SEBELUMNYA
"Apa aku nemang benar-benar akan menjadi monster seperti yang dikatakan Namjoon hyung... Aku tidak mau nenjadi monster seperti ini... Aku tidak bisa mengendalikan emosiku... Aku memang tidak berguna" ucap taehyung dalam hati
CHAPTER 4
Disaat taehyung tengah melamun sebuah tepukan mengembalikan kesadarannya
"Hei sudahlah tidak perlu dipikirkan... Ayo kita kembali ke kelas " ajak Jimin dan diangguki oleh taehyung
...
Sepanjang perjalanan menuju kelas tidak ada seorang pun yang berani melihat kearah taehyung tapi tidak banyak juga yang membicarakannya dibelakang
"Apa kau tau dia hampir menjadi pembunuh"
"Dia itu monster pantas saja tidak ada yang mau berteman dengannya"
"Dia sangat menakutkan"
"Sudahlah jangan membicarakan dia lagi"
Taehyung yang mendengar dirinya sedang dibicarakan oleh siswa-siswi disekolahnya menganggap itu hanya angin lalu karena dia sudah sangat jengah mendengar kalimat seperti itu
"Jim kau duluan saja aku ingin ketoilet sebentar" ucap taehyung dan pergi meninggalkan Jimin yang memandang sendu punggungnya
"Maafkan aku Tae... Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu bahkan aku tau seberapa besar beban yang kau pikul dan aku hanya bisa pura-pura tidak tahu masalahmu... Aku teman yang sangat tidak berguna Tae" ucap Jimin menyalahkan dirinya
Sebuah tepukan dibahunya membuat Jimin memalingkan wajahnya kearah pelaku yang menepuk pundaknya
"Kookie aku sangat tidak berguna" ucap Jimin saat menemukan Jungkook yang tengah berdiri disampingnya
"Sudahlah Jimin Hyung kita tidak bisa mencampuri urusan Tae Hyung... Aku percaya dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri dan jika dia sudah tidak kuat menahannya kita pasti akan membantunya" ucap Jungkook mengusap punggung Jimin
"Baiklah ayo aku antar kau kekelas Hyung" tambah Jungkook mengantarkan Jimin kekelasnya
"Kookie kenapa perasaanku tidak enak" ucap Jimin khawatir
"Apa maksudmu Hyung?" Tanya Jungkook tidak mengerti
"Taehyung... Bukankah dia pergi ketoilet sebentar tapi kenapa belum kembali juga padahal ini sudah hampir jam masuk" ucap Jimin menghentikan langkahnya
"Mungkin dia pergi ke atap menenangkan dirinya Hyung" ucap Jungkook berusaha tak peduli padahal dari nada bicaranya terlihat jelas bahwa dia juga khawatir akan keadaan taehyung
"Aku tidak tenang kalau belum melihatnya sendiri... Perasaanku tidak pernah salah apalagi ini menyangkut taehyung" ucap Jimin dan meninggalkan Jungkook
"Hyung tunggu aku !" teriak Jungkook dan berusaha mengikuti Jimin yang sudah lebih dulu meninggalkannya
...
Diwaktu yang bersamaan terlihat taehyung yang sedang menahan sakit pada perutnya disalah satu bilik toilet
"Aish ini sakit sekali" ucap taehyung menekan perutnya
"Ada apa denganku? Kenapa bisa seperti ini?" ucap taehyung berdiri dengan tangan yang masih memegang perutnya
"Sepertinya karena aku belum sarapan dan kemarin malam aku hanya makan ramyeon" tebak taehyung dan membuka pintu tersebut
Saat taehyung sudah berhasil membuka pintu bilik tersebut rasa sakit tersebut bertambah parah bahkan dia harus memegang dinding untuk menahan badannya agar tidak terjatuh
"Aish aku benci jika menjadi lemah seperti ini" kesal taehyung menendang tong sampah yang berada didekatnya membuat isi tong sampah tersebut berserakan dilantai
Setelah keluar dari toilet tiba-tiba kepala taehyung terasa pusing dan tepat saat tubuh taehyung akan tumbang Jimin langsung menahan tubuh taehyung agar tidak terjatuh
"Tae ! Kau kenapa Tae ! Yak taehyung !" teriak Jimin saat kesadaran taehyung menghilang
Dengan cepat Jimin menggendong taehyung dipunggungnya dan membawa taehyung keruangan kesehatan tanpa memperdulikan tatapan aneh dari beberapa siswa yang dilewatinya
Setelah sampai diruang kesehatan Jimin dengan cepat membaringkan taehyung diatas kasur
"Ada apa dengannya?" tanya petugas kesehatan yang berada di ruangan tersebut
"Aku tidak tau dia sudah tidak sadarkan diri saat aku menemukannya" ucap Jimin khawatir
"Baiklah biar aku periksa dulu" ucap petugas tersebut dan Jimin langsung bergeser agar petugas tersebut dapat memeriksa keadaan taehyung
"Sepertinya dia mengalami gejala yang sangat parah aku tidak tahu pasti dan lebih baik kau bawa dia kerumah sakit agar dia bisa diperiksa" ucap petugas tersebut
"Maksudmu apa Sehun Hyung?" Tanya Jimin tidak mengerti
"Ini hanya perkiraan saja jadi jangan terlalu dipercaya... Taehyung sepertinya mengalami gejala usus buntu" ucap Sehun dengan nada yang begitu ragu akan apa yang dikatakannya pada Jimin
"Bagaimana bisa?" tanya Jimin tidak percaya
"Itu bisa saja..."
///BRAK
Ucapan Sehun terpotong karena pintu yang tiba-tiba dibuka dengan kasar membuat Jimin yang berada didalam dengan cepat melihat kearah Jungkook sang pelaku pendobrak pintu
"Yak Jimin Hyung kenapa kau meninggalkan ku? Apa kau tau aku sudah keliling sekolah mencarimu? Untung saja aku bertanya kepada siswa yang melihatmu ditoilet tadi... Dan bagaimana keadaan Tae Hyung? Dia tidak apa-apa kan?" tanya Jungkook tanpa memberi jeda pada pengucapannya
///PLAK
Sebuah pukulan mendarat dengan bebas ke kepala Jungkook membuat Jungkook meringis mengusap kepalanya
"Hyung kenapa kau memukulku" protes Jungkook dengan mempoutkan bibirnya
"Pikirkan saja sendiri" ucap Jimin acuh dan kembali memperhatikan taehyung yang sudah diberi infus oleh Sehun
"Hyung apa Tae Hyung sakit parah?" tanya Jungkook saat dia sudah duduk disamping tempat tidur taehyung
"Dia hanya demam biasa kau tidak perlu khawatir" ucap Jimin membuat Jungkook salah tingkah
"Hyung aku tidak mengkhawatirkannya" dalih Jungkook padahal dari nada bicaranya terlihat jelas bahwa dia gugup
"Sudahlah tidak apa-apa kalau kau mengkhawatirkannya... Tidak ada yang melarangmu melakukannya" ucap Jimin tersenyum kearah Jungkook
"Hyung sebenarnya aku sangat menyayangi Tae Hyung" ucap Jungkook menatap lantai
"Aku tau kau menyayanginya... Aku juga sama denganmu... Menyayanginya sebagai keluarga ku sendiri" ucap Jimin mengusap kepala taehyung
"Maksudku bukan seperti itu Hyung" ucap Jungkook
"Jadi..." ucap Jimin pada Jungkook
Jungkook pun yang merasakan perubahan nada bicara Jimin yang biasanya lembut berubah menjadi dingin pun tidak berani melanjutkan perkataannya
"Katakan saja tidak perlu bertele-tele" ucap Jimin
"Aku... Aku menyayangi Tae Hyung sebagai seorang... Namja" ucap Jungkook dengan nada yang sangat pelan diakhir kalimatnya
Jimin yang mendengarnya memandang Jungkook dengan pandangan tidak percaya
TBC
Chapter empat selesai 📖
Terima kasih buat yang masih nungguin cerita ini 😘
Jangan lupa Vomentnya ya sayang 😋
Tunggu chapter selanjutnya ya 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You Brother
RandomKim Taehyung yang hidup didalam kemewahan bahkan tidak pernah kekurangan apapun tapi dia memiliki keinginan untuk mendapatkan kasih sayang hyung-hyungnya karena mereka yang sibuk dengan urusan masing-masing jadi tidak terlalu memikirkan taehyung yan...