BS 9 Threat

3.2K 498 60
                                    

Harry..

Harry..

Aku merindukanmu..

Bangun luv..

Kau tidak akan meninggalkanku kan..

"Draco!"

Melihat keheningan disekeliling, Harry perlahan menurunkan tangannya yang terentang. Dengan linglung ia duduk bersender dikepala tempat tidur.

"Draco.." Bisik Harry lemah, ia memeluk kedua lututnya dan menopang kepala diatanya. Menatap kosong hamparan putih dibalik jendela.

Tok.. Tok.. Tok..

"Harry, bangun dan sarapan. Renessme ingin bermain salju denganmu."

Suara lembut Bella terdengar dibalik pintu, membuat Harry tersadar.

"Salju?" Guman Harry bingung, ia membulatkan kedua matanya melihat hamparan putih salju diluar jendela.

Ceklek..

"Ayo, semalam salju turun. Sekarang Renessme menunggumu dibawah." Ucap Bella sambil bersender dipintu dengan nada terhibur melihat raut wajah kosong pemuda di atas tempat tidur itu.

"Aku akan siap-siap!"

Bella menggelengkan kepala melihat tingkah konyol Harry yang langsung melompat kekamar mandi dengan semangat.

Wanita cantik itu menajamkan pandangannya saat melihat kode tangan dari sosok wanita berambut pirang lurus dibalik hutan lebat. Dengan cepat ia meninggalkan ruangan.

--

Ministry of Magic
"Aku tidak percaya ini."

"Berhasil... Kita berhasil, 'mione!"

Hermione dan Ginny berpelukan erat, saling tertawa dan menghapus jejak air mata disudut.

Luna yang baru selesai memeriksa tersenyum tipis dan menepuk kotoran di rok panjangnya.

"Hanya tinggal penyempurnaan di rune yang ini dan tanda dari salah satu bagian tubuh Harry." Ucap Luna yang diangguki kedua gadis itu.

Mereka bertiga akhirnya duduk untuk beristirahat sejenak sembari menunggu kembalinya Ron dengan buku-buku rune kuno lainnya.

"Aku merindukan Harry." Bisik Ginny pelan.

Hermione yang duduk disebelahnya segera menepuk bahu gadis berambut merah itu.

"Aku pernah mendengar itu."

"Mendengar apa Luna?" Tanya Hermione bingung.

Luna tersenyum tipis dan menerawang.

"Mantra sihir keluarga Black. Dimention magic, satu-satunya mantra kuno yang hanya dimiliki oleh keluarga Black. Sejak kecil, mereka telah diajarkan bagaimana menghafal mantra ini. Uniknya, mantra ini hanya bisa diakses atau dapat aktif saat keadaan yang mengancam jiwa saja." Jelas Luna kosong.

"Ya, aku juga pernah dengar soal itu. Tapi karena tidak adanya bukti, perlahan itu menjadi semacam kabar burung." Angguk Ginny menyetujui.

"Apa yang kalian bicarakan?" Sebuah suara nyaring terdengar dari pintu masuk.

"Zabini?" Tanya Hermione heran. Ketiganya tidak menyangka pemuda gelap dari Slytherin itu akan datang.

"Apa maumu?" Tanya Ginny galak.

"Wow.. wow.. Santai Gin, Blaise baru saja membantuku mencari dan membawa buku-buku sialan ini. Butuh usaha ekstra untuk mencari ini semua, kalian tau." Sela Ron setelah meletakkan buku ditangannya dan ditangan Blaise didekat Luna duduk.

√[END] Butterflies SoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang