1

10.8K 935 87
                                    

Anw enjoy and happy reading🌹
Sorry for the typos.


***

Take my hands now
You are the cause of my euphoria.
Close the door now
When I'm with you I'm in Utopia.
🎵 Euphoria, Jungkook 🎵

***


Calista bernapas lega ketika wali kelasnya masuk dan mengumumkan jika hari ini adalah saatnya rotasi tempat duduk.

Ia sudah lelah harus semeja dengan Merry. Sebulan ini bagai neraka untuk Calista. Teman sebangkunya itu kerap kali meminjam alat tulisnya tanpa mengembalikan, mengambil pekerjaan rumahnya tanpa izin untuk disalin, mengganggunya selama pelajaran dan masih banyak lagi.

Saat sudah bagiannya, Calista maju ke depan untuk mengambil nomor undian calon tempat duduknya.

Dua puluh dua.

Calista melihat ke arah papan tulis dan deretan kursi serta meja secara bergantian. Matanya memincing kemudian membulat ketika tau siapa teman sebangkunya untuk satu bulan ke depan.

Ini sama saja ia keluar kandang macan masuk kandang buaya.

Gadis itu menghela napas sebelum beranjak dengan lesu ke tempat duduknya. Sebenarnya ia tidak terlalu mengenal teman sebangku barunya—Victor. Hanya saja ia sering melihat Victor masuk dan keluar ruang Bimbingan Konseling secara rutin.

Entah babak belur karena bertengkar, bolos atau melanggar peraturan sekolah lainnya. Yang pasti hampir satu sekolah mengetahui jika Victor merupakan 'biang kerok' di sekolah mereka.

Calista duduk dengan perlahan, tidak berani menatap Victor yang sedang memainkan ponselnya dengan santai.

Setelah wali kelas mereka keluar, Calista dapat merasakan jika pemuda itu menoleh. Menatapnya sejenak sebelum menyodorkan tangan ke arahnya.

"Hi, new chairmate."

Calista melirik Victor dengan takut-takut sebelum menjabat tangan pemuda itu perlahan. "Hai juga." Kemudian gadis itu buru-buru kembali menghadap papan tulis, menghindari tatapan Victor sebisa mungkin.

Sontak saja hal itu mengundang dengusan Victor. "Asal lo tau, gue gak gigit." Laki-laki itu bertopang dagu sambil meperhatikan gerak-gerik Calista. "Kalo pun gue gigit, gue bisa pastiin lo bakal suka, bukannya takut."

Calista melotot horror dengan bola mata yang hampir keluar.

"Bercanda, lo terlalu serius," timpal Victor sambil terpingkal. Ia bahkan sampai memegangi perutnya karena merasa terlalu geli.

Calista mendengus sebal sebelum membuang mukanya. Ternyata teman sebangku barunya bahkan lebih menyebalkan dari Merry.

Ia mulai mengeluarkan buku catatannya ketika guru Matematika mereka masuk.

"Calista."

Calista menoleh ketika namanya dipanggil. Kemudian mengernyit ketika menyadari sesuatu yang janggal. "Kamu ... tau namaku?"

Victor mendengus kesal. Ia merasa gadis satu ini terus meremehkannya sedaritadi. "Kita sekelas dari kelas satu sampe sekarang kalo lo lupa."

Dan Calista bahkan tidak menyadari jika mereka sudah sekelas selama dua tahun. Ia memang bukan tipe yang suka bersosialisasi. Atau lebih tepatnya ia terlalu pemalu dan takut untuk mengenal orang baru, terkadang sendirian lebih terasa aman serta nyaman.

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang