Back
"Jauh dari lubuk hati, rindu ini terbenam. Akankah mungkin meluap bagai lahar yang keluar dari perut bumi?"
.
.
Tujuan awal Yoongi ialah berhenti dari kegiatan busuk yang sudah ia jalani lebih dari 5 tahun itu. Nampaknya rencananya tidak mulus kali ini. Apalagi dengan kedatangan Joo Hyein beberapa minggu lalu di kafe tempat seharusnya ia bertemu kembali dengan Jang Mi.
.
.
Yoongi memejamkan mata sejenak. Ia cukup lelah harus kembali akrab dengan infus dan obat. Tubuhnya sudah duduk di ranjang dengan kepala bersandar pada dinding sejak kepergian dokter. Gynophobia mungkin tidak dapat disembuhkan. Nyatanya ia kembali pada masa buruknya.
Beberapa Minggu lalu
"Min Yoongi! Berhenti!"
Teriakan wanita itu terdengar keras membuatnya menjadi pusat perhatian orang-orang di pelabuhan Hong Do yang cukup ramai. Hal ini memaksa sang pemilik nama untuk berhenti melangkah. Ia cukup heran sebenarnya bagaimana bisa wanita itu mengikutinya hingga kesini. Yoongi berbalik untuk bertanya hal itu walau ia begitu enggan melakukannya.
"Joo Hyein, bagaimana kau bisa sampai kemari? Siapa yang memberitahumu?"
Bukannya menjawab Hyein yang berdiri beberapa meter dari Yoongi malah berlari dan memeluk lelaki itu.
"Aku merindukanmu."
Sontak lelaki itu mendorong tubuh Hyein menjauhinya. Tak sampai berapa lama, ada hawa panas ditubuhnya. Yoongi merasakan gejala itu lagi. Bagian pungungnya dipenuhi oleh peluh. Kemudian kesadarannya hilang begitu saja. Tubuh Yoongi ambruk ditanah.
End
Semenjak hari itu tubuhnya ternyata jauh lebih lemah. Seolah sistem imun tubuhnya menurun. Walau Dr Jung yang memeriksanya mengatakan bisa jadi ini hanya kelelahan sesaat. Yoongi tetap merasa dirinya lebih mudah letih dari sebelumnya hingga mengharuskannya lebih banyak berbaring di ranjang.
"Sial. Aku seperti sudah renta saja," ujarnya bermonolog.
Ketukan pelan terdengar dari luar kamar Yoongi.
"Ya, masuk."
Setelah dipersilahkan, Jungkook masuk dengan nampan berisi air putih dan makan siangnya. Kemudian menaruhnya di meja yang terletak di samping ranjang.
"Hyung, kau merasa ada yang aneh dengan Hoseok hyung tidak?"
Yoongi mendongak untuk menatap asistennya itu lalu menggeleng.
"Aku heran kenapa ia cukup dekat dengan Joo Hyein. Awalnya kupikir dia ingin menasehati atau semacamnya. Tapi nampaknya tidak." Jungkook menjelaskan sementara Yoongi menyantap makan siangnya.
Ia berujar kembali, "Hyung, aku tak ingin mengingatkanmu pada kejadian lima tahun lalu. Lebih tepatnya, enam tahun. Tapi kupikir ini penting dan darurat. Jadi, maaf aku berbicara selagi kau makan."
"Hm. Lanjutkan saja. Aku tidak keberatan," balas Yoongi.
Jungkook pun kembali melaporkan apa yang dilihatnya diam-diam saat Yoongi tak sadarkan diri. Bahwa Dr Jung, psikiaternya, mengetahui kemana menghilangnya wanita bernama Hyein yang pernah menjadi sosok penting dalam hidup Yoongi.
"Aku mendengarnya berbicara lewat telepon, hyung. Sepertinya aku harus melakukan penyelidikan lebih lanjut."
Yoongi menyetujui ide Jungkook. "Lakukan saja. Aku percaya padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Casa, Min Yoongi
FanfictionAku tahu benar bagaimana kita bermula. Terikat janji suci bukan atas dasar hati yang suci. Bisakah selamanya kau jadi Mi Casa? Tempatku berpulang didalam keadaan apapun. You are my home, the place that i should be - BTS Mi Casa *mi Casa = my home