LYR: Party

1 0 0
                                    


Hay...hay.... Autor mau nyapa kalian dulu nih 
Apa kabar semua? Semoga sehat semua ya😀

Disini autor mau basa basi aja dulu sebagai sambutan biar tambah akrap 😁

Oklah readers untuk hari ini Autor update 1000 kok jadi
SELAMAT MEMBACA😊😊😊😊



Leon tengah sibuk mempersiapkan dirinya, untuk menghadiri party yang Cleo adakan. Ia ingin terlihat gagah dan keren dihadapan Cleo. Cleo adalah cinta pertama untuknya, semenjak SMP ia sudah menyukainya, namun ia tahu Cleo tidak pernah melihatnya. Ia terlalu sibuk untuk mengejar cintanya sendiri kepada Dante. Leon mengetahui hal itu namun ia tidak pernah menyerah sedikitpun. Yang ia tahu Dante tidak pernah memiliki perasaan apapun pada Cleo, itu yang membuat tambah bersemangat untuk mengerjarnya sampai saat ini.

Berbersamaan dan pertemanan yang sudah terjalin sejak kecil bahkan mereka bersekolah ditempat yang sama sejak saat berada di sekolah dasar. Membuat mereka tidak terpisahkan, bahkan salah satu diantaranya memyukai diantara yang lain. Ketika mereka beranjak dewasa Cleo telah mengakuinya bahwa ia mencintai Dante, namun Dante tidak pernah menganggap ucapan Cleo serius dan ia mengatakan bahwa selama ini kita adalah teman dan tidak ada hubungan seperti itu.

Semenjak itu Cleo menjadi agak menjauh dan jarang bermain dengan mereka. Cleo berfikir dengan ia tidak terlalu sering bersamanya Dante akan mencari dan meminta maaf. Namun itu tidak pernah Dante lakukan. Dan mulai saat ini Cleo ingin mendekatinya lagi untuk yang kedua kalinya.  

Selama ini Leon memendamnya dan hari ini di party Cleo, Leon akan menyatakan cintanya. Setelah merasa ia sudah siap dan terlihat rapi, ia menghubungi Dante dengan telepon selulernya.

Tut...Tut....Tut.....

"Hallo." Suara di sebrang san menjawab dengan suara dinginnya.

"Bagaimana apakah kau sudah siap." tanya Leon.

"Ya"

"Ok 15 menit lagi aku akan sam...." belum selesai Leon mengucapkan kalimatnya teleponnya sudah ditutup dari sebrang sana.

Lalu Leon turun dari kamarnya menuju ke arah parkiran, ia mengendarai mobilnya menuju rumah Dante.

Tot...tot...tot

Dante keluar dari rumahnya menuju kearah mobil merah yang berada di depan rumahnya.

"Berisik." Dante kesal ke Leon karena ia tidak pernah masuk kehalaman rumahnya setiap kali dateng, dan membuat kegaduhan dengan suara klaksonya.

"hehe sorry."

Setelah Dante masuk kedalam mobil itu, lalu mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke tempat party Cleo.

"Menurut mu bagaimana denganku."

"Bagaimana apanya." Dante melihat Leon jijik karena berbicara dengan nada yang aneh.

"Maksudku penampilanku,cih." namun Dante tidak menanggapi apapun.

Mereka sampai di tempat Party yang Cleo adakan. Semua undangan masuk dengan rapi dan tertip kesana dengan membawa sebuah undangan disana.

Saat Leon memasuki tempat Party itu ia benar-benar terkesima dengan party yang diadakan Cleo, tempat itu sangat  megah serta dihiasi dengan lampu-lampu yang berkelap-kelip. semua tamu undangan berlalu-lalng kesana-kemari, banyak diantar mereka yang tengah asik bercengkrama satu sama lain.

Cleo menemukan sosok yang tengah berjalan masuk kearah kerumunan laki-laki disana. Orang itu adalah Dante, ia tengah asing membicarakan sesuatu dengan leon dan yang lain. Cleo sangat menantikan kedatangan Dante, lalu ia melangkah ke arah Dante dan meninggalkan teman-temannya yang sendari tadi bercengraman dengannya.

"Hai Dan."

"Hai juga Cleo, kau pasti menantikan ku datangkan." ucap Leon sambil tersenyum kuda kearah Cleo.

"Karena suda datang mari ikut aku dan kita mulai acara." Cleo mengandeng tangan Dante begitu saja dan menariknya kesebuah besar yang berada di tengah kerumuman.

"Cleo kenapa kau ngandeng dia bukannya aku." kesal Leon. Cleo yang melihatnya mencibirnya.

Semua orang yang berada disana mendekat kearah meja besar tersebut , saat Cleo berdiri disana. Tamu undangan Cleo seakan akan membentuk sebuah lingkaran untuk menyaksikan Cleo meniup lilinya.

"Baiklah teman-teman semua, berhubung orang yang aku tunggu sudah datang aku akan memulai acaranya."ucap Cleo dengan tersenyum saat melihat kearah Dante.

Dante berdiri tenang disana dengan sangat terpaksa ia berdiri di sebelah Cleo bagaimanapun juga Dia adalah teman masa kecilnya. Apapub yang Cleo katakan ia tidak menganggapnya serius.

Leon berlarian untuk menuju meja itu dan berdiri di samping Cleo setelah ia berhasil sampai sana.

"Aku disini." ungkap Leon kepada Dante.

Saat semua orang sedang menyanyikan lalu selamat ulang tahun untuk cleo, Dante merasa ada yang bergetar di saku celananya. dan itu adalah ponselnya yang menandakan ada seseorang yang memanggil pangilan.

Deerrt....Dert...Dert

"Hallo."

"Iyah."

"Baiklah aku akan kesana."

Leon yang mendengarnya tidak mengerti siapa yang menelponnya dan kenapa melihat Dante terlihat kesal sekali saat menerima panggilan itu.

"Ada apa?" tanya Leon.

"Bukan apa-apa, aku harus pergi sekarang." ucap Dante menepuk bahu Leon lalu ia pergi begitu saja.

Saat nyanyian ulang tahun selesai dinyanyikan Cleo melihat seseorang yang tengah berlari menjauh dari keruman yang tengah berlangsung ini. Cleo terlihat kesal dan merasa tidak enak hati untuk meninggalkan acaranya demi mengejar Dante.

Semua orang menginginkan Cleo memberikan kue potongan pertama kepada seseorang yang spesial. Namun Cleo kesal karena orang yang ingin ia kasih itu sudah tidak ada di tempat ini. Dia sudah pergi dari sana.

Leon berharap agar Cleo memberikan potongan kue pertama itu padanya, dengan wajah tersenyum senang dan terlihat bahagia ia melihat ka arah Cleo tanpa.

"Jangan pikir kau menantikan ini." ungkap cleo saat ia melihat Leon dengan wajah yang tersenyum. serta kue yang berada di tangannya.

"Mm.'' Leon menganggukkan kepala membenarkan ucapan Cleo.

Namun Cleo memberikan potongan kue pertama itu kepada teman perempuannya. Lalu ia pergi begitu saja dari sana.

Leon mengejar Cleo dan menanyakan "Ada apa denganmu, kenapa kau terlihat sangat kesal."

"Itu semua karena kamu." Cleo menyalahkan Leon karena kepergian dante dari sana.

"Aku?." Leon menunjuk dirinya sendiri. Lalu ia mengambil tangan Cleo yang hendak pergi dari hadapannya.

"Apa kau masi mengharapkan Dante mencintaimu?"

"Itu bukan urusanmu."

"Apa kau buta atau kau pura-pura tidak tahu, bukankah Dante telah mengatakan padamu bahwa dia hanya menganggapmu teman kecilnya."

"Lalu apa masalahmu." Cleo marah karena Leon mengingatkan dia dengan kejadian 2 tahun lalu.

"Apa kau tidak bisa melihat orang yang bersamamu selama ini, yang selalu membantumu ketika kau membutuhkan bantuannya."

"Lalu kau mau apa, aku mencintai Dante apakah itu sebuah kesalahan." bentak Cleo kepada leon.

"Aku tahu tidak salah dan tidak di benarkan jika kau terus-terusan mengejar dan melihatnnya saja, apakah kau tidak bisa melihatku yang tulus sayang dan cinta sama kamu." Cleo hanya menatap Leon dan mengelengkan kepalanya, lalu ia pergi begitu saja dari sana.

Leon merasa resah dan kesal, dan tidak habis pikir ia berbicara seperti itu kepada Cleo. Leon terus menatapi kepergian Cleo dari sana yang hanya terlihat punggunya saja yang semakin lama semakin jauh dan menghilang dari pengliatannya.

"Maafkan aku Cle. Maafkan aku." ucapnya dengan suara lirih dan serak.


.
.
.
.




Bay...bay..bay
Sampai ketemu di episod selanjutnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Last Young RenegadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang