'Izinkan satu kali saja aku tak sadarkan diri disampingmu. Ada sesuatu yang ingin kusampaikan jauh didalam nurani yang pengecut ini.'
.
.
."Aku melalui masa kanak - kanak dengan pukulan dan hinaan. Saat itu jika aku membela diri maka aku yang salah. Bila diam saja, aku tetap bersalah."
Lelaki itu duduk bersandar di bawah pohon yang sama ketika ia mengalami kecelakaan 20 tahun lalu. Pandangannya menerawang. Rasa cemas menggerogotinya seolah kejadian-kejadian memilukan dalam hidupnya terulang lagi. Jung yang berada disebelahnya pun menepuk bahunya pelan beberapa kali. Sementara gadis yang duduk di kirinya mendengarkan cerita itu dengan saksama.
Yoongi menghela napasnya. Menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia bingung sendiri apa esensinya mengajak Jang Mi kemari mendengar ceritanya. 'Tapi ini permintaannya,' batin lelaki itu.
Sementara itu, Dr Jung yakin pasiennya tak mungkin mampu membuka keseluruhan ceritanya pada gadis itu. Ia pun paham bahwa perannya hari ini untuk membantu lelaki itu menghindari pertanyaan sang gadis yang tak mampu terjawab oleh Yoongi. Maka dirinya angkat bicara lebih dulu.
"Yoongi mengidap gynophobia. Rasa takut akan wanita sebab trauma oleh para wanita dalam hidupnya. Jadi, kau adalah salah satu yang bisa berhubungan cukup baik dengannya. Sebab selama hidupnya ia tak bisa berada terlalu dekat dengan makhluk berjenis perempuan."
Jang Mi mengerjapkan matanya beberapa kali. Ini kali pertamanya mendengar penyakit jenis itu. Seolah Hoseok membaca pikirannya, lelaki itu menjelaskan kembali, "setiap kali mentalnya terguncang karena terlalu dekat dengan wanita, seluruh tubuhnya akan berkeringat dan suhu tubuhnya meningkat. Badannya bergetar. Itu akan semakin parah bila orang mengidap gynophobia bersentuhan dengan wanita. Mereka bisa saja tak sadarkan diri. Beberapa malah menganggap wanita sebagai makhluk menyeramkan. Pada kasus Yoongi, itu terjadi ketika umurnya 10 tahunan."
Kini gadis itu tahu penyebab segala keanehan Yoongi termasuk peristiwa saat mereka bertemu ayahnya di kafe. Tapi tunggu, itu artinya keberadaannya saja bahkan telah menyakiti Yoongi.
"Tapi ada yang janggal disini. Selain salah satu yang bisa berhubungan baik dengan Yoongi, nona Jang Mi juga satu-satunya yang pernah dan sering bersentuhan langsung dengannya."
Yoongi diam mencoba menenangkan diri sendiri serta menghirup udara dalam-dalam. Ada sedikit rasa lega dihatinya. Entah hanya perasaannya saja atau bukan, tapi menurutnya Jang Mi cukup paham dengan maksud yang ingin ia utarakan meski melalui penjelasan psikiaternya.
"Apa ada sesuatu antara kalian?" kini Hoseok penasaran.
Gadis itu menoleh cepat kearahnya. "Maksudmu?" tanyanya kembali.
"Ah, tidak. Sebenarnya ini hanya pradugaku saja. Mungkin kalian punya keterkaitan jadi Yoongi sedikitnya bisa menerima kehadiran nona Jang Mi. Maaf atas pertanyaanku yang tiba - tiba," ujarnya kemudian.
Yang ini bukan hanya Jang Mi tapi juga Yoongi yang terheran-heran. Namun memang ada benarnya juga pendapat Hoseok. Nyatanya sudah terlalu banyak skinship antara dia dengan wanita itu untuk ukuran pengidap gynophobia.
Jang Mi ikut berpikir. Dikenangnya satu-satunya peristiwa yang menghubungkan dirinya dan Yoongi. 'Apa orang ini mengingatnya?' tanyanya dalam hati.
'Tidak, tidak. Sebaiknya tidak kuutarakan sekarang,' batinnya lagi.
Gadis itu memilih bungkam untuk saat ini. Ia rasa belum saatnya menceritakan sepotong hal yang ia tahu tentang Yoongi di masa lalu. Begitu juga tempat ini yang cukup bersejarah baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Casa, Min Yoongi
FanfictionAku tahu benar bagaimana kita bermula. Terikat janji suci bukan atas dasar hati yang suci. Bisakah selamanya kau jadi Mi Casa? Tempatku berpulang didalam keadaan apapun. You are my home, the place that i should be - BTS Mi Casa *mi Casa = my home