03. Honey Moon; First Night and Goes to Jeju 🔐

9.3K 660 84
                                    

Biasakan klik ⭐ sebelum melanjutkan baca ya sayang. Jimochi19 selalu menerima apapun komentar, kritik, atau saran readers juga kok 😁 Terima kasih banyak yaa untuk yang sudah mengapresiasi cerita ini 😉😆😘

*****


Jungkook melancarkan kembali aksinya. Bibirnya menekan bibir tebal Jimin, lalu dijilati dan disesapnya sekaligus. Jimin refleks saja mengikuti permainan dengan menekan tengkuk Jungkook untuk memperdalam ciuman. Mata keduanya terpejam; menikmati sensasi dari sebuah lumatan.

"Ahhn.." lenguhan Jimin keluar saat bibir penuhnya terbuka; sengaja memberi akses masuk bagi lidah Jungkook yang kian bergerak liar. Dimulai dari saling membelit lidah Jimin, lalu berubah menghisap kuat lidah satu sama lain.

Jungkook merayap turun dari wajah Jimin dan berhenti sejenak di perpotongan lehernya. Lidahnya menyapu seluruh permukaan kulit leher jenjang sang istri hingga kepalanya terdongak otomatis; pertanda bahwa ia mengizinkan Jungkook mengeksplorasi tubuhnya.

"Sshh.. Akh!" Tubuh Jimin melenting ke atas saat lidah basah nan hangat Jungkook menyapa putingnya. Pria itu tak bosan memberi banyak gigitan serta hisapan yang membentuk sebuah tanda kepemilikkan berupa ruam merah keunguan. Jimin pun meremas rambut suami dan menekan kepalanya semakin dalam untuk meminta perlakuan lebih sekaligus menyalurkan kenikmatan yang dirasa.

Hasrat ingin mengeksplor bagian lainnya membuat Jungkook memilih turun kembali. Bibirnya mengecupi perut rata Jimin dan memainkan lidahnya sejenak di bagian pusar. Jimin menggelinjang, merasa geli tapi juga nikmat karena Jungkook lagi-lagi berhasil menaikkan libidonya.

Tak puas bermain disitu membuat Jungkook kembali bergerak turun hingga ia berhenti tepat di depan selangkangan Jimin. Celana dalam Jimin terlihat basah; akibat orgasme sebelumnya dan juga pengaruh luberan precumnya sendiri. Jungkook mulai melebarkan paha Jimin, kepalanya merunduk untuk mencium seduktif paha dalam bagian kiri dan kanannya bergantian.

"Oh! Jungkook!" Jimin tersentak, Jungkook bergerak mendadak menekan kepalanya semakin dalam tepat di selangkangannya. Jungkook terlihat sangat menikmati selama menghirup aroma sperma dan penis Jimin tanpa rasa jijik sekalipun.

"J-Jungkook! Eumhh.." refleks kedua paha Jimin merapat, menjepit kepala Jungkook disana selagi pria itu bergerak liar di selangkangannya. Jimin merasakan Jungkook menjilat, lalu beralih menggigit pelan penisnya dari luar celana dalam. Bagi Jimin, rasanya sungguh sensasional.

"Ahngggh, Jung- Akh!" pinggul Jimin bergerak menyentak ke atas. Tangannya ikut menekan kepala Jungkook agar pria itu tetap atau bahkan meningkatkan frekuensi rangsangannya disana. Merasa kesulitan bergerak membuat Jungkook beralih menahan kedua paha Jimin; memaksanya untuk melonggarkan kakinya yang mengapit kepalanya.

"J-Jungkook, sesak.." suara rengekan Jimin sukses mengalihkan sejenak atensi Jungkook dari kegiatan erotisnya. "L-Lepaskan, Kookie.." pintanya lagi dengan wajah terangsang dan tatapan sayunya.

Jungkook terkekeh sejenak. Ia juga merasa tak tega, maka tangannya segera menurunkan sisi celana dalam Jimin dan membuangnya sembarangan. Pemuda Jeon itu tertegun ketika melihat tubuh putih polos Jiminnya telah terekspos utuh dihadapannya. Kilat nafsunya semakin tergambar jelas melalui deru nafas Jungkook, terutama saat mendapati ekspresi terangsang Jimin; membuat penis Jungkook semakin menegang dan membengkak akibat menampung air maninya.

"Kookie.." panggilan mendesah dari Jimin membuat Jungkook tersadar. Ia paham bahwa Jiminnya sedang merajuk minta kegiatan ini segera dilanjutkan.

"Tunggu sebentar, Sayang" ujarnya seraya melepas buru-buru kancing kemejanya tanpa melepas atensi pada Jimin. Hal serupa juga ia lakukan untuk melepaskan celana panjang sekaligus celana dalamnya. Sayang sekali Jimin tidak bisa melihat Jungkook yang tak berbusana. Jika tidak, pasti Jimin dengan senang hati mengangkang lebar dihadapannya dari awal.

I Will Protect You (Kookmin) | BOOK IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang