Semua bait puisi itu sama
Kau tau apa yang membuatnya beda?
Apa itu?
Tanda kutip dua di namamu.
Apa artinya itu?
Artinya kamu istimewa
" Ejaa."Eja POV
" Dasar wanita ngga punya otak, bukannya nanya dulu gue udah pernah ciuman apa belum, ini malah nyosor-nyosor aja es jeruk, emang gue cowok murahan apa?
Masa Frist Kiss gue di embat sama tuh cewek, aku muak sama wanita tengil itu, udah berapa bibir yang dia cium?
Gue yang ke berapaaaa?
" Aahhh " desih gue frustrasi mengacak-acak rambutku mengingat kejadian tadi." Difoto doang terlihat cantik, kalem, manis dengan lesung pipinya dua lagi, Aslinya mahh liaaarr kaya tarzan." Gerutuku sambil melihat foto didompetnya.
Aku masih berjalan menyusuri koridor sekolah yang masih dikerumuni banyak siswa siswi karena jam istirahat belum berakhir.
"Dasar kutu kupret, bacoot luu!! Kataku geram seraya meremas dompet clara.
Oii..
Firman memanggilku, , dan aku tak meresponnya, bahkan aku tidak menoleh, itu hanya membuang-buang waktu ku saja.
Tak berapa lama, iya berlari menyusulku dari belakang, ketika aku hampir sampai kelas.
" Ehh, lu kenapa sih Jaa? Dari ujung sono sampe ujung sini mulut lo berepet terus kayak pantat ayam? Tanyanya sambil terperangah karna kecapean sehabis lari nyusul gue." Gue buru-buru." Timpalku dingin, karna tak ingin berdebat dengannya.
" Lo makin lama makin dingin aja kayak es kutub, kapan cairnya sih lu? Tuturnya.
" Iya gara-gara lo bandot, udah tau ngak mau ngobrol malah lu ajak basa basi, kayak Maho lo." Timpalku kesal
" Lu kali yang Maho, udah 7 kali pemilu lo jomblo Jaa, cari pacar lah, jangan hobi ngabisin sabun doang dirumah." Balasnya sambil melihatku sinis.
" Lu bisa di---
Kata gue terpotong karena suara seorang wanita yang narik kerah gue." Aku lapar sayang, aku lapar." Ucapnya seraya menarik kerah bajuku.
"Nih." Balasku dingin sambil menyodorkan nasi yang aku beli dikantin beserta dompetnya.
Firman melihatku yang sedang badmood langsung pergi meninggalkan kami.
Clara tak mengambil apa yang barusan aku kasih, bahkan dia tidak mengubrisku, dia diam, dan selanjutnya duduk di atas lantai seperti gadis kecil yang sedang ngambek karna tak menuruti apa yang dia minta, dia cemberut dan tidak mau menatapku.
" Lu ngapain goblok? Malu diliat orang." Ucapku sambil menoyor kepala Clara
"Bodo." Jawabnya cemberut.
" Lu ngak malu apa? Lo liatlah sekeliling tuh? Tuh? Itu tuh? Semuanya pada merhatiin lu bocah?
Gengsi kek dikit, jangan kayak anak kecil, lo nggak nyadar udah SMA nih." Ucapku sinis." Emang gue peduli? Lagi pula mereka semua merhatiin elo kali, gue kan anak baru, mana mungkin mereka kenal, yang populer kan elo, anak teladan, MW sekolah, gue cuma anak baru." Jawabnya menjelaskan.
" Ouh yaudah gue mau masuk kelas dulu." Balasku yang mau meninggalkannya, namun kaki gue dicekal.
" Serius mau ninggalin gue duduk disini? Tuh semua orang pada gosipin lo tuh, katanya lo lelaki kasar keperempuan, ngak bertanggung jawab, masak cowok yang katanya baik malah gitu? Kecewa semua fans lo tuh." Jawabnya panjang lebar.
"Baik sih baik, cuma milih-milih orang juga kali." Jawabku lirih namun masih dapat didengarnya.
"Udah gausah banyak cing cong ahh, ribet ahh, SINI DUDUK." Jawabnya dengan nada yang cukup besar.
Sumpah gue malu banget kali ini, tak terhitung berapa puluh bola mata yang sudah menatapku aneh, aku malu, dan gadis nyebelin inilah sumber masalahku.
Seandainya saja membunuh bukan suatu tindak pidana.
Pasti tuh cewek udah aku gorok lehernya. Batinku." Sayang."
Eh.. Iya apa? Tanyaku yang tersadar dari lamunanku.
" Udah mikirin yang jorok nya? Sekarang duduk sini, nanti kita pikirin bareng." Ucapnya sambil mengedipkan mata.
Aku hanya merasa ngeri membayangkan dirinya yang nekad seperti kelakuannya dikelas tadi.
Setelah aku duduk, dia naik seraya berkata " Nah gini kan enak, jadi cowok itu kudu perhatian sayang." Celutuk clara sambil cengir kuda.
Setelah sampai dikelas, ku suruh dia duduk di atas meja.
Aku pun bilang " Sekarang udah cukup kan lo buat gue malu, didepan semua orang? Dan sekarang anggap kita impas, tak ada sangkut paut dan kita clear, gue mau fokus sama karir gue."" Sayang lupa nya? Pernah punya hutang ciuman sama aku?
..Cup .. Kukecup cepat bibir yang telah merampas ciuman pertamaku.
Aku tidak tau sudah berapa bibir yang pernah menciumnya, apa lagi keperawanannya, huhh.. Mana mungkin dia masih punya." Bisikku sinis." Baiklah, aku berhenti mengganggu mu, kecuali jika aku ingin." Tuturnya dengan nada mesra dan mengedipkan matanya.
" Terserah kau lah brengsek.
Aku tidak perduli." Kata-kata itu terlontar begitu saja tanpa bisa kutahan.Kulihat gadis itu masih tersenyum mendengar kata kasarku tadi, namun ada sedikit kebohongan dimatanya, mata itu berkaca-kaca beberapa kali, dan aku yakin dua kecewa.
Aku tidak berniat meminta maaf, karna aku yakin, dengan begini dia tidak akan menggangguku lagi.Dia pergi begitu saja, namun masih dalam keadaan tersenyum.
Dan aku yakin, itu senyum palsu, dia pasti kecewa karenaku.
Mungkin dengan ini, iya akan menjauh. Pikirku....
...
...Lanjut ke halaman berikutnya. .
Jangan lupa volt ya geng, selagi masih gratis nih 😂
Ntar kalo udah bayar bakalan susah pasti😘 Makasih buat kamu yang baca.Muuaachh🤒
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Boyfriend
RomanceMenceritakan sosok lelaki populer yang elegan dalam hal ekstrakulikuler sekolah, sikapnya yang acuh membuatnya sebagai idola sekolah menengah atas tersebut. Reza Pahlevi adalah sosok populer yang selalu diceritakan dikalangan wanita. Namun kehadi...