Karena ketakutan tzuyu buru-buru menghubungi polisi. la takut akan terjadi hal yang lebih mengerikan lagi, dan ia tak mau terbunuh di tempat seperti ini.
"Tzuyu-ah apa yang kau lakukan di sini?" tanya Tae heran saat melihat tzuyu datang ke kantor polisi.
"Tadi ada sedikit masalah", kata Tzuyu sebelum menceritakan semuanya pada Taehyung.
"APAAA?" tae terkejut setelah mendengar cerita tzuyu.
"Apa yang ada di dalam brankas itu?" tanyanya kemudian.
"Aku tidak tahu, aku belum sempat melihatnya. Tapi aku sangat yakin itu tumpukan dokumen penting. Aku tidak merasa mengeluarkan benda lain selain kertas dalam sana."
"Chou Tzu-yu!" Suara seorang polisi mengintuksikan mereka berdua.
Tzuyu disuruh masuk ke dalam sebuah ruangan untuk memberi kesaksian, sekaligus menceritakan tentang aksi teror yang ia dapatkan.
Sementara itu di tempat lain, jungkook tampak sibuk membereskan barang-barangnya.
Taehyung tiba-tiba saja meneleponnya dan mengajaknya bertemu karena ada hal penting yang ingin ia sampaikan meski enggan.
Tetapi jungkook tetap menemui tae dan terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya.
"Ada apa?", tanya jungkook malas.
Saat ini ia dan tae sedang berada di kafe dekat dengan kantor polisi.
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, tapi sebelumnya...", Taehyung menggantungkan ucapannya. Ia merasa tidak enak dengan apa yang akan ia katakan. la tidak ingin membuka luka lama sahabatnya itu.
"Apa Kau masih ingat kronologis kematian orang tuamu?" tanya taehyung ragu-ragu
Jungkook membeku seketika. Kejadian hari itu masih tersimpan rapi di dalam ingatannya, ia tak pernah lupa dan tidak berniat untuk melupakannya. Kejadian hari itu selalu ia jadikan alasan untuk bertahan hidup.
"Kenapa tiba-tiba kau menanyakan hal itu?" katanya.
"Sebenarnya aku memiliki sebuah hipotesis tentang kematian orang tua kita yang kemungkinan saling berhubungan." Kata Tae.
Jungkook menaikkan sebelah alisnya.
Taehyung pun menceritakan tentang apa yang dipikirkannya semalam.
"Maksudmu orang tua kita dibunuh oleh orang yang sama?"
Lalu Taehyung pun mengangguk.
Sekelebat bayangan tiba- tiba saja bermunculan di kepala jungkook. Dimulai saat orang tuanya menghilang dan ditemukannya di sebuah gudang bawah tanah dengan penjagaan yang sangat ketat. Dan hal yang paling jungkook ingat adalah ketika para penjaga itu menyuruh orang tuanya untuk bunuh diri dengan menembak Kepala mereka menggunakan pistol. Jika mereka tidak melakukannya maka jungkook lah yang akan dibunuhnya. Jungkook berniat untuk menyelamatkan mereka tapi semuanya terlambat. Para penjaga itu malah memukulinya, untung saja jungkook bisa kabur dari tempat mengerikan itu. Jungkook langsung melapor ke polisi dan keesokan harinya mayat kedua orang tua kuki ditemukan di dalam sebuah mobil yang berada di tepi danau, tak jauh dari lokasi gudang tersebut.
"Bagaimana?"
Jungkook tersadar dari lamunannya."Apa?" Jungkook balik bertanya.
Sejak tadi ia sama sekali tak mendengarkan ucapan tae.
"Kau mau membantuku menyelidikinya atau tidak?" Tae menghembuskan napasnya.
"Akan kupikirkan lagi nanti"
"Aku tahu ini bukanlah hal yang mudah. Dan maaf aku tidak bermaksud untuk mengingatkanmu lagi soal kematian orang tuamu. Taa...Tap... Tapi Aku mengerti..."
Kuki memotong ucapan Tae, membuat pemuda itu tersenyum simpul.
"Lalu apa yang akan kau lakukan jika seandainya ibumu bernasib sama seperti ayahmu?" Jungkook bertanya pelan.
"Aku sudah menyiapkan diri untuk menerima yang terburuk."
"Jika apa yang katakan benar, itu artinya kau dan tzuyu akan bernasib sama sepertiku. Menjadi seorang yatim piatu." jungkook tertawa miris.
"Kita PASTI masih bisa menolong tzuyu." Kata tae dengan tegas.
"Ya semoga saja." Kata jungkook.
↔️😈↔️
Next? Like,comment, and follow my account.
Tunggu kelanjutannya ya
Oh iya jangan lupa baca cerita author yang satu lagi ya, judulnya one spring night ya
-Gomawo-
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge (SLOW UPDATE)
TerrorJangan salahkan ku, Kalianlah yang memulai semua ini! Mau yang lebih serem lagi? Baca terus ya hihi... 😈😈😈