Grimmauld Place No. 12
Albus, Severus, Sirius, Remus, Narcissa dan Lucius, juga Arthur berlari menaiki tangga menuju tempat dimana Draco berada.
Dok.. Dok.. Dok..
"Son! Draco, buka pintunya sayang." Narcissa menggedor pintu keras. Suara raungan semakin besar, membuat mereka pucat.
"Minggirlah Cissa, biar aku yang membukanya. Alohomora."
Pintu terbuka, asap putih menjadi pemandangan yang ditangkap. Satu kibasan kuat, asap itu hilang. Menampilkan sosok angkuh dan berbahaya, tinggi dan beraura kuat. Rambut platina panjang tergerai dipunggung tegap, sosok itu berdiri menghadap jendela besar, yang artinya membelakangi pintu masuk. Lucius sebagai kepala keluarga Malfoy tentu mengetahuinya, sosok itu adalah garis keturunan Malfoy. Itu Draco dalam wujud dracula nya.
"Draco.."
Yang lain terdiam, menunggu dengan cemas. Lucius berhati-hati mendekat kearah putranya. Ia tau akan begini, jadi lebih baik jika dirinya yang bicara. Draco menoleh sedikit, menunjukkan rahang tegas dengan mata abu-abu dingin berkilat merah. Sebuah taring terlihat mencuat dari belah bibirnya.
Draco menggigil, perasaan marah kini menguasai tubuhnya. Ia memandang yang lain dengan kilat permusuhan. Ia haus, dan satu-satunya penahannya telah pergi. Tapi ia haus. Tanpa aba-aba Draco menerjang ke arah Lucius, menancapkan giginya di lengan kepala keluarga Malfoy tersebut.
"Lucius!" Narcissa terpekik, yang lain menahan nafas tajam. Ia segera berlari mendekati suaminya sebelum sebuah tangan menahannya.
"Apa yang kau lakukan Siri? Lepaskan aku." Rontanya kuat.
"Shh. Diamlah Cissa, lihat Luce memberi tanda pada kita untuk keluar. Suamimu juga adalah dracula, kita percayakan semuanya padanya." Ucapan Sirius menghentikan rontaan. Narcissa melihat kearah suaminya yang mengangkat tangannya, menyuruh mereka keluar.
"Ayo. Hey sniv, ajak Remus keluar cepat." Severus mengangguk, ia menuntun Remus yang berdesis untuk keluar. Mereka keluar beriringan dengan Albus yang terakhir sambil menutup pintu.
Molly dibantu Nymphydora yang telah menenangkan para anggota muda DA dan menyuruh mereka beristirahat menoleh dengan cemas. Ia memeluk suaminya yang terlihat panik.
"Ada apa? Albus?" Albus menggeleng, sedang yang lain diam.
Severus membawa Remus yang sudah sedikit tenang untuk kembali ke Hogwarts. Diikuti Sirius yang membawa Narcissa ke kamarnya dan Lucius. Hanya tersisa Arthur dan Molly, Albus, beberapa auror juga anggota Orde lain dan juga Tonks.
"Tidak apa-apa Molly. Sekarang lebih baik kalian beristirahat. Apa yang terjadi hari ini, kuharap kalian bisa bijaksana untuk diam sementara." Perkataannya menjadi penutup kejadian malam itu. Mereka berpencar, kembali pada kesibukan masing-masing.
--
Taman Rs Forks
Harry meminum teh hangatnya, akhirnya ia bisa menghela nafas lega. Setelah 2 jam acara tanya jawab Harry-sherif, yang membuat Harry sakit kepala.
Mata emerald itu berkeliling, menatap taman rumah sakit dengan sendu. Ia rindu keluarganya, teman-temannya, kekasihnya. Tanpa sadar ia menatap kumpulan bunga daisy merah di dekat air mancur.
"Harry.."
Harry mendongak, mengedip pelan ia lalu menoleh. "Ah, dokter Carlisle. Ada apa?"
Carlisle terkekeh, "Panggil saja Carlisle. Tidak usah terlalu formal."
KAMU SEDANG MEMBACA
√[END] Butterflies Sound
Fantasy1# Dimention : December 2020 - October 2021 3# Dracula : August - October 2021 /"Apa yang kaulakukan, son?" / "Pergilah. Aku akan menuntunmu kepada kerabatku." / "DARE YOU, DRACO MALFOY!" / "Berhati-hatilah my lord." / "Oh love, i found you. I real...