7

43 2 0
                                    

Suatu malam Paro datang menemui Devdas. Paro terus berjalan menyusuri rumah Devdas. Tidak ada cahaya di rumah Devdas karna keluarga Devdas mungkin sudah terlelap. Paro pun masuk ke kamar Devdas sampai sampai Devdas terbangun.

"Paro, kau baik baik saja? Di malam selarut ini? Di dalam kegelapan? Kau tidak takut?"

"Tidak, sekarang aku tidak takut dengan siapapun."

"Bahkan kalau nanti difitnah?"

"Tidak, ketika aku bersamamu. Aku bahkan tidak peduli kalau mendapatkan nama yang buruk."

"Mengapa... Di sini... Sekarang?"

"Mengapa sungai mengalir ke laut? Mengapa bunga matahari selalu menghadap matahari? Dan mengapa Paro tidak menghiraukan harga dirinya dan kehormatan keluarganya sehingga aku mau menjelajah di dalam kegelapan malam? Mengapa aku berlindung di kakimu? Untuk semua pertanyaan itu, hanya ada satu jawaban." ucap Paro

"Untuk jawaban yang sama, terlalu banyak pertanyaan yang dikemukakan untuk dijawab." jawab Devdas

"Tidak ada pertanyaan, tidak selama kita bersama."

"Itulah yang tidak mereka inginkan."

"Apa yang kau inginkan?"

"Kebahagiaan, untukmu. Tetapi ayahku tidak akan melihatnya melalui cara pandang kita."

"Kita akan mengalahkan dia." Paro pun memeluk Devdas

Seketika ayah Devdas memergoki mereka. Dan berkata kepada Paro.

"Bahkan orang jahat akan mewaspadai pintu yang menendangnya keluar. Apa yang tidak bisa dilakukan di siang hari, kau mencobanya di malam hari? Kenapa tidak kalian, ibu dan anak membuka rumah pelacuran?" ucap Narayan (ayah Devdas) membuat Paro menangis dan sakit hati lalu berlalu keluar meninggalkan Devdas dan ayahnya.

"Bahkan seorang germo tidak ingin menyarankan putrinya untuk melakukan itu." ucap Devdas ke ayahnya membuat Narayan marah dan menampar Devdas.

"DEV!!" teriak ayahnya saat menampar Devdas.

Next?
Komen.

DevdasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang