Frist Kiss

301 6 0
                                    

Aku hanya percaya satu titik
Dimana kamu hanya akan punya
Satu pilihan dan pilihan tersebut adalah aku

Author POV

    Eja yang sedari tadi berjalan melewati koridor sekolah, tangannya sedang membawa buku tugas ditangannya.
Tak heran jika banyak wanita yang menghampiri dan menawarkan jasanya untuk membantu.
Tidak heran apabila dirinya banyak digrandungi wanita.
Yang tidak habis pikir, kenapa wanita itu selalu saja mempersulitnya.
"Ck..  Dasar wanita psykopat . Bisiknya geram mengingat wanita itu bersikeras mendekatinya hingga membuat bu afrida memarahinya.
Siapa lagi kalau bukan clara.
Kemana dia? Apa dia tersesat disekolah ini? Mengapa tidak nampak batang hidungnya." Gerutunya dalam hati.

Lagi pula untuk apa dia memikirkan gadis aneh itu, dasar "BAD GIRL" anak labil, Cabe cabean." Iya masih mengumpat didalam hati, sampai tidak sadar iya sampai di depan kelasnya.

"Perhatian semuanya. " Umumnya ketika sampai didalam kelas.
Setelah semua perhatian tertuju padanya, langsung saja iya meletakan buku tugas tersebut dimeja.

" Untuk kalian semua yang mendapatkan nilai dibawah 60 harap remedial, dan besok dikumpulkan kepada saya." Ujar Eja kepada temannya.

Seorang gadis dengan blasteran mirip model filipin tertidur dimeja tanpa rasa berasalah.
Rambutnya yang kepirangan, dengan hidung mancung bak roda seluncur, dan memiliki bulu mata yang cantik bak daun kemangi.
Namun parasnya yang cantik itu tertutup dengan penampilannya yang bisa disebut BAD GIRL itu.
Aneh, iya masih saja tertidur dengan pulasnya tanpa terganggu oleh suara riuh temannya.

Seseorang lelaki menatapnya heran, dan menghampiri gadis tersebut.

Braaakk...

Semuanya terdiam, melihat perbuatan ketua kelas sekaligus dengan gelar cowok terpopuler disekolah, Siapa lagi kalau bukan Eja.
"woi, ini sekolahan bukan apartemen, bangun lo." Ucapnya dengan suara yang besar.
Gadis tersebut terkejut, karena meja yang menjadi alas tidurnya itu dipukul keras, hingga membuat dia kesal.

Mereka yang melihat bergidik ngeri.
Jangankan menyentuh, melihatnya saja sudah menjadi mala petaka menurut mereka.

"Nyari mati ni orang, berani gangguin harimau yang sedang tertidur rupanya." Batinnya.

Dengan mata yang sayu sehabis bangun tidur, tanpa menoleh dia berkata : "Lo bosen hidup apa? Seraya mengangkat tangannya yang sudah siap membuat siapapun babak belur.
Walaupun dengan sedikit sayu dan buram, dapat dengan mudah dipastikan bahwa lelaki itu, adalah lelaki tampannya.

Tangan yang tadinya digepal seraya ingin memukul, menarik lelaki itu dan merangkulnya dalam pelukan.
Seraya berucap " Sayang, makasih yaa? Udah ngebangunin aku?
Sembari menciumi leher pemuda itu.

Mereka yang sedari tadi melihat adegan tersebut, sampai heran dibuatnya.
Bagaimana tidak, tadi saja sewaktu riski membawa pulang bakso dari kantin utuk lisa, suaranya sedikit ribut, karna merasa tidurnya terganggu, iya bangun dan memegang kerah bajunya riski, dan memberinya pukulan pada rahang pemuda itu, pria itu ambruk.
Dan gadis itu berkata " Ketika aku tertidur tolong hormati aku, pukulanku tidak akan memtolerir siapapun itu." Ucapnya dengan lantang.
Mereka yang melihat kejadian itu terdiam karna takut.
Riski yang sudah terkapar langsung dibawa ke UKS oleh teman-temannya.

Tapi sepertinya pukulan itu tidak akan berlaku untuk pria tampannya.
Jangankan memukulnya, memarahinya saja, dia tidak akan.
Mungkin jika orang lain yang berani melukainya, ia tidak akan segan-segan menerkamnya.

"Sayaang aku laper." Ucap clara manja.
Iya tidak menyadari lelaki tampannya terasa kaku, iya berkeringat dingin, karena ini merupakan yang pertama baginya.
"Makan yuk." Ucapnya lagi namun sambil melepaskan pelukannya.

Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang