Di rumah Devdas.
"Lupakanlah, Babu-ji. Mengapa membesar besarkan hal hal yang kecil?" ucap Kumud.
"Pernikahan ini tidak boleh terjadi." Narayan.
"Aku tidak akan melakukannya." Devdas
"Jangan kau lupa siapa dirimu, Dev! Kau lupa siapa yang kau hadapi disini."
"Seorang Tuan Tanah keras kepala yang ingin mengirim putri temannya ke rumah pelacuran."
"Putri dari orang yang terhormat tidak akan pernah sembunyi sembunyi masuk ke kamar tetangganya jam 2 malam."
"Begitu besar tekanan yang dia alami dan kaulah yang telah memaksanya."
"Cukup! Aku tidak mau mendengar sanggahanmu." Narayan
"Aku juga tidak mau bicara denganmu." Devdas
"Tidak apa apa! Sudah diputuskan. Kasus ditutup."
"Aku keberatan!" kata Devdas menarik bahu ayahnya.
"Apakah kau tidak sadar? Derajat keluarga kita jauh lebih tinggi dari keluarga mereka." kata Narayan memegang tangan Devdas,
"Namun, tapi kita memakan makanan yang sama." Devdas
"Derajat, status, kedudukan kita. Bahkan pemerintah Inggris mengakui keluarga kita." ucap Narayan marah.
"Aku keberatan! Namun kita berdiri di tanah yang sama?"
"Burung yang melonjak tidak pernah memiliki hubungan dengan ikan di dalam air." ucap Narayan meninggikan suaranya.
"Namun, semua manusia di Bumi berhubungan dengan Tuhan di surga?""Berani beraninya." teriak Narayan.
Sushhh
"Aku bilang aku keberatan!" jawab Devdas dan pergi dari hadapan ayahnya.
Next?
Komen.