"I see your shawdows in my room"
-Eja--
Author POV
Waktu terus saja berjalan tanpa peduli siapapun yang tertinggal, mulai dari usia, pengalaman, hingga kenanganpun terlewati begitu saja, tanpa berniat menunggu siapapun yang belum siap menerima semua itu.
Bermacam-macam kejadian berdampak baik, maupun buruk, akan diterima baik pula.
Tak terasa sudah satu tahun dilewatkan, dengan sejuta kejutan indah, dan seribu kesedihan.Sama halnya dengan Clara dan Eja. Malam berganti malam, pagi berganti pagi, namun perlakuan clara masih sama, masih memberikan kasih sayang yang dia punya, begitu pula dengan Eja yang masih menanggapi perlakuan clara dengan biasa, sikap cuek, ketidak peduliannya masih sama seperti sebelumnya.
Belum ada satu orangpun yang bisa mencairkan bongkahan es batu tersebut.Jam menunjukan pukul 06:17 pagi. Namun tak ada seorangpun yang masih memejamkan mata.
Termasuk lelaki itu, dia sudah mandi, dan berseragam rapi, dengan dasi abu-abu yang membuat wibawanya terlihat.
Dan jangan lupa dengan rambutnya yang disisir kebelakang, menambah kesan maskulinnya.
Dia menuruni anak tangga dengan sigap tanpa tergesa-gesa menghampiri meja makan." Pagi mah.. Pagi dek." Sapanya.
" Pagi sayang, pagi kak.. Jawab mama dan adiknya berbarengan.
" Udah tampan aja nih pagi-pagi." Balas mamanya menggoda anaknya itu.
" Mama bisa aja, papa mana mah? Tanyanya lagi ketika melihat papanya tak berada dimeja makan.
" Papa udah berangkat pagi-pagi, katanya sih ada berkas yang harus ditanda tangani pagi ini." Jawab mamanya.
" Ouh." Jawab lelaki itu yang sudah tau sikap papanya yang selalu menerapkan kedisiplinan.
Iya, dialah Muhammad Isa, dengan karisma dan sikap tegasnya membuatnya berwibawa.
Orang tua dari tiga bersaudara tersebut sangat menanamkan kedisiplinan pada anaknya.
Dan sikap tersebut yang membuat Puja Asmara Nanda selalu disiplin dalam segala hal." Kapan kamu kenalin sama pacar kamu? Ujar mamanya memecahkan keheningan.
" Iya, aku pengen punya kakak perempuan ma." Jawab sinta m mengerucutkan bibirnya dan bergelanyut manja di lengan Hamidah, ibunya Eja.
Sinta adalah adik perempuannya yang masih duduk di bangku SMP kelas satu, sikapnya yang bawel selalu membuat kakaknya sering kali geram, dan tertarik mengganggunya.
Dan selalu saja berakhir dengan adu mulut, hingga adiknya menangis dan mengadu ke mamanya." Apaan sih ma? Aku lagi engga mau ngebahas itu, aku mau fokus belajar dulu." Timpal Eja mulai berbicara.
" Heuh.. Fokus belajar, bilang aja kakak gak ada yang mau." Ejek adiknya disertai uluran lidah dengan maksud mengejek.
" Ouh, jadi kakak kamu ngak laku? Liat aja nanti pas dodi kerumah, kakak suruh pulang, biar tau rasa kamu." Balasnya akan mengancam gebetan adiknya itu sambil menarik hidung mancung adiknya.
" Mah, kakak nggak ngijinin dodi kerumah." Kata sinta yang mulai jengkel dan menghentakan bahu mamanya itu.
" Huuuyss.. Udah udah, Eja, berhenti gangguin adik kamu, lanjutin makannya, entar telat kesekolah." Ucap mamanya membela adiknya.
Sinta yang merasa menang karna mamanya itu membelanya, dan mengejek kakaknya lagi.
Seperti itulah kebahagiaan keluarganya yang membuat dia betah dirumah.Berbeda dengan Clara, yang hanya hidup sendiri, bahkan dia tidak tau kebahagiaan itu sendiri seperti apa, bahkan dia mulai lupa bagaimana caranya tertawa.
4 tahun yang lalu orang tuanya mengalami kecelakaan pesawat, dan itu membuat luka mendalam dihatinya, saat itu, iya masih menduduki kursi SMP.
Sikap Clara yang dulunya manis, seringkali tersenyum, berubah drastis semenjak kepergian orangtuanya, iya sangat terpukul.
Di usianya yang 12 tahun, iya sudah menjadi sebatang kara, iya hanya memiliki Om raihan dan tante mira, yang merupakan adik papanya.
Dia memutuskan untuk tinggal sendiri, iya ingin mandiri.
Karna dia merupakan anak tunggal, semata wayang, jadi seluruh aset perusahaan itu jatuh ketangannya, perusaan yang cukup besar dan aset yang berlimpah, berpuluhan cabang sudah ditempati dan menduduki salah satu perusahaan terbesar di Indonesia.
Namun semua itu akan di serahkan kepada Clara ketika iya sudah siap nanti.
Untuk saat ini Om raihan yang mengelola perusahaan tersebut.
Hingga saatnya tiba dan Clara bisa mengelola perusahaan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Boyfriend
RomanceMenceritakan sosok lelaki populer yang elegan dalam hal ekstrakulikuler sekolah, sikapnya yang acuh membuatnya sebagai idola sekolah menengah atas tersebut. Reza Pahlevi adalah sosok populer yang selalu diceritakan dikalangan wanita. Namun kehadi...