"udah ketemu pencurinya?"
midam baru aja masuk ke kamar waktu denger suara seobin. midam liat seobin sedang duduk di kasur sambil megang cermin sementara tangannya yang satu lagi sedang megangin rahang. luka lebam di rahang seobin itu entah kenapa menarik perhatian midam.
"hm, udah," gumam midam, lalu berjalan mendekati lemari.
"siapa? minseo?" tebak seobin.
"bukan."
"oh, berarti cha junho," seobin menarik kesimpulan.
midam gak nyahut.
"sekarang terbukti kan kalo bukan gue yang ngambil? makanya jangan asal tuduh. ngeyel sih lo udah gue bilangin," decak seobin.
midam masih gak nyahut. dia malah ngubek-ngubek sesuatu dari dalam lemari sebelum mengeluarkan barang yang ia cari. lalu tanpa berkata sepatah katapun, dia menghampiri seobin dan duduk di sampingnya.
seobin bingung waktu liat midam tiba-tiba duduk di sampingnya. terlebih bingung lagi waktu midam membuka kotak p3k yang dibawanya, menuangkan rivanol pada kapas, lalu menurunkan cermin dan tangan seobin dari rahangnya.
"kalo perih tahan," ucap midam, lalu menekan luka lebam di rahang seobin dengan kapas tersebut.
"AW, SAKIT BEGO!" seobin refleks mukul tangan midam sambil menjerit.
"gue bilang tahan," midam malah semakin menekan luka seobin membuat cowok itu semakin menjerit. dan jeritan itu semakin berlanjut waktu midam ngobatin lukanya pake obat luka.
"ck, payah. katanya udah sering berantem, tapi dikasih obat dikit malah jerit-jerit," kata midam sambil menutup kotak p3k-nya.
seobin mau nampol midam rasanya. untungnya cowok itu baik mau obatin lukanya makanya seobin gajadi nampol.
"lo kalo belom pernah ngerasain rasanya ditinju gausah banyak bacot deh," komentar seobin sambil ngaca lagi, ngecek lukanya yang habis diobatin sama midam.
seobin gak sadar kalo tatapan midam mendadak berubah kosong gara-gara ucapannya itu.
"gue pernah," ucap midam kemudian.
seobin diam. suasana di kamar mendadak berubah tegang.
"gue juga pernah ditinju... sama bokap gue," kata midam.
―♡♡♡―
nyatanya, keadaan asrama belum tenang-tenang banget meskipun pencuri jamnya midam udah ngaku. masalahnya, anak-anak asrama belum tau siapa yang nyuri dan alasannya kenapa, makanya mereka masih merasa resah dan masih terus ngomongin hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama X 101 [DISCONTINUE]
Fanfictionmereka bilang, anak asrama itu lebih keren daripada anak kos-kosan.