3🍁

1.1K 156 2
                                    

Putri malam bersinar terang dan salju turun dari atas perlahan dengan sangat-sangat indah membuat senyumnya mengembang. Tangannya terlihat ingin menggapai salju-salju yang turun lewat jendela kamarnya. Wajahnya berseri-seri saat dapat menggapai satu salju yang turun. Dia berlari keluar kamarnya dan menghampiri eomma nya, memperlihatkan salju yang dia gapai. Eommanya tersenyum manis lalu mengusap rambut anaknya lembut.
"renjun-ah, apa kau ingin keluar menatap salju bersama eomma dan appa ditaman kota?"

Renjun mengangguk cepat, dia juga menampilkan gigi-gigi kecilnya membuat eommanya gemas.
"kalau begitu, kita tunggu appa pulang dulu. Ok?"

"ok, hihihihi"

Renjun dengan tubuh mungilnya merebahkan diri di sofa. Memeluk boneka kesayangannya dan mengajaknya berbicara.
"teddy, aku akan melihat salju di taman kota~"

Matanya tak luput dari boneka kecilnya, bibirnya terus mengoceh mengekspetasikan banyak hal.

Tok tok...

Renjun menatap pintu yang diketok oleh seseorang. Senyum renjun benar-benar mengembang dan berteriak memanggil eommanya.
"eommaaa! Appa sudah pulangg!"

"tolong bukakan pintunya, renjun-ah. Eomma sedang memasak"

Renjun berlari kearah pintu dan membukanya pelan.
"appaaa"
Appanya tersenyum melihat renjun tapi setelahnya dia ambruk tepat didepan renjun. Darah juga mulai terlihat disekitar appanya. Senyum yang tadinya mengembang indah kini luntur.
"akkkhhhhh EOMMAAAAAA!!"

Eomma menghampiri renjun. Dirinya terkejut dan menutup mulutnya tak kuasa menahan tangis. Tiba-tiba tiga orang berbaju hitam memasuki rumahnya, mereka tersenyum miring menatap renjun dan eommanya.
"a-apa yang kalian inginkan?"

Mereka seperti menimang-nimang dengan senyun licik.

"kami? Kami ingin mengambil kalian berdua"

Eomma renjun menatap benci tiga orang itu, "ambil saja aku dan lepaskan anakku"

"tidak bisa, perjanjiannya adalah kalian berdua"

Tangan mereka ingin menggapai renjun yang berada di belakang eommanya. Tetapi eomma renjun tetep kekeuh melindungi anak semata wayangnya.
"minggir atau kau akan celaka"

Seolah tuli, eomma renjun tidak memperdulikannya. "baiklah jika itu mau mu"









Dorr...




"EOMMAAAAAAAAAA!!"
renjun berteriak kencang saat melihat eomma nya di tembak tepat di kepalanya membuat renjun ketakutan dan menangis tidak karuan. Ketiga orang itu mengangkat renjun dan membawanya pergi.
"EOMMA APPAAA hiks hiks"

"perjanjian kita sebenarnya coman anak ini hihihihi

Hahahaha"



























"eughh hiks", lenguhnya.















"hei, hei bangun", renjun membuka matanya dan melihat sekitarnya. Wajahnya berkeringat dingin dan dadanya merasakan sesak yang menyiksa.

"untung kau bangun, bermimpi buruk eoh?", renjun menatap lelaki disebelahnya. Lalu mengalihkan pandangan ke jendela bus sambil menghapus air mata yang tidak sengaja mengalir dari matanya.




















Eomma appa...




















🥀 💟❤💕💓💞💖💝💘❤

Time train • jaerenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang