Renjun terbangun dengan senyum yang mengembang. Pagi ini dia berencana untuk pergi ketaman. Merasakan angin sejuk di pagi hari. Langkahnya berjalan pelan ke kamar mandi dan bersiap-siap.
Hanya dalam waktu 30 menit saja renjun sudah siap dengan busana jogingnya dan saat ini ia hanya perlu menunggu pintu lift terbuka.
Ting
Renjun masuk kedalam dan ia merasa kikuk secara tiba-tiba, karena didalam ia hanya berdua di lift tersebut. Dengan orang yang tidak ia kenal tentunya. Jika dijelaskan dengan ciri-ciri, tingginya semampai- hampir seperti yukhei tetapi dia mungkin lebih- bercahaya. Entah apa yang sedang renjun pikirkan tetapi ia mulai familiar dengan lelaki disampingnya. Kapan dan dimana mereka pernah bertemu, renjun tidak mengingatnya. Salahkan saja ingatannya yang lemah, membuatnya bahkan susah sekali mengingat yang lalu. Kecuali itu adalah suatu kejadian yang besar, mungkin akan terus renjun ingat. Intinya! mereka pernah bertemu, Renjun yakin soal itu!
Pintu lift terbuka dan renjun langsung keluar dari sana. Terlalu malas dan kesal dengan persoalan yang ia pikirkan tadi.
Sekarang waktunya memikirkan dimana taman yang ada disini. Renjun hanya orang baru dan dia tidak terlalu mengenali tempat tinggalnya sekarang. And well, renjun berjalan tanpa arah dan mencoba mengikuti beberapa orang yang berbusana hampir seperti dirinya. Dan usahanya tidak sia-sia, ia akhirnya sampai di taman.
Renjun murung melihat taman tersebut, sangat ramai hingga membuat renjun merasa sedikit gemetar. Tapi ia menenangkan dirinya dan mencoba berbaur. Berlari kecil mengelilingi taman.
3 putaran sudah berlalu tapi sepertinya sang dewi fortuna tidak berpihak padanya, renjun terkena masalah, kepalanya menabrak seseorang karena tidak fokus sebelumnya.
"A-a-ma-maaf", renjun gemetar dan gugup, ia mendongak sedikit. Hell, lelaki ini sangat tinggi.
But wait!
LELAKI DI LIFT! SI FAMILIAR!
"Cih", lelaki tersebut berdecih pelan tetapi renjun dengan jelas dapat mendengarnya. Renjun menatap datar lelaki didepannya, sama halnya dengan lelaki tersebut. Mereka saling beradu kedataran.
Renjun berjalan dan dengan sengaja menyenggol lelaki tersebut. Lalu kembali berjoging seperti semula. Bukan hal yang sulit untuk menganggap bahwa tidak ada yang terjadi barusan. Tapi renjun menjadi tidak mood dan wajahnya menjadi beribu kali lipat datar. Menyebarkan aura suram yang selalu menempel padanya.
🎭🚇
Kenapa ia sangat sial hari ini!
Renjun telah selesai berkeliling dan mencoba mendinginkan kepala dengan pergi ke minimarket yang ia dàtangi kemarin.
"Selamat datang~"
Sapaan lembut terdengar. Renjun tidak menanggapi nya, ia hanya berjalan lurus ke tempat minuman dingin berada. Renjun sempat bingung dengan minuman mana yang ingin ia beli karena semua terasa sangat menyegarkan untuk ia minum. Maka dengan itu ia melakukan sesuatu seperti cap cip cup dan akhirnya ia dapat membeli salah satu dari tiga minuman yang ia sukai.
Glek glek glek...
"Ah~ segerrr"
Tanpa ragu-ragu ia langsung meminum minumannya baru membayarnya di kasir. Sang kasir merasa sedikit kesal dan renjun baru menyadari bahwa sang kasir adalah lelaki yang sudah 3 kali ia temui. Renjun memalingkan wajahnya dan hanya menjulurkan tangan tanpa ingin melihat si tuan kasir. Saat merasa sebuah benda sudah berada di genggaman tangannya, tanpa ba bi bu ia langsung menggenggamnya dan segera berlari keluar minimarket. Helaan nafas kesal meluncur begitu indah, renjun terlalu malas untuk kembali berolahraga. Maka dari itu ia memutuskan untuk pulang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time train • jaeren
FanficKereta waktuー? "Perjalanan kisah kita, di masa depan dan juga di masa lalu" ーjung jaehyun "Lika-liku hidup kita lalui dan takdir mempertemukan kita berdua" ーhuang renjun