Setelah kejadian semalam, renjun baru merasakan malunya sekarang. Dimana ia menangis didepan mereka, memeluk yukhei tiba-tiba dan pulang bersama mereka berdua. Mau ditaruh dimana muka renjun nantiii. Padahal ia sudah bersusah payah menjaga image nya sampai saat ini. Rasanya renjun ingin sekali mengurung diri saja, tapi iakan juga harus bekerjaㅠㅠ
tak tau ingin berbuat apalagi, renjun akhirnya hanya bisa berpasrah ria atas apa yang terjadi sebelumnya. biarlah masa lalu menjadi masa lalu. jika nanti ia bertemu dengan mereka berdua maka yang ia lakukan hanya tinggal mengacuhkannya. toh ia bisa saja bersikap pura pura lupa dan mengeluarkan ekspresi tidak pedulinya.
dengan perlahan menarik nafas dan mengeluarkannya pelan, renjun berjalan acuh menghindari tatapan tatapan sepasang mata yang terkadang tertuju ke arahnya. niatnya hari ini ia akan tetap bekerja tetapi sebelum itu ada sesuatu yang ingin ia beli dan barang tersebut dijual disalah satu mal yang jaraknya memang tak jauh dari tempat ia bekerja. dengar-dengar sih katanya barang tersebut sedang di diskon, membuat renjun tergiur-giur akan harga yang hanya perlu dibayar setengahnya. mungkin kalian bisa menebak barang apa tersebut...
yap, sebuah baju.
ia sudah lama sekali menginginkan baju tersebut tetapi karena harganya yang mehong ia harus merelakan baju nan unik tersebut. tapi bersyukurlah ia dengan pendengarannya yang baik, renjun dapat menguping pembicaraan seseorang dikerumunan. padahal tujuan awalnya ia hanya ingin langsung menuju kedai tetapi tidak mungkin kan ia menyia-nyiakan harta karun tersebut.
"permisi..." renjun berujar kecil dan langsung disambut oleh salah satu pelayan.
"iya ka, ada yang bisa dibantu?"
renjun mengangguk kecil dan menyebutkan nama pakaian yang ia inginkan.
"owhh baju itu, tunggu sebentar yah. seinget saya hanya tinggal 2 pcs"
raut wajah renjun langsung mengerut, yang awalnya terlihat sedikit bahagia.
"nah ka, ini ada tetapi hanya ada ukuran L dan XL"
"yg M nya?"
"mohon maaf ka, sudah habis..." renjun terlihat kecewa, ia bukan tipe cowok yang menyukai baju oversized tetapi mau bagaimana lagi, tentu ukuran L yang renjun pilih. sedikit kebesaran mungkin tidak masalah.
"pembayarannya ingin cash ato debit, ka?"
"debit, harganya sedang di diskon kan?" tanya renjun mamastikan.
"yap"
pelayan tersebut tersenyum sambil mengantong kan baju renjun. selang beberapa menit untuk pembayaran baju akhirnya renjun keluar dan langsung bergegas untuk pergi ke kedai tetapi hujan sedang sudah menyelimuti area sekitar. renjun sedikit terkejut karena ia tidak mendengar suara hujan sama sekali saat didalam. bagaimana ini? ia tidak memprediksi akan hujan makanya ia tidak membawa persediaan payungnya...
"renjun..."
suara berat yang familiar di telinga nya mendadak entah darimana memanggil namanya. renjun memutar tubuhnya dan menyadari tubuh besar milik seseorang yang selalu ia lihat akhir akhir ini. renjun terdiam menatap lelaki tersebut sama halnya dengan yang dilihat.
"ah itu, gabawa payung?"
melepas acara canggung tatap tatapan mereka, jaehyun berujar kecil. menanyakan pertanyaan yang bodoh menurut renjun. apa dia tidak bisa melihatnya huh?
"emm mau bareng? mau ke tempat kerja kan?" renjun terkejut.
"tau darimana aku akan ke tempat kerja?"
"kau bilang semalam kalo kau akan tetap bekerja disana" jaehyun menjelaskan, sedikit jengkel dengan renjun yang pelupa. ah, renjun mengingatnya dan sekarang telinganya terasa panas malu mengingat kejadian semalam. apa ia bermaksud ingin mengingatkan kejadian memalukan tersebut?
"ya... mungkin?..."
"jadi mau apa tidak?"
renjun menggigit bibir bawahnya dan akhirnya mengangguk kecil. sudah tidak ada harapan untuk harga diri renjun kembali. lagi-lagi ia harus merepotkan lelaki tersebut.
"ayo"
berbagi payung dalam hujan sore ini tidak buruk juga.
tidak ada pecakapan yang terjadi, hanya ada kecanggungan yang menyelimuti layaknya awan hitam yang menyelimuti langit saat ini. renjun merasa kedinginan karena angin hujan yang menusuk menusuk tubuhnya, ia tidak memakai pakaian hangat dan hanya memakai kemeja satu lapis. bohong jika jaehyun tidak menyadarinya, tangan kirinya ia taruh di pundak renjun dan mendekatkan diri mereka. ia rasa hal tersebut dapat memberi sedikit kehangatan untuk renjun. renjun dibuat terkejut untuk yang kedua kalinya oleh lelaki bertubuh besra tersebut, ia mendorong jaehyun dan memberikan mereka jarak kembali. entah mengapa renjun tidak menyukainya. mengapa jaehyun harus melakukan hal tersebut?
"nah sudah sampai, kamsahamnida jaehyun-ssi?"
"Hmm, hati-hati"
Renjun sedikit tersipu, "ah iya"
Hai haiiii
Khusus jaeren nya nih🥰 dikit dikit progresnya yah, maap kalo dh lama gk update...🥺🥺Vote kalo kalian suka chapter ini yahh
KAMU SEDANG MEMBACA
Time train • jaeren
FanfictionKereta waktuー? "Perjalanan kisah kita, di masa depan dan juga di masa lalu" ーjung jaehyun "Lika-liku hidup kita lalui dan takdir mempertemukan kita berdua" ーhuang renjun