11. Jiminie Ingin Sembuh, Dok

5.6K 419 243
                                    

Selamat malaaaaaaaaaaaam! Ada yang masih melek, kah?

Siapin tisu dulu gih, takutnya ada yang nangis atau keabisan tisu ehehee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapin tisu dulu gih, takutnya ada yang nangis atau keabisan tisu ehehee


*****

Penantian panjang keluarga Jeon dan keluarga Park masih belum menemui ujung. Hampir enam jam operasi berlangsung, kabar baik tak pula kunjung berkumandang. Jangankan tersiar kabar baik, mendapat penjelasan dari para ahli medis pun, tidak.

Tepat dua jam lalu, salah seorang dokter dan seorang perawat keluar dengan tergesa. Tampak panik walau menyimpulkan hanya melalui ekspresi dan gerak gerik semata. Kedua petugas medis tersebut bahkan mengabaikan keberadaan keluarga pasien di sana, dan memilih pergi tanpa meninggalkan keterangan apa-apa.

Sontak saja, keempat pria yang berjaga panik sekaligus kebingungan. Bergegas menghubungi yang lain kini menjadi pilihan, namun sialnya justru menambah kegentingan. Isi kepala bahkan mulai tersumpal oleh pikiran negatif sekaligus dugaan berlandaskan logika level awam.

Hingga sampai akhirnya kedua petugas medis tersebut kembali memasuki ruang operasi dengan membawa beberapa kantong darah beserta rak instrumen tambahan, mereka masih tidak mengetahui apa-apa. Sayangnya, mereka tak cukup bodoh untuk menyimpulkan bahwa Jimin sedang tidak baik-baik saja di dalam sana.

"Dokter?!"

Kesembilan pasang mata itu menyorot objek yang sama. Berlari ke arah yang sama demi menghampiri sosok pria yang bahkan baru membuka pintu ruang operasi. Pria berpakaian sanitasi itu tentu tidak terkejut mendapati keluarga dan sahabat Jimin mengepungnya, memberondonginya dengan banyak pertanyaan yang menyiratkan kekhawatiran.

"Dok, bagaimana keadaan Jimin?" tanya Nyonya dan Tuan Park hampir bersamaan, penuh ketidaksabaran.

"Jiminie baik-baik saja, kan, Dok?" Nyonya Jeon mengimbuhi, dengan ekspresi tak kalah khawatir menghiasi wajah.

"Tenanglah, biarkan dokter menjelaskan kondisinya terlebih dahulu," sela Tuan Jeon mengingatkan sekaligus menenangkan yang lain.

Choi Minho, dokter spesialis bedah onkologi yang turut menangani Jimin bersama Jungkook dan Jaehyun berusaha tersenyum, memaklumi perasaan keluarga pasien. Napas panjang lantas dihelanya sejemang, sebelum akhirnya membuka suara.

"Baik, jadi, ada beberapa hal terkait kondisi Jimin yang harus Saya sampaikan kepada pihak keluarga. Pertama, Puji Tuhan operasi telah selesai dilaksanakan. Dan saat ini, Dokter Jeon, Dokter Ahn, dan beberapa petugas medis lainnya sedang menjahit lukanya sebelum nanti dipindahkan ke ruang ICU. Sejujurnya, tanda vital dan hemodinamik Jimin berkali-kali menunjukkan penurunan, sehingga tindakan intraoperatif sedikit terhambat. Terlepas dari semua itu, sel kanker di otaknya telah berhasil kami angkat dan operasi pun berjalan dengan baik."

Sontak napas lega terembus dari belah bibir kesembilan orang pendengarnya. Gurat kecemasan itu seolah sirna, tergantikan dengan wajah sumringah. Namun dalam hitungan detik, hening kembali melanda tatakala Minho kembali bersuara.

I Will Protect You (Kookmin) | BOOK IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang