1

84 7 1
                                    

Kaushalya (ibu Devdas) merasa senang setelah mendengar bahwa anak bungsunya yaitu Devdas akan kembali setelah 10 tahun lamanya meninggalkannya untuk belajar di Inggris.
Kaushalya lalu memberitahu tetangganya yaitu Sumitra mengenai kepulangan Devdas.

"Hei Kaushalya Didi (kakak) aku ingin memberimu sesuatu." ucap Sumitra, berjalan mendekati Kaushalya dengan membawa sebuah piring yang ditutup oleh kain putih ditangannya.

"Sumitra! Pemilihan waktu yang indah! Tebak siapa yang datang?" kata Kaushalya dengan mata berbinar binar

"Aku tahu, tuan Chattophady."
Seketika Kaushalya tertawa dengan gembira.

"Bodoh! Kau tidak akan mempercayainya! Angin ribut ku, Devdas ku akan pulang!" kata Kaushalya dengan senyumnya.

"Sungguh, Didi?" jawab Sumitra tidak percaya.

"Ya, ya sungguh."

"Aku mengucapkan selamat, Didi!"

"Aku akan melihat anakku setelah 10 tahun. Bagaimana aku akan bisa melewati malam ini, Sumitra?"

"Aku hanya mengingat Devdas, berjalan kerumahku. Mengintip di pintu untuk bertanya padaku... Kaki-ma, apakah Paro ada di dalam?" seketika mereka berdua tertawa dengan gembira.

"Dan ketika Dev bergegas keluar, aku akan menyuruh Paro untuk mencarinya." jawab Kaushalya dengan senyuman.

"Dia selalu ditemukan dikebun jambu."

"Dan Dharamdas akan menyeretnya masuk. Sambil menjewer telinganya! Persahabatan yang indah!"

"Dan ketika Devdas ingin pergi ke luar negeri untuk belajar, Paro ku berlari mengejar keretanya. Ara - O Deva..... Dalam teriknya matahari, kakinya menapak di tanah berkerikil. Namun dia terus berlari, berteriak, 'aku akan bersama Dev.' mengirimnya ke luar negeri? Gadis bodohku. Dia memiliki hutang dengan Dev sebanyak tiga Rupee. Sebuah lampu dinyalakan untuk yang dicintai, menarik orang yang pergi untuk pulang. Selama 10 tahun, dalam keyakinan dia terus menyalakan lampu untuk Dev. Tidak pernah dia membiarkan lampu itu padam! Aku harus memberitahunya, dia akan senang." ucap Sumitra panjang lebar dengan air matanya dan senyum gembiranya.

"Ya Sumitra, pergilah!" jawab Kaushalya senyum tangisnya.

Dan Sumitra pun pergi, Kumud pun datang mendekati Kaushalya.

"Anakmu yang akan pulang dan dia merasa lebih bahagia karenanya." kata Kumud sinis melihat kepergian Sumitra.

"Mengapa tidak? Dia tetangga kita. Paro dan Devdas adalah teman dari kecil." jawab Kaushalya menatap kepergian Sumitra dengan senyuman.

"Apa yang tersisa dari masa kecil itu? Keduanya sudah dewasa sekarang." jawab Kumud tak kalah sinis.

Dan seketika itu wajah Kaushalya berubah menjadi sinis menatap kepergian Sumitra, sambil mencerna perkataan Kumud.

Jangan lupa vote & komen

DevdasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang