Matahari pagi bersinar cerah bersamaa dengan lengkungan senyum Chaeyeon, Dirinya seperti hidup kembali.
"Yak, Jung Chaeyeon lu tuh belum pulih bangett jangann pecicilan dulu" sahut Jaehyun yang melihat adiknya sudah seperti belut.
Chaeyeon membalasnya dengan meledek, namun ceriannya luntur begitu saja saat melihat seorang perempuan masuk ke dalam kamar inap nya.
"Chaeyeonie gwenchana?" (Chaeyeon baik baik saja?) Ujar perempuan itu dan berjalan mendekati Chaeyeon.
Saat eomma nya itu mendekat Chaeyeon malah menjauh, dan bersembunyi di balik Jaehyun.
"Chae-ya" ucapnya lagi.
"Eomma pergilah, Chaeyeon sudah tau kebusukan mu" balas Jaehyun sambil memeluk Chaeyeon.
"Yak, Jung Jaehyun jaga bicaramu pada orang tua" lanjutnya dengan nada kesal.
"Cih orang tua seperti mu?" Ucap Jaehyun jengkel.
plak, satu tamparan mendarat mulus di pipi Jaehyun.
"EOMMA, eomma keterlaluan" Chaeyeon akhirnya membuka suara di isak tangisnya.
"Chaeyeonie, berani membentak eomma? Kakak mu ini pasti yang mengajarkan" ucap Somin (Jung Eomma) menggebu.
"Ani (enggak), Eomma bukan lagi yang Chae kenal, eomma bukan lagi yang Chae sayang, eomma bukan eomma Chaeyeon" teriak Chaeyeon dalam pelukan Jaehyun.
"Pergi, Eomma pergi saja dengan laki laki itu" ucap Chaeyeon lemah.
"Chaeyeonie, mian mianhe jeongmal mianhe(maaf maaf mohon maaf) eomma salah" balas Somin dengan gestur ingin memeluk Chaeyeon.
Langsung saja Chaeyeon menggeser tubuh nya dengan cepat, terlalu sakit untuknya menerima kenyataan eomma-nya pergi dan bermesraan bersama laki laki lain.
Chaeyeon ber lari keluar kamar, rasanya tak ingin ia melihat eommanya lagi. Namun tak mungkin eommanya, yang melahirkannya mana bisa Chaeyeon melupakan jasanya. Mungkin waktu yang menjawabnya.
◇◇◇◇◇
Mingyu baru saja sampai di depan cafe dimana tempatnya janjian dengan teman se-gengan nya.
"Wes Kim jomblo mingyu udah dateng" ucap salah satu temannya, Vernoon.
Mingyu langsung saja mengambil bangku di samping Vernoon dan menggeplak kepala Vernoon.
"Anjir lah Mingyu dateng dateng tepak pala" ucapnya lagi sambil mengelus kepalanya.
"Btw yah ni Ming, lu tuh cakep lumayan lah tapi masi cakepan gua, mapan? Jangan di tanya, pinter iya. Tapi sayang" celetuk Jungkook mendeskripsikan Mingyu.
"Sayang? Sayang kenapa. Aciee kakang Jungkook mau gombal" bukan Mingyu yang membalas namun Daniel.
"Tai belom selese ngomong gua" ucap Jungkook.
"Tapi sayang Gak punya gandengan jhahaha" lanjut Jungkook cekikikan.
"Asu ah lu pada" balas Mingyu kesal.
Dipikir pikir iya juga ya. Dia jomblo padahal keknya cwe mana si yang gak mau sama Kiming ini.
"Noh liat pernon noh cewenya baru lagi, sapa non namanya cakep gile" ucap Daniel menunjuk Vernoon.
"iya lah guaa" Vernoon dengan bangga.
Dilihatnya foto cewe yang di tunjukan Vernoon, tak lain adalah Somi anak muridnya. Temen adiknya dan Chaeyeon, dunia sempit.
"Murid gua gila" ujar Mingyu sambil melempar kentang ke muka Vernoon.
"Anjir Ming sejak kapan lu jadi guru, enak enak jadi ceo di kantor bokap malah jadi guru" balas Vernoon kaget.
"Kagaa cuma gantiin 4 bulan, lagian sekola bokap juga. Lu kenal Somi dari mana dah?" lanjut Mingyu.
"Aplikasi jodoh online" cengir Vernoon membalas Mingyu.
◇◇◇◇◇
Helaan nafas terdengar dari gadis itu, benar adanya di balik kesedihan ada kebahagian dan terus sebaliknya its life. Bangkit dari kesedihan dan berjuang untuk menerobos kehidupan.
Jam di pergelangan tangannya menunjukan pukul 21.30 matahari pun sudah tergantikan dengan bulan. Namun dirinya masih saja terdiam di halte bus, merenungkan gimana menentukan kehidupan setelah, mungkin orang tuanya ber cerai. Namun membayangkannya saja ia sudah berderai air mata.
Entah keberuntungan atau tidak, hujan turun menemaninya mungkin menemani air matanya.
Dari jauh Mingyu tersebut terus mengamati gadis yang terduduk disana, hatinya tergerak untuk memeluknya namun egonya mengatakan untuk menolak.
◇◇◇◇◇
"Lho Chae, ngapain malem malem di sini. Hujan lho" ucap pria bermata sipit.
Chaeyeon pun menaikan pandangannya dan mengusap air matanya "eh Woo, gpp kok cuma mampir sebentar tadi" alibi yang sangat tidak tepat.
"Eh, lu habis nangis?" Tanya Wonwoo dan ikut duduk di sebelahnya.
"Ahh-eh enggak, kelilipan"
"Halah, semua orang berhak nangis kok Chae, gak selamanya orang kuat ngehadapin masalah pasti ada dimana titik mereka menyerah. Menangis terkadang ngebuat kita lebih lega, dari pada lari ke club malam ato percobaan bunuh diri" jelas Wonwoo sambil mengelus pundah Chaeyeon.
Benar saja Chaeyeon malah bertambah sesegukan, di pundak Wonwoo.
Wonwoo yang tidak tega melihatnya langsung saja memeluk gadis itu.
"Btw, Chae sekarang udah larut banget. Gua anter pulang yuk" ucap Wonwoo melepas pelukan Chaeyeon.
Dengan motor sport Wonwoo mereka membelah jalan ibu kota hingga sampai dimana rumah Chaeyeon.
"Mau mampir dulu gak Wo?" Tanya Chaeyeon sambil mengembalikan helm.
"Enggak deh Chae udah malem, nangis boleh aja tapi jangan terlarut larut" balas Wonwoo dengan senyum, "karna gua gak suka lu sedih" ucap Wonwoo dalam hati.
Senyum manis Chaeyeon mengembang "makasih Woo"
Okeh betapa deg deg an nya Wonwoo melihat senyum Chaeyeon.
"Yoo, duluan Chae" ucapnya dan terus melaju.
Aje gila, disni drama bats gak si wkwkwk
Enjoy your reading gess
Saranghae😚♥️Maap maap kalo typo, kritik dan saran di tunggu

KAMU SEDANG MEMBACA
Storyline | Chaeyeon × Mingyu
Hayran KurguJung Chaeyeon dengan manis pahitnya kehidupan terjebak dalam kakak adik zone dengan Mingyu, Kim Mingyu yang dibuat penasaran dengan Chaeyeon kadang suka terkalahkan dengan egonya buat cari tahu tentang Chaeyeon, karna dia masa penasarannya dengan an...