09 - Tumultuous

9.4K 722 109
                                    

Jangan lupa vote & comment

⛔Tinggalkan jejak dulu yaaa😭⛔

"Sebelum memegang leherku, lebih baik pegang lah dulu gaunmu." Kata Leon dengan matanya melirik ke arah gaun Arra

Arra yang menyadari tatapan itu ikut melirik ke bawah dan atas what!!!!!!

Gaun Arra merosot hingga batas dada, hingga kini bra dalamnya terlihat sedikit. Arra segera memegang kaitan gaunnya lalu duduk bersimpuh dilantai

Leon menyeringai, ia ikut berjongkok didepan Arra yang tengah duduk bersimpuh sembari memegang kedua tangannya didada

"Your bra is pink." Bisik Leon dengan suara parau

Arra menunduk malu, sungguh ia sangat malu sekarang. Bahkan pipi Arra sekarang memanas, sudah dipastikan bahwa pipinya seperti kepiting rebus saat ini

Jantung Arra berdebar sangat kencang, bisikan Leon tadi membuat tubuh Arra meremang. Apa yang terjadi pada tubuhnya ini

Leon berdecak sebal, "Angkat kepalamu wahai pemilik bra pink."

Ya saat melihat gaun Arra merosot, Leon tidak sengaja melihat warna bra Arra yang terlihat disebelah bagian kirinya. Memang tidak terlalu kelihatan, tapi dari jarak sedekat ini Leon bisa melihat warna bra apa yang dipakai gadis kecilnya ini

Malu.
Satu kata itulah yang bisa mendeskripsikan situasi Arra saat ini. Arra menggeleng, tak terasa pelupuk matanya mengeluarkan air hujan alami

Hidung Leon berkerut, kenapa gadis dihadapannya ini mesti nangis sih!?!

Ia menghela nafas, menarik lengan Arra yang menutupi dadanya. Namun bukannya berhenti, tangisan Arra justru semakin menjadi, bahkan Arra pun menepis lengan Leon secara kasar

Leon tidak suka bila diperlakukan seperti ini, "STOP CRYING ARRA!!" Bentak Leon membuat Arra merasakan pedih dihatinya

Hatinya sangat sakit saat mendengar Leon membentaknya. "Jika kau masih menangis, akan kupatahkan tulangmu." Mendengar itu Arra menghentikan tangisnya secara perlahan-lahan, hanya sesegukan kecil yang keluar dari bibir ranumnya

Leon kembali menghembuskan nafasnya, ia berniat menarik lengan Arra yang menutupi dadanya dan lagi-lagi Arra menepisnya

"Jika sekali lagi kau tidak menurut, akan ku laporkan pada Zaneta." Leon berucap pedas, wajahnya yang datar dan tatapannya yang tajam membuat nyali Arra langsung menciut

Leon menarik lembut tangan Arra. Arra hanya pasrah atas apa yang akan dilakukan pria dihadapannya ini. Jika sudah berurusan dengan Zaneta maka Arra akan melakukan apapun

Leon memegang bahu Arra, memutar tubuh Arra hingga membalik arah darinya. Ia tahu penyebab gaun Arra yang merosot tanpa disengaja tadi

Punggung Arra sangat mulus, putih dan bersih. Leon tak sanggup melihatnya

Sekuat tenaga ia menahan gairahnya terlebih lagi yang akan dilakukan Leon selanjutnya adalah mengaitkan resleting calon istrinya

Leon menahan nafasnya saat jari-jemarinya terangkat untuk mengaitkan resleting Arra hingga keatas

Setelah selesai, Leon akhirnya bisa bernafas lega. Ia berdiri, berjalan menuju pintu keluar ruang ganti ini meninggalkan Arra sendirian diruangan ini

Arra terdiam beberapa saat, apa yang dilakukan pria tadi membuat pipi Arra memanas untuk kesekian kalinya. Arra menyentuh bagian punggung belakangnya, ternyata pria tadi membantu mengaitkan resleting gaunnya

Tapi Arra berpikir heran, kenapa pria itu tidak terangsang saat mengaitkan resleting nya. Arra bukannya mesum ya teman-teman, tapi Arra ingat atas ucapan Carlos diwaktu lalu

"Pria mudah terangsang saat melihat tubuh dalam kita Arra."

Apa sebegitu datarnya tubuh Arra sampai Leon tidak merasakan rangsangan sedikit pun? Ah sudahlah, Arra tetap akan bersyukur. Meski body-nya tidak semok seperti Zaneta wkwk

Lagian juga ia belum berpikiran kesana kok, Arra cuma heran saja kenapa pria itu seolah tidak memiliki ketertarikan apapun dari diri Arra

Arra akui bahwa Arra tertarik pada Leon meski Leon itu dingin dan tak berekspresi seperti papan.

Inget ya buat kalian. Arra belum cinta sama Leon, ia hanya merasa tertarik saja

Lagian Arra juga belum tahu apa itu cinta, yang ia tahu hanya sebatas pacaran dan saling menyayangi. Sebab Arra belum pernah merasakan yang namanya pacaran. Dia saja dekat dengan pria hanya pada Carlos saja, selebihnya tidak ada

Bukan berarti Arra tidak laku. Arra itu sangat cantik loh bahkan banyak pria yang menyatakan perasaan padanya, tapi itu semua Arra tolak karna ia ingat pesan Zaneta

"Jangan berpikir soal cinta-cintaan Arra, hidupmu bukan hanya tentang cinta. Lebih baik sekarang kau pikirkan kehidupanmu yang akan datang, bahagiakanlah dirimu dan orang yang kau sayangi baru kau memulai ke jenjang yang lebih tinggi yaitu mengenal arti sebuah cinta dan memasangkan keyakinan dihati tentang suatu ikatan."

Arra hanya bisa tersenyum saat mengingat ucapan Zaneta. Bibinya yang satu itu benar-benar luar biazzzzaaaa wkwk

Arra melepaskan gaunnya, ia mengganti kembali pakaiannya menjadi pakaian semula yang ia pakai

Huh ia kira rencana persiapan pernikahan ini akan berjalan lancar tapi taunya.. huh dia merasa sangat-sangat malu sekarang

Apalagi besok dia akan mencari cincin pernikahan bersama lelaki menyebalkan itu. Jika bukan karena Zaneta, Arra sih ogah mau ikut-ikutan mempersiapkan ini semua

Meski tak dapat dipungkiri bahwa Arra memiliki sedikit ketertarikan dengan pria tua yang sering disapa om oleh dirinya itu

⚠WARNING⚠

Tolong dong kak, buat para readers icaa yang baca cerita ini

Tolong jangan jadi silent readers ya😭😭
Tolong tinggalkan jejak kalian disini biar ica semangat😭

Sekali lagi, tolong like dan komen ya😭🙏
Dukungan kalian sekecil apapun itu sangat2 bermanfaat buat ica😊😊

Salam kenal semuaaa❤❤

Sweet MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang