PART 17

1.7K 281 0
                                    

Jungkook terdiam, melangkahkan kakinya dirumah dengan tatapannya yang begitu kosong. Ia memejamkan matanya sejenak ketika nafas itu terasa begitu berat hingga dirinya tak bisa menarik nafasnya dengan tenang.

Pemuda itu menghempaskan tubuhnya pada beanbag hitam dengan sekaleng bir yang kini berada digenggamannya, berpikir untuk melepaskan dahaganya dengan alkohol yang mungkin akan sedikit menenangkan pikirannya.

Ia meneguk bir itu begitu rakus, hingga terlihat membasahi sudut bibirnya dan sedikit noda pada tshirt putihnya. Lalu Jungkook merogoh sakunya, mendapati jar yang berisi kelopak dari sosok Kim.

"Kita—Tidak pernah bersama—" ucap Taehyung dengan air matanya yang kini menetes, membuat Jungkook terdiam dan kini menatap manik hazel itu hingga membuat Jungkook menyadari bahwa adanya kebohongan yang menyeruak disana.

"Kita—Hanya saling mengenal—Ku rasa kau tak perlu mengingatnya Jeon" ucap Taehyung yang kemudian tersenyum. Jungkook mengangkat jemarinya dan menghapus air mata yang tersisa pada pipi Taehyung, membuat pria bermarga Kim tersentak dirinya pun tak menyadari air matanya telah menetes, karena pandangannya masih terlihat cukup buram dengan air mata yang menumpuk.

"Aku akan mengingatnya—Segalanya—"ucap Jungkook yang sukses membuat Taehyung kembali meneteskan air matanya.

.

.

"Jungkook-ah?" ucap Taehyung dibawah pohon yang begitu rindang diterpa oleh angin dengan harum musim gugur yang begitu pekat, pertanda bahwa musim panas akan berakhir mungkin, dua minggu lagi.

Jungkook melirik kearah suara yang memanggilnya begitu lembut, dirinya kembali mendapatkan satu kelopak bunga berwarna jingga didalam jar yang sama, membuatnya menautkan sebelah alisnya.

"Hyung? Apa kau benar mencabut kelopak ini dari bunga yang sama?" ucap Jungkook mengingat kelopak itu bahkan tidak layu.

"Tentu—Kau harus menyimpannya dengan baik" ucap Taehyung yang tersenyum begitu hangat ketika angin itu menerpa surainya.

"Kenapa? Jika itu membusuk aku akan membuangnya hyung" ucap Jungkook yang membuat Taehyung tertawa kecil, mengingat bahwa Jungkook cukup bersih.

"Percayalah—Kelopak itu tidak akan busuk—Karena itu adalah nyawaku" ucap Taehyung yang kemudian terdengar tawa dari kelinci itu, membuat Taehyung menautkan alisnya.

"Hyung? Kau seperti pria berumur 5 tahun mengatakan hal itu—Tapi, baiklah aku akan menyimpannya dengan baik" ucap Jungkook yang kemudian mengangguk pelan hingga membuat Taehyung kembali tertawa kecil.

"Eoh? Besok di Seoul Forest jangan lupa—Aku akan menunggumu jam 9 pagi" ucap Taheyung yang sukses membuat Jungkook membulatkan matanya tak percaya.

"Kau mengingatnya. Itu sangat hebat" ucap Jungkook yang sepertinya sosok itu lupa, bahwa sejak awal Taehyung mengetahui setiap tempat yang akan dikunjunginya.

dret

dret

Jungkook tersentak ketika ponselnya berdering, membuat dirinya tersadar dari lamunannya. Ia meraih ponsel hitamnya itu mendapati kontak 'Jimin hyung' tertera pada layarnya. Ia segera mengangkat panggilan itu karena Jimin tak pernah menelpon sebelumnya.

"Hyung? Ada apa?"

"Eoh Jungkook-ah? Sepertinya aku tidak akan pulang malam ini—"

Jungkook mengerutkan keningnya ketika pikiran kotornya kini terhalang pada kenyataan sosok Jimin yang begitu mencintai Yoongi. Namun, sosok Park tidak kembali bukanlah hal yang biasa kecuali ada urusan penting.

7 Days With(out) You [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang