Frequently Asked Question (FAQ) di Author's Note kali ini akan berisi beberapa pertanyaan yang paling sering dipertanyakan selama I Will Protect You Book II on going.
Sejujurnya, aku hampir nyerah untuk ngelanjutin book ini karna aku nemuin banyak banget kesalahan. Belum lagi ini tuh temanya berat (ilmu medis), jadi aku agak nggak kuat. Nulisnya juga berat, karna dikit-dikit akunya mewek wkakak
Baru niat unpublished, ternyata banyak yang nungguin, hehee :'D #KirainGaAda
Jadilah buku ini akan tetap aku lanjutkan, semampuku, setahuku, dan secara general aja biar kalian juga nggak bingung.
Tapi, semisal ada anak FK yang mungin mampir di sini dan melihat informasi yang aku kasih keliru, nggak papa kok, ditegor aja. Atau kasih tau lewat DM biar aku perbaiki secepatnya (^3^)
Pertanyaan 1:
Setahu aku, intersex itu lubangnya ada dua lho, kak. Di sini Jimin kok enggak, ya?
Jawab:
Nih, jujur ya, aku belum pernah baca FF yang tokohnya intersex sebelumnya. Baru 2019 awal bulan ini aku nemu dan baru tau bentukan intersex tuh gimana. Jadi, serius, aku nggak tau kalo intersex harus lubangnya dua gitu wkakak sumpah, gue kagak tau :v
Nah, saat nulis book ini, bukan berarti aku nggak searching soal intersex dulu. Aku nyari juga. Tapi, dari yang aku baca, kondisi yang dimaksud intersex itu bukan lubangnya ada dua, tapi kelaminnya samar asdfhdjkk gimana jelasinnya yak :v
Jadi, misal laki, nih. Dia punya batang, tapi juga punya rahim. Atau batangnya kecil, tapi twins ball-nya ngebelah gitu cem vaginanya cewek. Trus fisik luarnya cewek, tapi dalem (biologis)-nya lebih mengarah ke laki. Nah, kasus-kasus begitu yang aku baca dan umumnya terjadi pada orang yang intersex. Malah nggak ada yang menulis di situ kalau lubangnya ada dua. Makanya aku nggak tau :')
Kalo kasus di real life dan ada yang kayak gitu, dia justru harus pilih salah satu kelamin. Mau jadi cewek apa cowok. Karna aku gamau Jimin dirubah jadi cewek, makanya aku buat Jimin punya rahim, tapi lubangnya satu, batangnya tetep ada, tapi mukanya tetep cantik wkakak
Ga masuk akal, ya? Iya, gw juga bingung. Namanya juga epep, mengarang bebas XD
Pertanyaan 2:
Memangnya boleh ya, lagi hamil tapi melakukan kemoterapi? Bukannya malah bahaya buat janinnya?
Jawab:
Dari yang aku baca, boleh. Tapi, kemoterapi hanya boleh dilakukan pada saat trimester kedua (3,5─6,5 bulan) atau ketiga (6,5─kelahiran). Dengan seizin Dokter kandungan tentunya, ya.
Kenapa tidak boleh dilakukan kemo pada saat trimester pertama?
Karna di trimester pertama (0─3 bulan kehamilan), janin masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan organ. Jadi, kalau kemo di trimester pertama, risiko bayi lahir cacat atau keguguran akan jauh lebih tinggi.
Selain itu, menjalani kemo selama trimester kedua dan ketiga dinilai lebih aman, karena sudah terdapat plasenta yang melindungi bayi dari obat-obatan kemoterapi. Plasenta bertindak sebagai penghalang obat kemo mengalir ke dalam tubuh bayi.
Sedangkan kemo harus dihentikan menjelang persalinan (kurang lebih 35 minggu atau 8 minggu sebelum tanggal kelahiran), karena dapat menyebabkan infeksi saat persalinan. Hal ini disebabkan karena kemo mengakibatkan sel darah putih menurun.
Pertanyaan 3:
Sepertinya Jimin di sini nggak keliatan kayak mengidap kanker stadium 4, deh. Malah lebih cenderung stadium 2. Ya gasih?
Jimin kalo stadium 4 harusnya botak, kak. Ya, 'kan?
Jawab:
Oke, yang ini aku jelasin dari awal, ya.
Sebenernya aku buat book ini karena terinspirasi dari kehidupan real life. Bukan, bukan aku yang penderita kanker, tapi dosen pembimbing skripsiku. Dosen aku kebetulan perempuan. Namanya, Ibu Tri Dewi Andalasari. Beliau juga punya suami yang luar biasa cem Jungkook gitu walaupun bukan Dokter. Ah, anak perempuannya juga ARMY kebetulan.
Sejak aku mulai masuk semester akhir, hubungan aku sama dosenku ini deket banget. Bahkan deketnya bukan sekadar mahasiswa─dosen─asisten dosen─pembimbing skripsi aja. Udah kayak sahabat sendiri, sering curhat, keluar bareng, gitu.
Nah, dari situlah aku tau kalau dia penyintas kanker payudara. Semua yang dia rasain dari mulai bentukan obat sampe efek kemo seperti apa, aku tau. Tanpa aku tanya pun, Beliau emang seringnya ngeluh ke aku, karna kalo bimbingan aku ke rumahnya, jarang banget di kampus. Sampe daftar jadwal kemo pun, aku tau karna sempet bantu Beliau daftar ke rumah sakit juga.
Nah, dari situ aku tumpahinlah semua yang aku liat, denger, dan alamin ke FF ini. Makanya ada banyak banget perbedaan mencolok dari kasus kanker lain karna memang aku nulis apa yang aku alamin sendiri sama penyintas kankernya langsung. Bahkan TACI/TACE itu aku dikasih taunya sama dosenku ini karna dia udah nyoba duluan.
Kalau nggak salah dosenku itu udah stadium lanjut juga, stadium 4 cem Jimin. Dan kabar terakhir yang aku tau, ada 3 jenis kanker yang bersarang di tubuhnya. Sekarang Beliau juga udah pakai kursi roda, nggak bisa jalan lagi, gaes. Itu aku nggak tau deh 2-nya lagi kanker apa, soalnya aku sama Beliau udah beda pulau sekarang :'(
Dari sini aja udah keliatan, yang satu badan ada tiga kanker masih bisa survive. Apalagi Jimin yang cuma satu kanker hehee
Nah, kalo pertanyaannya 'kenapa stadium 4 rasa stadium 2 dan kenapa Jimin nggak botak', itu jawabannya sederhana. Yaitu, karna penyintas kanker satu dan penyintas kanker yang lain berbeda. Imunitas masing-masing orang berbeda.
Contoh realnya ya dosen aku itu. Beliau penyintas kanker payudara stadium 4, tapi masih bisa beraktivitas layaknya orang normal, kok. Paling bedanya Beliau nggak bisa jalan cepet atau nggak bisa naik tangga. Tampak fisik juga beda, karna efek kemo. Tergantung imunitas orangnya juga sih, gaes.
Dan untuk masalah kerontokan rambut. Kalian percaya atau enggak, dosen aku itu rambutnya justru tebel. Tebel banget ngalahin rambut gw malah wkakak ini serius :v
Dan aku udah sempet baca di beberapa situs. Intinya, kerontokan rambut pasca kemo itu pasti terjadi. Beberapa cerita dari penyintas pun malah pada botakin kepala sekalian saking frustasinya liat rambut rontok.
Nah, tapi aku baru tau juga nih kalau cerita dari beberapa penyintas kanker yang botakin kepala itu justru rambutnya tumbuh lagi, lebih cepet, dan lebih tebel. Sayangnya aku nggak sempet nanya masalah rambut rontok ke dosenku.
Setidaknya, dari kasus-kasus yang aku baca itulah yang kemudian aku ilustrasikan ke Jimin. Cuma memang nggak aku tulis di dalam book kalau rambut dia rontok. Jadi kesannya Jimin nggak pernah rontok rambut. Kesannya jadi tampak tidak seperti penyintas kanker stadium 4.
Inilah alasan kenapa tadinya aku berniat unpublished book ini. Soalnya ya gini, banyak salah dan bikin bingung kalian. Jadi merasa gagal akutuu huhuu :')
Pertanyaan 4:
Ini bakal happy ending kagak?
Jawab:
Aku sih penyuka happy ending yaa hahahaa
Walaupun nggak tau ini ntar ujungnya seperti apa, aing pengennya happy ending. Sedih sih pasti, karna ini genre-nya angst juga, jadi pasti ada sedih-sedihnya— dikit) XD
Udah, gitu aja kayanya ehehehe
Kalau seandainya masih ada yang bingung atau aneh, boleh kok ditanyain. Daripada kalian bingung, penasaran, malah ngga bisa tidur wkakakak (^3^)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Protect You (Kookmin) | BOOK II
FanficSequel of I Will Protect You Book I Cast: Jeon Jungkook dan Park Jimin, member BTS, etc. Jungkook ingin melanjutkan perjuangannya untuk melindungi Park Jimin dari sel kanker yang menyerang otaknya. Akankah Jungkook berhasil melindungi Jimin?