20.35 KST
Jaehyun yang sedang merapikan barang-barang di tempat kerjanya mendengar suara bising yang berasal dari luar. Sebagai pegawai di sebuah supermarket kecil jaehyun mengira akan ada pelanggan yang datang dan perkiraannya tepat seperti biasa. Terdapat 4 laki-laki muda dan 2 perempuan muda yang memasuki tempat kerjanya.
"Selamat datang~"
Jaehyun tentu saja seperti biasa menyapa dengan ramah pelanggan yang datang. Mereka hanya sekilas menatap jaehyun dan mengambil barang-barang yang mereka inginkan.
Brukk
"Ini- , berapa semuanya?"
Jaehyun menyeritkan dahinya, terdapat 3 botol soju yang mereka beli sedangkan umur mereka belum legal untuk meminumnya.
"Maaf, kalian tidak boleh membeli minuman ini..."Jaehyun berkata lembut dan menatap mereka yang terlihat kesal.
"Hei ahjussi, tolong jangan bersikap sok suci. Bilang saja berapa totalnya!!?!"Dengusan kasar jaehyun keluarkan. Senyum yang tadinya terpampang indah seketika lentur. Dia benci berurusan dengan anak-anak kecil seperti mereka apalagi mereka memanggilnya ahjussi. Hei! Umurnya saja baru 25 tahun!1!1
"Ahjussi ini bilang tidak boleh ya tidak boleh!"Suara jaehyun meninggi menjadi lebih berat dan serak tidak seperti tadi yang lemah lembut. Mereka tentu saja terkejut dan merasa sangat kesal.
"Ahjussi sialan!"Salah satu lelaki diantara mereka menarik kerah jaehyun. Lagi-lagi jaehyun mengeluarkan dengusan kasarnya. Tapi kemudian dia tersenyum miring dan merasa sama sekali tidak takut. Toh, mereka hanya anak-anak muda yang masih ingusan dimata jaehyun.
"Apa yang akan kau lakukan? Hmm?..."Suara gertakan tiba-tiba terdengar dari bibir lelaki itu tetapi saat itulah cengkramannya mulai melemah dan terlepas dari kerah jaehyun. Dia mendecih pelan sebelum akhirnya mengajak teman-temannya pergi dan mencari supermarket lain.
Jaehyun menghembuskan nafasnya pelan dan mengembalikan ketiga soju itu ketempatnya.
Tring...
Seorang pelanggan datang dan membuat suara pintu terdengar hingga ke telinga jaehyun. Jaehyun yang sedang mengembalikan soju berteriak pelan agar pelanggan tersebut tau bahwa ada yang menjaga.
"Ah.. Tunggu sebentar!..."Jaehyun mengusap tangannya ke apron yang dia pakai sambil berjalan menuju kasir. Disana sudah terlihat pelanggan tersebut yang sedang menunggu dirinya.
"Maafkan aku tuan, totalnya semua 15000 won.", ucap jaehyun ramah.Pemuda manis yang menjadi pelanggan didepannya saat ini mengeluarkan uang 20000 won dan memberikannya ke jaehyun. Jaehyun mengambil beberap kembalian dan memberikannya ke pemuda tersebut. "Terima kasih, selamat datang kembali!"
Saat pemuda itu sudah keluar, jaehyun mengeryitkan dahinya dan menatap punggung pemuda itu aneh. Karena dia terlihat sangat pendiam dan memiliki aura suram. Tetapi yang anehnya saat pemuda itu memberikan uangnya, jaehyun melihat beberapa luka goresan di pergelangan tangannya, apa dia ingin mati? Pikir jaehyun. Tidak ingin ambil pusing, jaehyun kembali berkutik dengan barang-barang di supermarket.
•🌠🌠🌠•
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan saat ini seoul sedang di liputi oleh derasnya hujan. Jaehyun mendecih pelan saat menyadari betapa bodohnya dia yang tidak membawa payung disaat seoul sedang terkena musim hujan. Mau tidak mau jaehyun harus berlari menerobos hujan menuju halte yang tidak jauh dari tempat kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time train • jaeren
Fiksi PenggemarKereta waktuー? "Perjalanan kisah kita, di masa depan dan juga di masa lalu" ーjung jaehyun "Lika-liku hidup kita lalui dan takdir mempertemukan kita berdua" ーhuang renjun