candy: 04

18 3 0
                                    

"kalau sombong jangan buang muka, buang duit dong"

Cand

•____________________________________•


Sinar matahari pagi menusuk mata Melody yang terpejam, dan itu merusak acara tidurnya. Melody mencari ponselnya tanpa membuka mata.

Pukul 06.13

Melody kaget, dirinya sudah telat. Dia berlari menuju kamar mandi, mengenakan seragam sekolah, menyisir kemudian berlari menuju lantai bawah.

"Cand?" Pekik Melody. Sial, dia lupa kalau semalam Cand diperbolehkan nginep oleh orang tuanya.

Cand sedang tertidur di sofa, apa orang tuanya tidak menyuruhnya tidur dikamar tamu? Jawabanya, orang tua Melody sudah menyuruhnya, namun dia kukuh ingin tidur di sofa.

Melody hanyut dalam pikirannya, sampai dia tidak sadar bahwa Yulia sudah ada di sampingnya.

"Cie diliatin terus" Melody tersadar dari lamunannya, dia menatap kesal Yulia. "Ih gak mah.  Melody lagi mikir kok dia tidur di sofa"

"Iya, semalam papah udah nyuruh dia tidur di kamar tamu, tapi ga mau"

Melody hanya ber-oh ria tidak peduli, dia menuju dapur untuk mengambil roti.

"Mel, bangunin tuh... Nanti telat" kata Yulia. Melody mengangguk pasrah, kemudian menghampiri sofa dimana Cand sedang tertidur pulas.

"Kok gue jadi ngerasa dia ganteng banget? Rambutnya acak acakan banget, aduh imanku goyah. Jadi ga tega bangunin. Eh.. apa sih Mel! Masa lo suka sama playboy kaya dia? No! Big no!" Batin Melody.

Melody masih ragu untuk membangunkan Cand, wajahnya terlihat tenang ketika tertidur. Melody masih berfikir, apa dia bangunkan saja atau tidak.

"C.. ca.. Cand" ucap Melody lirih. Iya dia tau dia bodoh, bagaimana Cand mau terbangun dari tidur lelapnya, jika dia membangunkan dengan cara berbisik.

"Ugmm" Melody mengerjap kaget, bagaimana bisa Cand hampir terbangun, padahal dirinya hanya berbisik memanggil nama Cand.

"Eh, Mel" kali ini Melody hampir saja terjungkal, dia benar benar terkejut saat tau Cand sudah sepenuhnya terbangun. Buru buru Melody berbalik badan, melihat Cand bangun tidur membuatnya ingin pingsan, Cand sangat tampan dengan rambut berantakan dan muka polosnya.

"Mandi sana!" Ketus Melody, dia melangkah pergi dari ruang keluarga. Cand terdiam sebentar, setelah fikiranya sadar seutuhnya dia kaget, yang dari tadi diajak bicara adalah Melody. Dia fikir tadi hanyalah mimpi.

"Itu Melody? Kok dia udah pake seragam? AJIR! GUE NGAJAK DIA TELAT BARENG GITU?!" Kata Cand. Buru buru dia berlari kearah dapur, yang dia tahu hanya itu kamar mandi dirumah ini.

Dia melewati dapur dengan santainya, dan tak sengaja melihat Melody sedang membuat roti. Cacing-cacing diperut Cand sudah demo untuk makan, namun Cand menahannya dan memilih pergi mandi.

***

Jam menunjukan pukul 6 lewat 30 menit. Cand dan Melody sedang berangkat bareng menuju sekolah, mereka memilih jalan kaki dari pada naik kendaraan. Alasanya karena takut bermacet-macetan dan terlambat.

Sebelum mereka pergi, Cand sudah sarapan walau hanya dengan satu roti. Namun yang dia hawatirkan saat ini adalah Melody. Muka Melody pucat, entah kenapa membuatnya sangat ingin tau kondisi Melody.

Kalau dibilang dia suka Melody, jawabannya mungkin tidak. Karena bagi Cand dia merasa sudah terlalu banyak memacari perempuan, dan itu membuatnya menjadi lebih peka kepada lawan jenisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang