apa lagi berhubungan lewat komunikasi. Aku semakin sibuk dengan ujianku, dan juga sedang mempersiapkan tes masuk di Shinwa university. Sudah lama sekali kami tidak bersinggungan sapa, aku tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang, aku harap ia selalu dalam keadaan yang sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan. Kini aku lebih memfokuskan diri pada ujian sekolah, aku ingin membahagiakan orang tuaku dengan prestasi yang aku raih nanti. Aku mencoba menekan perasaan rindu yang semakin kuat ini untuknya, meskipun seringkali merasakan sakit karena rasa rindu yang tidak dapat tersalurkan, tapi karena kesibukan di sekolah aku bisa sedikit melupakannya.
"So Eun-ah, ini buku yang kau cari tadi, kebetulan aku melihatnya di rak sebelah sana jadi aku ambilkan untukmu," Hyeri menyerahkan buku yang ukurannya lumayan tebal, ya sekarang kami sedang berada di perpustakaan. Di sini sedikit lebih ramai dari pada biasanya, mungkin semuanya sedang mempersiapkan diri untuk ujian yang akan datang.
"Terima kasih Hyeri-ah. Kau benar-benar sahabat yang baik dan pengertian. Aku sayang padamu," ucapku padanya dengan ulasan senyum manisku, ia menatapku heran.
"Kau sehat kan? Tidak panas," ucap Hyeri yang merasa heran dan menempelkan punggung tangannya di dahiku lalu membandingkannya dengan dahi miliknya. Dia pikir aku sedang sakit?
"Aku baik-baik saja Hyeri-ah," dia mengangguk dengan mulut mencibir, aku terkekeh melihatnya.
"Tidak biasanya kau berkata jika kau menyayangiku, padahal bukan sekali dua kali aku baik dan perhatian padamu. Tapi memang sih aku ini baik, perhatian, dan juga cantik oh jangan lupa juga aku juga rajin menabung." Lagi-lagi ia membanggakan dirinya, aku menggelengkan kepala dan menatapnya tidak percaya.
"Kau terlalu percaya diri nona Lee,"
"Biarkan saja, percaya diri itu diperlukan untuk membuat kita tampil lebih maksimal," ucapnya yang terdengar aneh di telingaku, ah terserah dia sajalah. Aku kembali menyibukkan diriku dengan buku yang tadi Hyeri berikan padaku.
"Hmmm So Eun.." Hyeri memanggilku dengan nada ragu-ragu, ada apa dengannya. Aku menolehkan kepalaku untuk mengahadapnya, aku melihat jika ia merasa ragu dan takut untuk berbicara.
"Ada apa Hyeri? Apa yang ingin kau bicarakan?"
"Ehmmm tidak jadi So Eun, aku takut kalau aku menanyakannya kau malah tersinggung?" aku tersenyum padanya meyakinkan jika aku tidak akan mempermasalahkannya. Tapi ia masih saja ragu-ragu.
"Katakan saja, bukankah kita bersahabat sudah lama,"
"Ehm... baiklah, apa.. hmm... bagaimana hubunganmu dengan K...Kkim Bum?" aku menghela nafas pelan dan terdiam sesaat setelah mendengar pertanyaannya.
"Memangnya ada hubungan apa aku dengan Kim Bum? Kami hanya sebatas teman, ya mungkin bisa dikatakan sahabat. Jadi hubunganku dengan Kim Bum, baik-baik saja," Aku menjelaskan dengan raut muka yang sedikit redup, entahlah sampai saat ini aku masih belum bisa mengontrol perasaanku terhadap Kim Bum.
"Apa perasaan itu masih ada untuknya?"
"Sejauh ini mungkin aku masih bisa menekannya Hyeri-ah, tapi aku tidak tahu ini akan berlangsung sampai kapan. Aku harap rasa yang membelengguku dalam satu tempat ini akan segera membebaskanku sehingga tidak akan menjadi beban nantinya." Aku menjawabnya dengan tersenyum pada Hyeri.
"Baiklah.. aku harap kau akan segera pulih, ayo kita kembali ke kelas, sebentar lagi bel masuk!" Ucapnya, aku menatapnya heran, pulih? Memangnya aku sedang sakit? tapi jika dipikir benar ucapan Hyeri semoga aku pulih. Mungkin pulih yang ia maksud agar aku tidak selalu memikirkan perasaanku yang kini terombang-ambing diterpa badai kerapuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love IN Silence [Completed] √
FanficCerita ini adalah pemenang dari Vihaphupy Writting Competition. Penulis : DIAN NOVITA. Genre : Sad Romance.