34. Mi Casa is Min Yoongi

838 75 2
                                    



"Mi Casa is here. Inside you. 

The place that I should be. 

Home."


Final Chapter


...



Mereka terjebak pada situasi dan keadaan. Dimana sebuah televisi dibiarkan menyala. Begitu juga minuman cokelat yang tumpah dilantai. Berdua ditengah-tengah kejujuran yang baru terungkap. Yang selama ini tersimpan apik dalam kenangan dan ingatan si pria. Tersenyum tipis menundukkan kepala menahan gejolak yang membuat perutnya terasa geli. Yoongi sesekali melirik Jang Mi yang membeku ditempatnya. 


"Aku tidak melanggar. Bukan, bukan aku. Tapi kita. Kita tidak melanggar peraturan sama sekali."


Kepalan tangannya pada gagang cangkir yang ia pegang semakin erat. Menjelaskan kesalahpahaman pada Ahn Jang Mi lebih rumit daripada presentasi dihadapan pemilik saham. Yoongi memilih untuk menatap cairan dalam cangkirnya.


"Aku ingin menjelaskannya sejak lama. Tapi kau di Austria. 


Jika kau perhatikan sebenarnya kontrak pernikahan kita hanya melarang kontak fisik semata, bukan? Lalu bagaimana kalau nyatanya aku jatuh hati padamu? Itu tidak melanggar."


Selama ini Yoongi mencoba  menyingkirkan jiwa pecundangnya hanya untuk dapat menjelaskan semua itu pada Jang Mi.

"Ah, soal Taehyung. Ia yang memintaku menjemputmu di kedai semalam. Aku.. juga sudah tahu yang sebenarnya. Maksudku, kau dan Taehyung."


Jang Mi cukup kewalahan dengan rentetan penjelasan itu. Ia mengusap kasar wajahnya serta berusaha mengontrol emosinya yang seperti akan membuncah keluar. Matanya berkedip beberapa kali untuk mencegah sesuatu mengalir turun.


"Aaah, jadi Taehyung sudah bilang." Beberapa detik terlewati sebelum kalimat selanjutnya terucap oleh Jang Mi. 

"Lalu kita... sebenarnya belum bercerai?"


"Hm. Ya."


Jang Mi gagal. Buliran air mata itu tak  terbendung lagi. Ia tak peduli lagi bila tangisnya terdengar memilukan sekaligus memalukan. Hal yang baru terjadi ini benar-benar melemahkan nuraninya. Ia tersedu-sedu. 


Melihat hal itu, kedua tangan Yoongi terulur meraih tubuh yang bergetar karena tangisnya. Yoongi membawa Jang Mi yang masih menutupi wajahnya kedalam pelukannya. 


"Maaf aku terlambat. 


Aku mencintaimu, Jang Mi."


Sebuah kalimat yang menyerang hatinya dengan telak. Kini Jang Mi ikut larut dan membalas pelukan hangat pria itu. Dirinya masih menangis. Bukan atas kesalahan Yoongi yang terlambat maupun keadaan yang tak berpihak padanya. Tapi lebih pada sebuah rasa haru atas jalan terang untuk sakit hatinya yang sesungguhnya hanya dapat disembuhkan oleh lelaki ini. 

Mi Casa, Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang