Bad Girl II

266 6 0
                                    


    Bagaimana caranya aku bisa duduk disampingnya?
Tunggu sebentar, gue punya ide.
Otak gue emang rada-rada pande ya? Asal jangan dipakai untuk pelajaran.

"Aduuhhh...  Aww..  (Terjatuh dari kursi)
Bukan apa-apa, bilang saja gue bodoh yang mau jatuhin diri sendiri diatas kursi.
Tapi inilah otak cemerlang gue.

"Kamu kenapa clara." Ucap buk farida dengan nada penasaran saat melihatku terjatuh dari tempat duduk, dan berakhir diatas lantai.

" Hik...  Hk...  Kamu kenapa sih kok jahat banget sama aku? Aku kan cuma ingin bersahabat." Aktingku seraya melihat kawan sebangku denganku.

"Jenny!! Apa yang kamu lakukan? Bentak buk farida sehingga seisi kelas merasa ketakutan kecuali gue.

" Tapi b.. Bukan sayaa..  Buk." Bantah Jenny dengan wajah yang pucat menandakan iya ketakutan.

Melihatnya jenny yang mulai pucat, dan matanya yang memerah pertanda buruk, akan ada hujan sebentar lagi.

"Buset dah, tampang tomboy taunya cengeng juga nih cewek." Batinku yang mulai merasa iba melihatnya ingin menangis.

"Ikut saya ke ruang BK sekarang." Bentak bu farida yang tidak peduli dengan jenny yang sudah dibanjiri air mata.

Aku banggun dan menepuk bahunya seraya bilang ke guru BK tersebut.
" Buk, Mungkin jenny masih sungkan mengenal saya, tapi gapapa buk lama kelamaan kami bakalan akrab kok buk! Sebaiknya dia saja yang duduk sama jenny biar saya duduk di tempatnya." Kataku seraya menunjuk kearah teman Eja.

Eja menatapku dengan tatapan horornya, mungkin untuk wanita lain akan segera takut dan terdiam.
Tapi tidak bagiku.
" maaf, clara tidak sepenakut itu sayang." Batinku sambil mengedipkan sebelah mataku.

"KEVIN!!  duduk dibelakang." Bentak bu farida.

Kevinpun bangun dan beranjak ke kursi belakang.
Kulihat jenny masih menangis, dan aku menghampirinya dan membisikan sesuatu.
"Maafin aku ya jenny, ini soal hati, aku janji, nanti sewaktu istirahat akan mentraktirmu makan sepuasnya.
Jangan marah ya? Kita bersahabat kan?" Bisikku ditelinganya, dan akhirnya iya menganggukan kepalanya satu kali.
Dan itu sudah membuat ku senang, karna aku memiliki sahabat, begitulah caraku mencari sahabat.

Jangan tanyakan sekarang aku kemana? Aku tidak akan menunggu perintah guru killer itu.
Langsung saja aku duduk Disamping pria tampan itu.
Entahlah aku tidak mau menyebutkan namanya, aku lebih senang memanggilnya pria tampan.
Tanganku langsung menggapit tangannya dan menggelanyut manja disana.

Jangan tanyakan siswi-siswi dikelas ini, mereka hanya bergidik ngeri melihat anak baru yang sangar, yang manja pada MOSD WANTED sekolah ini, dan yang anehnya yang sangar itu gue (cewek) .
Gue bakalan berusaha buat dapetin dia, kalo pun engga mempan dengan kata-kata, yaa terpaksa ni cowok gue pakek kekerasan, kalo masih gak nurut, gue aduin ke tante gue, dia udah perkosa gue, yakin gue bakal dinikahin.

Hahaha..  Masa bodoh dengan mereka, terserah mau mikir apaan, mau bilang pelakor, bad girl, atau apalah, engga ngaruh woi..
Asal jangan lo ngatain gue pas didepan gue, gue engga bakalan jamin kalo lo masih bisa bernafas.
Gue udah kebal, gue juga pindah kesini juga gara-gara diusir disekolah lama gue, yaa sebenernya sih salah guru juga, engga sepenuhnya gue yang salah.

Gue sering bolos atau cabut sekolah itu, bukan karena gue bandel, bukan.
Kalian salah jika berpikir demikian, gue itu sering bolos yaa karena liburnya cuma hari minggu doang, coba aja hari senin libur, kamis libur, kan gue engga bakalan cabut😂

"Buk? Masa saya duduk sama dia sih buk." Timpalnya sambil menghentakan tangannya hingga tanganku terlepas dan seketika lamunanku buyar...

"Lantas kenapa, Nak eja? Ucap buk farida sehalus mungkin.

Melihat itu dahiku mengkerut.
"Gila nih ibu-ibu, udah tua masiihh aja sok manis depan lakik gue." Batinku kesal.

" Tapi saya tidak fokus belajar dengan kelakuan dia seperti ini buk." Senggahnya sambil menoyor kepalaku yang bersandar dipundaknya.

Akupun sontak kaget dan duduk sebaik mungkin dan berkata pada buk farida :
" Apa saya salah buk? Jika saya meminta buku catatannya! Ini semua hanya saya lakukan karna saya suka pelajaran ibu, saya tidak mau ketinggalan materinya ibuk." Timpalku dengan wajah yang pura-pura sedih.

" Kamu murid teladan Ejaa, seharusnya kamu menjadi contoh yang baik bagi mereka." Ucap bu farida getir.

" Maaf bu. " Lirihnya..

Eja hanya terdiam, dan menatapku dengan tatapan yang sulit ku artikan.
Apa aku salah, apa aku sejahat itu, sepertinya aku kelewatan, aku benar-benar kelewatan.
Bagaimana kalau dia benar-benar membenciku?
Aku tidak akan memaafkan diriku. Batinku.

Author POV

Selama perdebatan tadi, kelas hening, membisu, mencekam tanpa suara seorangpun.
Karna pasalnya selama ini semua murid di IA 1 tidak pernah melihat bu farida marah kepada Eja.
Beda dengan clara yang sudah sering mendengarnya, bahkan sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari untuk keluar masuk ruang guru BK.

Eja merasa, dengan kehadiran clara, namanya akan tercemar, yang dulunya teladan, contoh terbaik untuk para seniornya dan predikat tertinggi disekolahnya, tak lama lagi akan berubah drastis, melebur bagai debu yang jatuh tanpa berdesir.

Kurang lebih 20 menit kelas itu senyap dan redup bagai api lilin yang baru saja tertiup angin.
Suara bel memecahkan keheningan tersebut, seakan berkata.
Marilah kita duduk, kita makan, kita santai.
Siswa siswi sudah berlarian menuju kantin, ada juga yang ke perpustakaan dan lain sebagainya.
Sama halnya dengan kelas IA 1 mereka menghambur layaknya lebah yang tersentuh sarangnya.

"Do kekantin yuk? Ujar riski kepada salah satu sahabatnya yang bernama Ridho.
"Yuk lah kuyyy" balasnya dan bangun untuk segera melangkah.
"Titip bakso sama es teh manis ya kii? " Suara lisa yang cempreng itu terdengar sampai keluar kelas.
"Iyaiya." Ucap riski seraya berjalan melewati koridor sekolah menuju kantin.

...
...
...

Lanjut ke halaman berikutnya. .
Jangan lupa volt ya geng, selagi masih gratis nih 😂
Ntar kalo udah bayar bakalan susah pasti😘 Makasih buat kamu yang baca.

Muuaachh🤒

Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang